Chapter 22 || M R . D E V I L

72.2K 1.5K 35
                                    

Damian Lucero

Apa yang paling membahagian dalam pagi ku? tentu saja melihatnya dalam dekapan hangat ku.

Setelah beberapa menit menatap wajah cantik Elena, aku mengubah posisi tubuh ku dan meraih ponsel ku di atas nakas.

3 notifikasi. 2 dari Laura, 1 dari Mario.

Ku harap nanti siang kau ada waktu untuk mengantar ku._ Laura Hill.

Ini hari pertama chack up, kandungan ku._ Laura Hill.

Saya sudah mengatur semua persiapan mitting kita, tuan._Mario

Aku menghela nafas, dan memejamkan mataku sebentar sebelum pada akhirnya aku membalas pesan singkat dari Mario terlebih dahulu.

Urus semuanya! aku akan datang terlambat, aku ada sedikit urusan bersama Elena._Damian Lucero.

Lalu aku beralih membalas pesan singkat dari Laura.

Akan aku usahakan, Aku akan menjemput mu._Damian Lucero.

Setelah membalas pesan singkat dari Laura, aku segera menghapus nya lalu aku meletkan kembali ponsel ku, dan beralih memperhatikan calon istriku.

"ini sudah siang, bangun lah, babe," bisiku.

Namun dengan biasa Elena akan seperti orang mati ketika tertidur.

Astaga!

Aku harap anak ku nanti tak seperti dia. tapi aku malah tersenyum ketika Elena malah menghilangkan jarak antara kami.

Aku dengan senang hati mencium lembut kepalanya.

* * *

"Morning, babe," ujar ku lalu mencium puncuk kepala Elena, yang sedang berdiri mempersiapkan makanan di meja, sedangkan grandpa, mommy, Victoria dan si bajingan Leon, malah melongo menatap ku dan Elena heran.

"Morning, my Devil," bisik Elena ketika dia duduk di sampingku.

Aku tersenyum padanya dan menyentuh tangannya lalu aku mengenggamnya lembut, seakan tangannya akan pecah ketika aku menggenggamnya kasar.

Elena memelototi ku, karena kami sedang menjadi pusat perhatian keluargaku.

"Tidak apa apa, Elena. mungkin Damian terlalu takut kau pergi." Lalu mommy terkekeh, di ikuti dengan grandpa.

Aku mendekatkan wajah ku ke telinganya lalu berbisik, "Aku mencintaimu."

Elena sedikit tersenyum, lalu kembali fokus memakan sarapan paginya, dan dia sangat manis, rasanya aku ingin menyesap bibir menggodanya.

"Kau tak makan, Damian?" ujar Victoria yang menyadari bahwa aku tak menyentuh makanan sedikit pun.

Ucapan Victoria membuat semua menoleh padaku.

"Kenapa tidak makan?" Elena menatap ku lembut.

"Suapi aku," bisiku, lalu tersenyum.

"Ti...."

"Aku tak akan makan." potong ku.

Elena memutar bola matanya, dan itu sangat membuat ku semakin tergila gila olehnya.

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang