Chapter 8 || M R . D E V I L

105K 2.5K 42
                                    

Damian Lucero

"Lihat saja nanti. Kedalamlah." Ujar Leon seperti sedang menyuruh seseorang masuk.

Aku hanya memutar bola mataku, aku rasa dia membawa kekasihnya ke mansion.

Namun aku salah mataku terpaku kepada seorang wanita yang sangat cantik ia berkulit putih bermata biru, memakai dress putih bercorak merah muda dan hig heels putih polos namun memberikan kesan perfect.

"Bagaimana paman? Apa aku mengerjakan tugas ku dengan baik." Ujar Leon membuyarkan pandangan ku pada gadis tujuh puluhan itu. Ralat bukan gadis tujuh puluhan tapi gadis cantik bak dewi yunani.

"Kerja baik Leon." Kata Grandpa lalu mengangkat jempol nya.

"Kemarilah nak, ayo kita makan malam. Ele kau sangat cantik, sayang." Ajak mommy.

"Aku beruntung menjodohkan mu dengan Damian, kau sangat cantik Elena." Timpa Grandpa.

Astaga puji saja terus wanita itu!

Demi dewa dewi yang berada di kayangan manapun dia sangat cantik, dan bibir merah menawannya membuat ku ingin sekali membiarkan dia mengulum kejantanan ku.

Oh astaga, aku berfantasi hanya dengan melihat bibir merah nya saja.

Semua memuji kecantikan Elena, namun aku diam saja, aku tak mau dia besar kepala karena pujian dari ku, walau memang aku akui dia cantik.

* * *


Pagi hari ini sunggu pemandangan baru di mana Elena sedang memasak bersama mommy di dapur dan dia terlihat sangat seksi.

Pinggul yang seksi bergerak kesana kemari ketika tubuhnya bergerak membawa beberapa piring.

Dia masih terus fokus terhadap apa yang ia kerjakan, ia memkai baju kemeja putih berlengan panjang yang ia gulung sampai siku dan celana jeans hitam yang pas membungkus kakinya, dan rambutnya yang ia gulung.

Tenang kawan dia tak menggulungnya dengan rapi kali ini namun ia menggulungnya dengan sedikit acak acakan membuat beberapa anak rambutnya terjatuh menampilkan leher putih mulusnya dan...

Aku baru melihatnya ia memakai kaung putih, apa itu pemberian Leon? Apa leon memberikannya?

Persetan dengan kalung itu! Aku tak perduli yang aku perdulikan adalah gairah ku sekarang, ingin sekali aku menempelkan bibir ku di sana dan membuatnya mengerang dan menyebut namaku, rasanya akan seperti berada di surga.

"Apa kau memerlukan sesuatu, Damian?" Aku tersentak dengan pertanyaan Elena pada ku lalu ia tersenyum ke arah ku.

"Hmmm.. tidak aku hanya akan membawa air dingin."

"Air dingin di pagi hari tak baik untuk kesehatan, bagaimana jika secangkir kopi?" Tawarnya.

Aku hanya mengangguk, oh shit! Dia sangat menawan ketika tersenyum dengan bibir merah indahnya dan lesung pipinya yang sangat manis, ingin sekali aku menciumnya.

Aku duduk di meja makan sendirian karena aku tahu ini memang terlalu pagi untuk turun ke meja makan. Aku masih terus memperhatikannya sampai kemudian dia datang membawa sebuah kopi panas.

Dia masih berdiri di sana, dan aku masih juga belum berkata apa apa, sampai dia mengatakan sesuatu lalu pergi dan perkataannya membuat ku tersenyum. "Terimakasih atas kopinya, sama sama Damian." Katanya lalu ia menjawabnya, dasar bodoh.

* * *

Hai semua aku punya cerita baru lohhhhh.....

Tapi untuk cerita Teenage Crazy Days mungkin akan slow update karena aku akan memprioritaskan cerita Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi untuk cerita Teenage Crazy Days mungkin akan slow update karena aku akan memprioritaskan cerita Mr.Devil.

Terimakasih

Tasikmalaya
26, Juni, 2018
( 20:40 )

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang