Elena Smith
Setelah pulang dari arisan, Leon mengajak ku ke sebuah restoran yang menurutnya sangat bagus dan memiliki makanan yang sangat enak dan aku tertarik untuk mengunjunginya.
Dan di sini lah aku sekarang di restoran yang Leon bilang sangat di kenal. Aku bersama Leon, tentu saja dengannya, kami selalu bersama.
"Kau memesan apa?" Tanya Leon.
"Aku sudah makan jadi aku hanya akan memesan teh hijau saja."
"Hmmm... baiklah."
Aku sudah makan tadi di pertemuan arisan bersama mommy Damian, dan makanan nya sungguh luar bisa sangat nikmat.
Dan tentu saja aku menikmatinya dengan banyak pujian yang mereka lontarkan padaku.
'Damian sangat beruntung memiliki calon pengantin seperti nya'
'Kau juga sangat beruntung memiliki calon menantu secantik Elena'
'Ku harap aku akan memiliki menantu sepertinya'
Dan banyak pujian lainnya, sebegitu cantik kah diriku? Aku ingin tertawa, namun bukan tertawa yang aku keluarkan namun senyuman yang membuat Leon berseru.
"Kenapa kau senyum senyum sendiri? Kau mulai jatuh cinta padaku." Ujar Leon membuat ku semakin tersenyum semakin menampilkan lesung pipi ku.
"Itu tidak benar Le." Pekik ku.
"Apa itu Le?" Godanya.
"Panggilan ku padamu, bagaimana terlihat seperti kau dari asia kah?" Kekeh ku.
"Le? Ku rasa itu bagus." Balasnya membuat ku semakin tertawa.
Namun sebuah tangan mencengkeram tangan ku dengan kasar membuat ku meringis.
Mata biru langit yang ku lihat dengan kilatan amarah di matanya, Damian!
Pakaian formal nya yang membuat ku yakin pasti dia sedang ada pertemuan di restoran yang sama dengan ku dan Leon."Pulang!" Perintahnya lalu menarik tubuhku keluar dari restoran itu dan membawaku ke dalam mobil Ferrari berwarna hitam miliknya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Makan siang." Jawab ku.
"Bersama nya!"
"Tentu saja, lalu dengan siapa? Ketika kau pergi berhari hari dengan Laura, apa aku tak boleh hanya makan siang dengan Leon?"
"Kau salah paham. Aku...."
"Itu urusan mu Damian, aku tak akan mempermasalahkan nya, dan ingat hanya satu! kau pun tak boleh ikut campur tentang hidupku." Potong ku.
Damian menghela nafas pasrah memijat pangkal hidung mancungnya dan menjilat bibir bawahnya, sebelum kembali berkata.
"Sekarang aku akan ikut campur dengan kehidupan mu, karena kau adalah tunangan ku."
"Apa itu ada kaitannya dengan penampilan ku?" Tanya ku.
Damian terdiam, aku rasa aku sudah tahu jawabannya, ya tentu saja para lelaki hanya melihat penampilan tidak dengan hati.
Hanya lelaki seperti Leon yang bisa melihat hatiku bukan tampilan ku.
"Aku sudah tahu dengan jawaban mu." Ujar ku.
TBC
Ig ; story_dinans
Fb ; Dina NovitasariIni sedikit.
Maaf, nanti kalo aku lagi dalam mood yang baik nanti aku update lagi ya....
Maaf sekali. Aku lagi gak mood buat ngetik.
See you next to Chapter...
Jumat
29-Juni-2018
Tasikmalaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Devil (TAMAT)☑️
Romance[Tersedia di google play ] | [Romanc Dewasa - 18+] ✓Star 21 juni 2018✓ ✓Finis 19 agustus 2018✓ [Ini cerita pertama aku] Pernikahan sangat di nantikan olehnya, namun itu tidak mungkin untuknya! Setiap lelaki yang akan di jodohkan dengannya pasti akan...