Damian Lucero
"Aku sangat mencintaimu," aku kemblali memeluknya, namun Elena malah terisak di pundak ku.
Aku mengurai pekukan ku untuk menatap wajah wanita yang aku cintai.
"Kenapa kamu menangis? apa aku menyakiti mu?" lirih ku.
Elena menggelengkan kepalanya, lalu mendekatkan wajahnya pada ku, dan ia berbisik tepat di depan bibir ku, "aku mencintaimu, Mr. Devil."
Aku terkekeh sebelum menjawab, "Aku lebih mencintai mu, Mrs. Devil."
Tanpa peringatan apa pun aku segera mencium bibir Elena dengan lembut, namun Elena memulainya ia melumat bibir ku, mengabsen semua gigi ku, lalu ia kembali membelitkan lidahnya di dalam mulut ku, dan ciuman ini sama seperti ciuman yang pernah aku lakukan dengan nya waktu itu.
Astaga!
Apa dia Elena? Aku sedikit mendorong bahu Elena hingga aku bisa melihat wajah cantiknya dengan mata sembab yang aku ciptakan.
"Kau cepat mempelajari ciuman? belajar dari siapa?" aku terkekeh, "Apa dari Le..."
Sebelum aku melanjutkan perkataan ku Elena mencium ku dengan lembut, persis seperti aku sering menciumnya.
"Aku tak pernah berciuman." Elena menggelengkan kepalanya. "Tidak pernah, Damian. Bibir mu." dia menyentuh bibir ku, lalu tersenyum dan mengecup bibir ku sekilas. "hanya bibir mu yang pernah menyentuh ku, percayalah hanya dirimu," lirihnya.
Dan di saat itulah cinta ku padanya semakin bertambah rasanya ruangan ini terlalu kecil untuk menampung seberapa besarnya cinta ku padanya.
"Aku sangat mencintai mu," bisik ku.
Aku kembali menciumnya, dengan senang hati Elena membalasnya.
Ciuman ku kini merambat ke leher putihnya, hingga Elena mengeluarkan Erangan nya. Tangan putihnya meremaa rambut ku lembut seolah dia ingin memperdalam cumbuan ku, dan aku menggendong tubuhnya ke atas ranjang, aku membaringkannya dengan bibir ku yang masih menciumi setiap inci lehernya.
Sebelum terlambat, dan sebelum ini berlanjut aku segera menjauh darinya.
Aku belum bisa, bukannya aku tak mau melakukan nya, namun aku menghormatinya, ingat lah Elena adalah wanita yang baik dan aku juga takut jika Elena menolaknya.
"Kenapa berhenti?" Elena menatap ku dengan mata yang merah.
"Aku....."
"Lakukan lah! aku milik mu, aku percaya pada mu." Elena tersenyum pada ku, dan aku kembali tersenyum ke arahnya.
"Katakan berhenti jika aku menyakitimu," bisik ku lalu mencium keningnya lembut, sedangka Elena mengangguk tanda setuju.
Tanpa peringatan lagi aku kembali mencium bibirnya, menyesapnya, dan melumatnya dengan gairah yang menggebu gebu.
Tangan ku sibuk membuka kancing baju tidur Elena, sedangkan bibir ku masih setia menciumi setiap inci wajah cantiknya.
Astaga! betapa cantiknya wanita ini dengan gairah nya, dan sial! wanita ini adalah kekasih ku, wanita yang sangat aku cintai.
Dengan lembut aku memgangkat sedikit punggungnya untuk melepaskan ikatan bra miliknya. Setelah aku berhasil membuka ikatan branya aku langsung membuangnya ke sembarang tempat sama dengan baju tidurnya yang aku lempar.
Gundukan putih kenyal kini sudah terpampang jelas di hadapan ku, aku tersenyum puting merah mudaitu kini sudah mengeras tanda ia sedang mendambakan sentuhan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Devil (TAMAT)☑️
Romance[Tersedia di google play ] | [Romanc Dewasa - 18+] ✓Star 21 juni 2018✓ ✓Finis 19 agustus 2018✓ [Ini cerita pertama aku] Pernikahan sangat di nantikan olehnya, namun itu tidak mungkin untuknya! Setiap lelaki yang akan di jodohkan dengannya pasti akan...