Eto tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Kaneki barusan yang mengatakan akan menyelamatkannya karena utusan Kanou yang merupakan ayah Eto sendiri.
"Tapi, aku sudah terselamatkan,Kau memang baik ya Kaneki-san!"
*Blar*
Dengan wajah datar nan dingin (Hih Author gemes liatnya 😆) Kaneki menghindari serangan brutal Eto yang dalam wujud Kakujanya."Aku malah heran kenapa aku harus menyelamatkan sampah sepertimu".
-o0o-
Touka sejak tadi gelisah menunggu kepulangan Haise dirumah sedangkan Kuro dan Shiro malah sibuk mencari buku diruang kerja Haise.
"Cepat Kuro kita harus mencari semua buku papa yang berisi tentang ghoul"
Kuro mengangguk cepat lalu ikut mengobrak-abrik buku-buka Haise yang tertata rapi di rak buku.
"Ketemu!Aku sudah menemukan 5 buku, sekarang ayo kita kekamar"
"Hmm!"Kuro dan Shiro segera membawa buku-buku itu kekamarnya untuk dipelajari lebih lanjut karena Kuro dan Shiro ingin mengetahui lebih lanjut tentang Half Ghoul yang bersemayam ditubuh mereka.
"Shiro, bagaimana jika Mama sampai tahu? Mama pasti marah lebih baik kita baca nanti malam"
"Ide bagus! Ngomong-ngomong papa belum pulang ya?"
"Iya, Mama pasti khawatir kita harus hibur Mama"
"Hmm"Kuro dan Shiro pun mendatangi Touka yang masih duduk termangu di ruang tamu menunggu kepulangan Haise dengan hati harap-harap cemas.
"Mama!"
Touka terkejut karena tiba-tiba Kuro dan Shiro datang memeluk Touka, Touka tersenyum.
"Ada apa? Kalian ingin dibacakan buku?"Tanya Touka lembut mengelus rambut kedua anaknya.Shiro dan Kuro menggelengkan kepalanya lalu balas tersenyum melihat wajah Touka yang terlihat sedih walau terpoles senyuman hangat.
"Shiro dan Kuro hanya ingin menemani Mama"
Touka tertawa kecil lalu memangku Shiro dan Kuro.
"Arigato na Kuro...Shiro..."-o0o-
"Aku semakin menyukaimu saja"
"Hahaha...Aku menyukaimu Kaneki Ken"Selama Kaneki memakan daging untuk memulihkan tubuhnya, suara Eto seakan bergema dikepala Kaneki, tentu saja bagi Kaneki hal ini menjadi kehormatan disukai dengan penulis favoritnya dulu.
Takasuki Sen.Tapi, untuk pernyataan 'suka' Kaneki tak bisa membalas karena dia sudah memiliki yang lebih baik.
"Kaukah itu penyidik Sasaki?"
Kaneki menghentikan kegiatan memakan dagingnya lalu berdiri dan menghadap lawan bicaranya sembari mengelap bekas darah yang mengalir disudut bibirnya."Ah, karena aku kelelahan melawan one eye aku butuh makan untuk meregrenasi tubuhku"
Ui hanya diam dengan sedikit ngeri mendengar penjelasan Kaneki yang terdengar sangat santai dalam mengucapkannya.
"Seperti yang kita ketahui jika Rose memang memiliki hubungan dengan aogiri dan dialah yang kita cari, dan yang disana kemungkinan adalah pelayannya"Ui diam mendengar penjelasan Kaneki, Kaneki melompat turun lalu berjalan mendekati Shu yang terduduk lemah lalu menusukkan kagunenya.
"Penyidik Ui.."
"Hmm?"
"Aku akan mengurus mereka, anda pergilah mengurus yang lain"
"Uh ya, jaa kuserahkan ini padamu"
Pasukan Ui pun pergi meninggalka Kaneki sendiri yang kini berjalan kepinggir gedung sambil mengarahkan Shu yang tertusuk kagunenya mengawang dipinggir gedung."Jadi, ini jalan yang kau pilih"
Kaneki diam lalu melepaskan cengkraman kagunenya membiarkan Shu jatuh.
"Sayonara"
Disaat Kaneki berbalik Kanae berlari meneriaki nama Shu bersiap untuk menyelamatkan Shu yang anat sangat dia sayangi sedangkan Kaneki justru berlalu pergi untuk menemui anak buahnya.Sesampainya disana Kaneki diam terpaku mengetahui ada satu mayat yang tertutupi kain hitam.
"Shirazu..."
Kaneki berhenti melangkah tepat dibelakang Urie.
"Dia ingin bertemu denganmu! Andai saja kau datang lebih cepat dia pasti-"
"Jadi ini salahku?"
Urie tersentak.
"Siapa yang bertarung dengannya? Kau kan? Jika kau ingin mengutuk sesuatu kutuklah kelemahanmu sendiri!"*Deg*
Kaneki lalu duduk disamping mayat Shirazu dan membuka kain hitam penutupnya.
*Srek*
Kaneki menelan ludah, rasanya dadanya benar-benar sesak tapi dia hanya bisa diam terpaku.
"Maman, Shiragin..."
Kaneki membiarkan Saiko memeluknya sambil menangis tersedu-sedu apalagi Mutsuki, Urie lalu ikut duduk dan merangkul Mutsuki.Sorenya...
Pemakaman para penyidik yang tewas dilaksanakan dengan suasana duka yang amat terasa, Mutsuki menangis sekencang-kencang dan ditenangkan oleh Akira sedangkan Urie masih merenungkan ucapan Kaneki tadi siang.
"Jika kau ingin mengutuk sesuatu kutuklah kelemahanmu sendiri"
Urie menghela nafas berat memandang kearah langit dengan tatapan nanar.
"Dia tidak datang ya?"
Urie mendecih kesal, Saiko lalu mendekati Urie dan Urie memeluknya.
"Sekarang aku mengerti maksud dari pemakaman yang selama ini selalu tak kuanggap penting"
"Apa yang kau pikirkan?"
"Pemakaman adalah penghargaan atas kenangan yang sudah dia berikan untuk orang terdekatnya"
Wajah Saiko kembali sedih.
"Tapi, Mayat Shiragin dicuri kan?"
Urie mengangguk kesal.
"Aku bersumpah akan mendapatkannya bagaimana pun caranya"Tekad Urie dalam hati.Ditempat lain, Kaneki pulang kerumahnya dengan baju keadaan berantakan total.
"Tadaima"
"Okaeri,Haise? Apa yang terjadi dengan rambutmu?"
Kaneki tersenyum simpul lalu menggenggam tangan Touka erat.
"Tadaima, Touka-chan ngomong-ngomong aku sekarang Kaneki Ken bukan Sasaki Haise, Aku sudah kembali"*Deg*
"Kau tak usah bingung, ingatanku sudah kembali sepenuhnya dan banyak hal yang harus kubicarakan denganmu, dimana Kuro dan Shiro?"
"Mereka sedang tidur-"
"Papa!"Kuro dan Shiro langsung menghamburkan pelukannya kearah Kaneki yang dibalas dengan pelukan juga oleh Kaneki sambil tersenyum.
"Papa kenapa rambut papa jadi hitam semua?"Tanya Kuro bingung.
"Papa tadi mengecat rambut dulu?"
"Yah, begitulah, kalian tidak ingin makan? Papa membawa beberapa kerat daging"
Kuro dan Shiro tersenyum lebar lalu menarik tangan Kaneki untuk segera menghidangkannya.Malamnya..
Kaneki menghela nafas lega melihat kedua anaknya sudah terlelap tidur lalu menutup pintu kamar anaknya.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?"Tanya Touka tiba-tiba, Kaneku tersenyum.
"Kita masuk kekamar dulu saja"
Touka lalu mengikuti langkah Kaneki yang masuk kekamar mereka lalu duduk ditepi ranjang mereka."Mungkin mulai besok, aku akan semakin jarang dirumah dan kau harus lebih hati-hati"
"Kenapa?"
"Kau tau, Hinami sekarang berada di penjara CCG dan aku harus tetap menjadi CCG untuk menyelamatkan Hinami apalagi setelah ini jabatanku pasti naik"
"Lalu kenapa kau akan jarang pulang?"
"Aku harus semakin menutupi keberadaan kalian agar kalian tetap aman dan agar para CCG tidak tahu jika aku memiliki kalian""Tapi-"
Kaneki menghela nafas berat lalu menyentuh kedua pipi Touka dan mencium puncak kepala Touka.
"Aku tahu, aku seperti mengingkari janjiku tapi mengertilah Touka aku tak ingin sampai kehilangan kau dan..."
Kaneki tersenyum.
"Kuro dan Shiro, aku menyayangi kalian jadi aku tak ingin hal buruk sampai menimpa kalian tugasmu hanyalah menjaga mereka"
"Bagaimana jika mereka menanyakanmu?"
"Bilang saja aku memiliki pekerjaan yang sangat banyak hingga belum bisa pulang dalam waktu dekat"
Touka menghela nafas berat.
"Aku percaya padamu"
"Arigato Touka-chan".
![](https://img.wattpad.com/cover/151784547-288-k230178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The King
Fiksi PenggemarSekuel kedua dari "My Moon Prince" Setelah Haise menikah dengan Touka dan memiliki 2 anak berjenis Half Ghoul, bukan lantas kehidupan mereka menjadi damai layaknya akhir dunia dongeng.. Kehidupan Haise yang semakin sulit karena dia bekerja disarang...