Ayato benar-benar menyesal karena gagal melindungi Hinami hingga Hinami yang nekat ikut berperang dengan Ayato karena tak ingin Ayato berperang sendiri dan demi menyelamatkan Ayato, Hinami merelakan dirinya ditangkap oleh CCG.
Natsu yang mendengar hal itu menangis seharian, Ayato pun hanya bisa diam dan menenangkan Natsu walaupun air mata juga berjatuhan dipipinya.
Sejak penangkapan itupun Ayato selalu berusaha mencari celah untuk membebaskan Hinami tapi Kaneki bilang pada Ayato untuk menemani Natsu saja dan Kaneki berjanji akan membebaskan Hinami dengan jabatannya.
Tapi, malam ini Ayato merasa dia harus pulang untuk menemui Natsu yang pasti juga sangat merindukan orang tuanya bahkan Touka bilang terkadang Natsu diam-diam menangis sambil bersembunyi.
Malam itu pun sangat senyap karena jarum jam sudah berada di angka 12, Ayato pun segera membuka pintu rumah Touka.
*Ceklek*
"Ta..daima"
"Ayato? Okaeri..Hoaam! Tumben kau pulang, ada apa?"Tanya Touka sambil menguap pelan karena mengantuk
"Aku sedang lelah saja, dimana Natsu?"Tanya Ayato melepas sepatunya.
"Baka! Tentu saja dia sudah tidur"Jawab Touka seraya melanjutkan langkahnya menuju kamar tidurnya.Ayato lalu bergegas masuk kekamar anak Kaneki karena Natsu juga tidur disana, setelah masuk Ayato tersenyum memandangi Natsu lalu mengecup pelan keningnya.
"Tadaima, Natsu.."-o0o-
Setelah konferensi terakhir Eto sebagai Takatsuki Sen, Eto segera dikirim ke Choclea oleh Kaneki, selama mengantar itu pun mereka banyak membahas tentang novel karangan Eto yang berjudul "Bileyg, The king".
"Apa tujuanmu membuat buku ini?"Tanya Kaneki, Eto hanya mengangkat alis seakan meminta Kaneki mengulangi pertanyaannya.
"Aku yakin ada maksud tersembunyi kau membuat buku ini"
Eto terkekeh.
"Seperti yang kukatakan sebelumnya, buku ini kudedikasikan untuk sang pengubah dunia"
"Pengubah dunia?Siapa?"
Eto tersenyum."Kau!"
"Aku?"
"Kau tahu, dalam novel itu aku mencoba untuk memberi harapan bagi para ghoul jika masih ada secercah harapan"
"...."
"Secercah harapan dari sang raja mata satu"-o0o-
Pagi itu Ayato baru saja selesai mandi ketika siNatsu kecil terbangun dengan mata sembab karena semalaman menangis merindukan orang tuanya.
"Ohayo, Natsu"
"O...Otou-san!!"
Natsu langsung memeluk Ayato dengan erat sambil sedikit terisak, Ayato lalu menggendongnya dan menyeka air mata Natsu yang mengalir.
"Sudah, jangan menangis"
"Otou-san lama sekali! Natsu kangen sama Otou-san!"
Ayato terkekeh."Sudahlah, gomen Otou-san jarang pulang karena harus mencari cara menyelamatkan Okaa-san"
Wajah Natsu berubah sedih lalu memegang erat kaus Ayato.
"Paman Ayato! Paman tidak pulang dengan papa?"Tanya Kuro sambil menarik-narik ujung kaos Ayato, Ayato menghela nafas lalu mengelus kepala Kuro."Papamu belum pulang"
Wajah Kuro berubah sedih.
"Ah kalian sudah bangun ya, Shiro...Kuro...bantu Mama ya setelah mandi"
"Hai' Mama"Dengan langkah gontai mereka lalu berjalan kekamar mandi membuat Touka heran melihatnya.
"Mereka kenapa Ayato?"
Ayato tersenyum simpul.
"Sepertinya mereka merindukan papa mereka"
Touka tersenyum miris.
"Begitu ya.."Touka berlalu pergi dengan wajah muram sedangkan Ayato menggendong Natsu dan mengajaknya duduk diteras rumah.
"Jadi, ada cerita untuk Otou-san?"
Natsu mengangguk antusias lalu mulai berceloteh ria menceritakan apa saja yang sudah dia lalui selama orang tuanya tidak ada."Otou-san, kapan Okaa-san pulang?"Tanya Natsu dengan nada sedih, Ayato tertegun lalu memeluk erat Natsu.
"Gomen, Otou-san jika merindukan Okaa-san tapi...Andai saja waktu itu Otou-san..."
*Tes*
"Otou-san?"
"Andai waktu itu aku kuat, Hinami tidak akan tertangkap"
Natsu cepat-cepat menyeka air mata Ayato lalu tersenyum.
"Daijoubu! Otou-san kuat pasti Okaa-san bisa Otou-san selamatkan!"
Ayato tersenyum mencium kening Natsu.
"Arigato.."-o0o-
Kaneki merapatkan sedikit jas hitamnya karena udara hari ini cukup dingin, hari ini Kaneki baru ingat harus bertemu dengan Ayato untuk membahas keadaan Hinami tapi sebelum itu tentu saja Kaneki harus bertemu dengan Hinami di Chlocea.
*Ceklek*
"Onii-chan..."
"Gomen, apakah aku mengganggu kegiatan membaca novelmu?"
Hinami tersenyum lalu menggeleng.
"Iee, jadi ada kabar apa?"Tanya Hinami menutup novelnya dan meletakannya.
Kaneki mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.
"Beberapa hari lalu, Ayato mengirimkan surat ini padaku"Hinami lalu menerimanya.
"Selain itu?"
"Setelah ini aku akan bertemu dengan Ayato, ada yang ingin kau sampaikan?"
Hinami tersenyum lalu menggeleng sembari menyodorkan secarik kertas yang terlipat rapi kepada Kaneki.
"Tidak ada, cukup berikan ini pada Ayato-kun"
"Baiklah, aku pergi sekarang dan aku akan mengunjungimu lagi jika sempat"
"Arigato sudah datang"Kaneki pun keluar dari penjara Hinami dan segera melanjutkan langkahnya untuk menemui Ayato di distrik 20.
Udara malam itu sangatlah dingin membuat Kaneki berkali-kali merapatkan jasnya, begitu sampai di distrik 20, Kaneki segera mencari sosok Ayato.
"Kau sudah datang ya?"
"Ah, Bagaimana keadaan Touka-chan dan kedua anakku?"
Ayato tersenyum simpul.
"Mereka merindukanmu, kau ini kapan terakhir kau pulang?"Tanya balik Ayato, Kaneki terlihat berpikir-pikir sebentar.
"Mungkin 1 bulan lalu"
"Souka, jadi bagaiman keadaan Hinami?"
"Dia baik-baik saja karena aku yang bertugas mengurusnya"
"Lalu suratku?"
"Sudah kuberikan dan dia memberimu surat juga"
Ayato lalu menerimanya, Kaneki bersiap untuk pergi namun Ayato menahannya."Kau...sebaiknya kau segera pulang"
Kaneki menoleh lalu menepis tangan Ayato dengan tatapan tidak peduli.
"Aku tak berharap kau pulang hanya saja aku tak suka melihat Onee-chan terlihat kesepian seperti itu"
Kaneki menghela nafas berat lalu berbalik membelakangi Ayato.
"Aku masih mengurus tentang pembebasan Hinami"
"Tapi-"
"Yah..bilang saja aku akan pulang dalam waktu dekat"
"Kapan?"
"Entahlah, Bilang saja begitu Touka-chan pasti mengerti"
Kaneki lalu kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Ayato.
"Kuso! Apa tak ada yang bisa kulakukan?"Di Chlochea...
Hinami menata novel pemberian Kaneki lalu membuka surat pemberian Kaneki yang berasal dari Ayato.
Setelah di buka ternyata isinya adalah gambaran crayon ala Natsu yang masih kacau dan Hinami itu gambar kucing yang menggambarkan mereka bertiga.
Dan ada sebuah secarik kertas yang Hinami tau itu dari Ayato, Hinami tersenyum melihat Ayato juga menempelkan sebuah foto kecil yang terdapat gambar Natsu yang tersenyum.Gomenne Hinami
Andai waktu itu aku bisa menyelamatkanmu pasti sekarang kau tak usah susah-susah terkurung disana.
Dan aku berjanji akan menyelamatkanmu!Tunggulah!Okaa-san, Natsu kangen dengan Okaa-san.
Hinami menitikkan air matanya membaca surat pemberian Ayato yang singkat dan terdapat tulisan Natsu yang masih belum terlalu bagus.
"Gomenne Natsu, Ayato-kun aku membuat kalian khawatir"Ucap Hinami lirih laku menyeka air matanya dan tersenyum memandangi foto Natsu yan tersenyum.
"Aku akan menunggumu Ayato-kun"

KAMU SEDANG MEMBACA
The King
FanfictionSekuel kedua dari "My Moon Prince" Setelah Haise menikah dengan Touka dan memiliki 2 anak berjenis Half Ghoul, bukan lantas kehidupan mereka menjadi damai layaknya akhir dunia dongeng.. Kehidupan Haise yang semakin sulit karena dia bekerja disarang...