160618 Sabtu
Seorang bocah cilik manis berjalan mengendap-ngendap mendekati seorang wanita paruh baya yang sedang menonton TV diruang tamu."Okaa-san!"
"Natsu-kun, kenapa kau tiba-tiba mengagetkanku?"
Natsu kecil itu tertawa lalu menunjukkan sebuah kertas hasil gambarnya kepada ibunya.
"Ini gambar apa Natsu-kun?"Tanya Hinami melihat gambar yang terlihat seperti gambar kucing yang imut.
"Ini Otou-san dan Ini Natsu"
Hinami tertawa kecil lalu mendudukkan Natsu dipangkuannya, gambar itu mengingatkan Hinami pada dirinya sewaktu kecil."Okaa-san kapan Otou-san pulang? Natsu ingin beltemu Otou-san"keluh Natsu memajang wajah sendu membuat Hinami menghela nafas berat.
"Natsu-kun kamu harus bersabar karena Otou-san sedang berjuang disana demi kita"Hibur Hinami membuat Hinami berpikir mungkin seperti ini yang Ibunya rasakan ketika Hinami merenggek ingin bertemu ayahnya."Baiklah..Daripada kau bosan lebih baik kita-"
"Tadaima..."
"Oka-Ayato-kun!!"
Ayato meringis kesakitan lalu berusaha untuk duduk sedangkan Hinami panik dan membantu Ayato untuk berdiri.
"Kenapa kau terluka seperti ini?"
"Ah.. Aku tadi dihadang oleh banyak CCG tapi tidak apa-apa kok sekarang..."Jelas Ayato mencoba untuk tersenyum, Hinami menghela nafas lalu membantu Ayato berganti baju dan merebahkannya keRanjang mereka."Otou-san, apa yang teljadi??"Tanya Natsu sedih dengan mata berkaca-kaca, Ayato tersenyum lalu mengelus rambu coklat Natsu.
"Otou-san baik-baik saja kok, Natsu tenang saja"Hibur Ayato sedikit menggerung menahan perih karena lukanya, Hinami menghela nafas lalu meraih ponselnya untuk menelpon Touka."Ya Hinami, ada apa?"
"Onee-chan, Ayato-kun terluka parah! Apakah Onee-chan punya persediaan daging?"Tanya Hinami dengan suara parau membuat Touka panik.
"Ada kok! Kemarin Haise membawakannya"Ucap Touka
"Baiklah aku akan-"
"Aku kesana sekarang!!"
*klik*"Kau menelpon Onee-chan ya?"Tanya Ayato dengan nada tidak suka, Hinami menggeleng lalu menyentuh tangan Ayato.
"Yang penting sekarang kau harus sembuh"Ucap Hinami sedangkan Natsu sudah menangis memegangi tangan Ayato.Selang beberapa menit, suara bel rumah mereka terdengar, Hinami segera berlalu membukakan pintu dan ternyata Touka yang datang dengan Kuro serta Shiro.
"Bagaimana keadaanmu Ayato?"Tanya Touka cemas lalu menyodorkan sekerat daging untuk dimakan Ayato.
"Onee-chan harusnya kau tak usah repot-repot kesini"Ucap Ayato sedikit merasa bersalah."Kau itu benar-benar ceroboh!"Ucap Touka sebal, Ayato hanya nyengir saat dimarahi oleh kakaknya, sedangkan 2 copyan Kaneki itu berusaha menenangkan Natsu yang masih menangis.
"Natsu-kun kau tak usah menangis..."Hibur Shiro
"Iya..Shiro dan aku akan melindungimu"Tambah Kuro
"Hiks..Aligato Kulo nii-san Shilo nii-san"Ucap Natsu menyeka air matanya, dalam hati kecil Natsu.Dia sangatlah dendam pada orang-orang yang bernama CCG itu.
-o0o-
Haise menghela nafas berat, nampaknya dia akan pulang terlambat lagi.
"Kasihan Kuro dan Shiro, mereka pasti akan kecewa lagi"Gumam Haise.
"Maman, sedang memikirkan apa??"Tanya Saiko yang masih mencatat kejadian hari ini, Haise tersenyum simpul.
"Aku hanya kasihan saja pada kedua anakku yang selalu setia menunggu dirumah sedangkan aku pulang selalu larut malam"Cerita Haise, Saiko tertawa kecil lalu kembali fokus pada catatannya.
"Mereka pasti mengerti kok"Hibur Saiko
"Kuharap begitu.."-o0o-
Ayato meneguk kopi buatan Hinami sambil memandang kearah langit yang berhias taburan bintang itu.
"Otou-san!"
Ayato menoleh lalu tersenyum kearah bocah cilik manis berambut senada dengan Hinami itu
"Ada apa Natsu?"
Natsu cengengesan lalu duduk disamping Ayato dengan wajah terlihat sangat senang bisa melihat ayahnya pulang walau dengan keadaan terluka."Otou-san Natsu benal-benal kangen sama Otou-san"Ucap Natsu manja memeluk Ayato, Ayato tertawa lalu membalas pelukan manja Natsu sebenarnya Ayato juga rindu mendengar celoteh anak semata wayangnya yang sangat menggemaskan itu.
"Otou-san juga kangen tapi Otou-san harus pergi untuk melindungi kamu"Ucap Ayato sambil mencubit hidung mungil Natsu dan membuat Natsu tertawa.Dikeheningan malam itu sedikit terusik dengan celoteh Natsu yang bercerita banyak hal pada ayahnya, Ayato hanya tersenyum atau sedikit tertawa mendengar celotehan yang diakhiri dengan suara dengkuran Natsu yang tertidur dipangkuan Ayato, tangan Ayato pun tergerak mengelus rambut Natsu yang lembut.
"Dia sudah tidur ya?"
Ayato menoleh lalu mengangguk dan kembali menatap putra semata wayangnya yang berumur 3 tahun itu.
"Dia benar-benar merindukanmu kau tau"Ucap Hinami sembari duduk disamping Ayato dan ikut memandangi Natsu yang terlihat begitu damai."Gomenne Hinami.."
"Eh? Kenapa?"
Ayato memandang kearah langit dengan tatapan sendu lalu menggenggam jemari Hinami yang mungil.
"Aku terlalu sering menelantarkan kalian"Ucap Ayato sedih, Hinami menggeleng lalu menyentuh pipi Ayato dan tersenyum.
"Natsu pasti mengerti kok, lagipula itu demi kita kan?"Ucap Hinami lembut, Ayato tersenyum menyentuh tangan Hinami.
"Arigato sudah mengerti.."Ucap Ayato tulus, Hinami mengangguk.Karena malam kian larut mereka pun beranjak untuk segera masuk kamar, Ayato menggendong Natsu dan menidurkan bocah mungil itu diBaby Crib, Mereka lalu tiduran diatas ranjang mereka.
"Ayato-kun apa saja yang sudah kau selidiki?"Tanya Hinami sedangkan Ayato masih asyik membelai rambut Hinami lalu menghela nafas berat.
"Banyak, kebanyakan menyangkut CCG dan aku sedikit khawatir sepertinya Arima mulai terlihat semakin curiga pada Haise"*Deg*
"Itu berarti kita-"
"Ya kemungkinan besar ini juga menyangkut keselamatanmu dan Natsu tapi ini cuma hipotesisku saja"
"Aku takut terjadi apa-apa pada Natsu"
Ayato tersenyum mencium kening Hinami dan memeluknya.
"Aku berjanji akan melindungi kalian kok"
"Kali ini Ayato, biarkan aku ikut denganmu"
Ayato menggeleng.
"Jagalah Natsu saja, kasihan dia sudah kesepian tanpaku apalagi jika kau pergi darinya pasti Natsu akan bertambah kesepian"Hinami terdiam lalu mengangkat wajah memandangi wajah Ayato yang kini tersenyum simpul namun netranya menyiratkan kesedihan.
"Sebenarnya kau juga takutkan Ayato-kun?"Tanya Hinami
Ayato terdiam.
Hinami lalu memeluk Ayato erat membiarkan lelaki itu terisak dalam pelukannya.Ayato adalah tipe orang yang tak mau jujur dan selalu membohongi dirinya sendiri jadilah hanya Hinami yang berhasil menarik semua emosi kesedihan yang terpendam dalam benak Ayato.
"Menangislah Ayato-kun! Aku tau kamu pasti benar-benar membutuhkannya beberapa minggu ini"Bisik Hinami dengan suara parau, Ayato mempererat pelukannya menumpahkan tangisnya yang selama berminggu-minggu ditahannya.
"Gomenne, Hinami"
Hinami tersenyum lalu mengangkat wajah Ayato yang masih berderai air mata lalu menyekanya dengan sangat lembut."Aishiteru yo Ayato-kun, jadi kumohon kamu jangan menangis lagi! Aku akan selalu disisimu,"
Ayato tersenyum, entah kenapa seketika hatinya begitu damai mendengarnya.
"Ore mou..."
Ayato lalu mencium bibir Hinami sebagai ucapan terima kasih sudah menenangkannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
170618 Minggu.
Hai kawan-kawan gimana liburannya?? 😁
Liburan author ternyata masih dipenuhi ketikan hahaha... 😂
Terlalu banyak inspirasi untuk ditulis, jadi author tetep ditulis tapi dijadikan draft dulu...Yaudahlah ketimbang author banyak bacot mending kalian baca deh lanjutannya,
Happy reading guys! 😊
![](https://img.wattpad.com/cover/151784547-288-k230178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The King
FanfictionSekuel kedua dari "My Moon Prince" Setelah Haise menikah dengan Touka dan memiliki 2 anak berjenis Half Ghoul, bukan lantas kehidupan mereka menjadi damai layaknya akhir dunia dongeng.. Kehidupan Haise yang semakin sulit karena dia bekerja disarang...