Friends (Lisa x Jaehyun)

5.2K 535 20
                                    

"Lisa wait!"

Gadis yang namanya dipanggil tersebut tidak juga menoleh ataupun memelankan langkahnya. Ia masih terus berjalan dengan cepat, tidak mempedulikan Jaehyun yang kini bersusah payah mengejarnya. Tidak peduli pada tatapan aneh yang ditujukan orang-orang di sekitar koridor padanya.

Sayangnya, secepat apapun Lisa berusaha berjalan, pria itu memilki kaki yang lebih panjang darinya, yang tentu saja dapat dengan mudah menyamai langkah Lisa. Pria itu langsung menarik tangan Lisa. Membuat gadis itu nyaris terjerembab jika bukan karena lengan kokoh Jaehyun yang menahannya.

"Let me go!" Lisa setengah memekik, berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Jaehyun pada pergelangan tangannya.

Jaehyun bergeming, "no, unless you tell me what the fuck is wrong with you!"

"And why the fuck do you care?" Lisa mendesis. "Lepas, aku tidak ingin menjadi tontonan."

"Of course I care! You are my friend!"

Mendengar penuturan Jaehyun barusan, Lisa rasanya ingin tertawa keras-keras. Tidak hanya itu, ia ingin menampar pria tampan yang sudah bersamanya sejak mereka berumur tujuh tahun tersebut.

"Kita baik-baik saja selama ini, lalu kau tiba-tiba saja menghindariku sejak dua minggu lalu." Jaehyun kemudian melunak. Pria itu kemudian meletakkan kedua tangannya pada bahu Lisa. "Jika aku memang melakukan kesalahan padamu, katakanlah. Aku tidak ingin pertemanan kita selama ini rusak begitu saja karena kesalahan yang bahkan aku sendiri tidak tahu."

Tidak tahu katanya? Lisa benar-benar tidak tahu lagi apa yang ada di pikiran pria ini.

"Go fuck yourself."

Setelah mengatakan hal tersebut, Lisa melepaskan dirinya dari cengkeraman Jaehyun dan segera menghilang dari sana.

***

Chaeyoung menatap sahabatnya yang memasuki kelas dengan wajah keruh. Tidak biasanya Lisa terlihat begitu keruh sepagi ini. Ia memperhatikan Lisa yang meniti tangga menuju bangku mereka dengan alis tertaut. Berusaha menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Lisa terlihat sekeruh ini.

Chaeyoung mendapatkan jawaban ketika Jaehyun masuk ke dalam kelas dengan ekspresi khawatir yang kentara di wajahnya. Pria itu menatap punggung Lisa dari depan pintu. Pria itu Jaehyun berdiri cukup lama di sana, hanya memandangi Lisa dengan pandangan menerawang. Sementara Lisa sendiri tidak mengatakan atau melirik pria tersebut.

"Kau yakin tidak ingin memberitahunya?" Chaeyoung bertanya setelah Lisa duduk tenang di sampingnya.

Lisa menyibukkan dirinya dengan menyiapkan buku untuk perkuliahan hari ini sebelum menjawab pertaanyaan Chaeyoung. "He should have known by himself. He's a genius after all."

"Dia jelas jenius, tapi itu tidak menjadikannya seorang mind reader untuk mengetahui apa yang kau rasakan, Lisa." Chaeyoung berujar dengan santai. Ia jelas tidak suka melibatkan dirinya pada permasalahan orang lain. Tapi masalah yang terjadi antara Jaehyun dan Lisa menjadikannya serba salah. Ia jelas mengenal keduanya dengan dekat, dan dengan keadaan mereka sekarang, Chaeyoung jelas dihadapkan pada pilihan antara dua orang yang ia anggap teman baik.

"Dia seharusnya tahu, Chaeng. Aku mulai menghindarinya sejak ia berkencan dengan Mina. He should have able to piece things together to get an answer." Lisa bersikeras.

Chaeyoung menghela napasnya, pasrah. "Fine." Ia kemudian melirik Jaehyun yang duduk seorang diri di meja terdepan. Benar-benar bukan seperti Jaehyun yang ia kenal. "Aku hanya berharap hubungan kalian membaik, you know. It's hard for me to see my closest friends acting like this."

***

"Apakah ini semua karena Mina?"

Lisa berjengit saat tiba-tiba saja suara Jaehyun mengejutkannya. Gadis itu melirik sekitarnya, tidak ada orang lain di sana selain mereka berdua.

"Apa yang kau lakukan di toilet perempuan?" Lisa balik bertanya. Ia menarik dua lembar tisu untuk mengeringkan tangannya dan membuangnya ke dalam tempat sampah terdekat. Setelahnya, ia meraih tasnya yang berada di atas wastafel dan hendak keluar dari toilet.

Except, Jaehyun doesn't let her to. Pria itu menghalangi langkah Lisa dengan mencengkeram lengan Lisa.

"Jadi benar? Karena aku berkencan dengan Mina?" Jaehyun kembali bertanya. Kali ini lebih terdengar seperti memaparkan kenyataan disbanding bertanya.

Lisa tidak menjawab. Gadis itu bahkan enggan menatap kedua mata Jaehyun. Dan diamnya Lisa, sudah menjawab pertanyaan Jaehyun.

"Lisa, we are friends. We supposed to support each other's decision. And I decided to date her, I thought you'll support me. You're the closest friend I have."

Kali ini Lisa tertawa keras. "Teman katamu?"

"Friends don't kiss each other the way you kiss me, Jaehyun. You kissed me practically everyday before you choose to date her. And friends surely don't do that kind of thing, Jaehyun." Lisa berujar sinis.

Jaehyun menatap Lisa dengan kedua alis nyaris tertaut di keningnya. "Kita hanya bersenang-senang saat itu. Kupikir kau tidak keberatan. Dan jika kau memang keberatan kau harusnya mengatakannya."

Lisa berdecak, matanya kini menatap Jaehyun dengan sorot yang penuh luka. "I'm not your fucking toy, Jaehyun."

A gasp leaves Jaehyun's mouth. Pria itu jelas terkejut dengan ucapan Lisa barusan. "Kau bukan mainan, Lisa. Kau adalah sahabatku."

"Tapi kau memperlakukanku seperti mainan." Lisa terdengar sedih.

Gadis itu kemudian menarik lengannya dari genggaman Jaehyun. Lalu sebelum benar-benar pergi, ia berujar,

"I don't think I can befriend you anymore Jaehyun setelah aku mengetahui bahwa selama ini kau hanya menganggapku sebagai mainanmu. Goodbye."

***

Huft, honestly idk anymore.

Inginnya menggambarkan lagu See U Laternya Blackpink tapi apa daya aqu tu lagi binun tapi pengen nulis gimana dung :(

Saluti,

K

SUGAR (A Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang