When The Rain Falls: Dark Sky, Wind Blows, Fallen Leaves (Lisa x Sehun)

3.2K 405 21
                                    

This is for the one and only, my dearest A...

⎈⎈⎈

Mendung gelap merayapi langit saat ponsel Lisa berdering. Nama Sehun terpampang di layar, meneleponnya. Kening Lisa berkerut. Tidak biasanya pria itu meneleponnya sepagi ini, terlebih selama seminggu terakhir. Mereka hanya berbalas pesan, jarang bertemu karena Lisa mulai disibukkan dengan berbagai macam kegiatan pasca upacara kelulusannya satu bulan yang lalu, sementara Sehun sendiri sibuk merawat ayahnya yang kesehatannya kembali memburuk.

"Sehun? Tumben pagi-pagi—

Ucapan Lisa tidak selesai, karena Sehun terlebih dahulu memotongnya dengan sebuah kalimat, "minta doanya ya, Papa udah tenang sekarang, udah nggak kesakitan lagi."

⎈⎈⎈

Lisa tidak pernah menyangka bahwa kedatangannya kedua kalinya ke kediaman keluarga Sehun bertujuan untuk melayat. Beberapa bulan menjalin hubungan dengan Sehun, Lisa memang baru sekali berkunjung ke rumah mereka, meskipun ia sudah terlebih dahulu bertemu ayah Sehun sebelum bertandang kemari.

Pertemuan pertama Lisa dengan ayah Sehun berlangsung di salah satu rumah sakit swasta guna menjenguk calon mertuanya yang kala itu kesehatannya kembali menurun. Ayah Sehun memang sudah setahun belakangan mengalami gangguan kesehatan dikarenakan kanker paru-paru yang diidapnya. Dan keadaan tersebutlah yang membuat Sehun kini lebih banyak menghabiskan waktu untuk merawat ayahnya. Ia harus rela bolak-balik ke luar negeri untuk mengurusi pengobatan ayahnya, mengurusi bisnis keluarga, serta mengurus adik perempuannya yang baru saja masuk perguruan tinggi.

Keadaan keluarga Sehun yang tidak cukup baik kala itu membuat Lisa harus rela kerap ditinggal Sehun. Laki-laki itu bahkan tidak dapat menghadiri upacara kelulusannya dikarenakan tengah berada di Singapura, menemani ayahnya yang sedang menjalani perawatan. Tidak hanya Lisa yang ditinggalkan demi mengurus keluarganya, Sehun pun juga melupakan skripsinya yang belum sempat ia sentuh semenjak kesehatan ayahnya semakin memburuk.

Seminggu terakhir, Sehun memang mengabari bahwa ayahnya harus menjalani perawatan intens kembali di rumah sakit setelah hampir satu bulan menjalani home care. Selama seminggu tersebut, Lisa memang belum sempat menjenguk karena ia disibukkan dengan berbagai macam interview dan tes masuk kerja. Hal itu lah yang kemudian membawa penyesalan mendalam bagi Lisa.

Ia menyesal karena tidak menyempatkan waktu barang sedikit saja untuk hadir dan menjenguk ayah Sehun. Dan kini, ia justru datang ketika ayah Sehun sudah tidak ada lagi.

Hal pertama yang menyapa penglihatan Lisa saat tiba di rumah duka adalah wajah letih namun penuh senyum dari Sehun. Pemuda itu sempat memeluknya singkat dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.

"Makasih ya udah datang jauh-jauh ke sini," bisik Sehun dalam pelukannya.

Senyum di bibir Sehun tak juga luntur ketika pelukan mereka terlepas, sukses membuat hati Lisa berdenyut nyeri. Jari lentiknya bergerak untuk mengusap wajah pucat Sehun, mengusap lembut kantung mata Sehun yang menghitam karena kelelahan.

Sehun tidak mengatakan apa pun, ia hanya memejamkan matanya, membiarkan Lisa membelai wajahnya dengan lembut.

"Kamu pasti capek." Lisa berujar pelan, nyaris serupa bisikan.

Ada banyak hal yang ingin Lisa katakan. Ia ingin menanyakan bagaimana keadaan pria tersebut. Ia ingin mengatakan berbagai kalimat penenang pada Sehun. Namun ia urung. Ia merasa percuma mengatakan hal tersebut ketika Sehun bahkan tidak sedikit pun menunjukkan kesedihannya. Pemuda itu tetap tersenyum lebar, meskipun Lisa tahu benar bahwa betapa besar kesedihan yang menyelubungi hatinya.

SUGAR (A Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang