4.939 Miles (Lisa x Sehun)

11.3K 893 24
                                    

Jam pada ponselnya menunjukkan angka 20:41 saat akhirnya Lisa berbaring pada ranjang. Ia kini tengah berada di salah satu hotel di Tokyo, setelah seharian tadi ia dan grupnya memiliki schedule yang padat untuk promosi album Jepang mereka. Setelah seharian menghabiskan waktunya untuk bekerja, satu hal yang ingin ia lakukan adalah beristirahat. Ia ingin tidur dengan nyenyak malam ini.

Sayangnya, rasa kantuk tak kunjung menjemputnya. Melainkan kegelisahan yang menyergapnya. Berkali-kali, gadis itu membuka ponselnya, dan mendesah kecewa saat notifikasi pesannya kosong. Tidak ada satu pesan pun yang masuk ke ponselnya. Dan hal tersebut membuatnya restless. Tidak biasanya ia merasa demikian. Segala kegelisahannya bersumber pada menghilangnya Sehun selama dua hari belakangan. Pria itu menghilang setelah memberi tahu bahwa ia akan melakukan penerbangan menuju Dubai bersama anggota EXO untuk fountain show.

Kenyataan bahwa pria itu tidak memberinya kabar sama sekali setelah take off dari Incheon membuatnya gemas. Ia tahu bahwa pria itu tiba dengan selamat di Dubai-ia harus berterima kasih pada fansite yang memberi info mengenai penerbangan dan tibanya Sehun di Dubai. Tapi meskipun telah tiba dengan selamat di Dubai, pria itu sama sekali tidak menghubunginya. Benar-benar bukan tipikal seorang Oh Sehun yang selama ini ia kenal. Lisa bisa mengerti jika mungkin saja pria yang menyandang status sebagai kekasihnya itu kini sibuk. Tapi tetap saja kan?

Pria itu bahkan sering mengomel saat Lisa tidak memberinya kabar dalam sehari. Tapi lihat sekarang, siapa yang tiba-tiba menghilang begitu saja? Jadi jangan salahkan Lisa jika ia merasa begitu khawatir.

Gadis itu melirik ranjang di sebelahnya, Jisoo terlihat sudah tidur dengan tenang. Lisa kembali mendesah, ia tidak mungkin membangunkan gadis itu hanya untuk berkeluh kesah. Ia tahu benar betapa melelahkannya kegiatan mereka hari ini. Dan membangunkan Jisoo yang kini tengah beristirahat jelas akan sangat egois. Lisa jelas bukan gadis yang egois dan tega untuk melakukan hal serupa.

Ia memutuskan untuk memaksa dirinya tidur, meskipun sulit. Tapi tak lama kemudian, ponselnya bergetar. Gadis itu segera meraih ponselnya. Jantungnya berdebar dengan keras, berharap bahwa getaran pada ponselnya dikarenakan oleh pria yang sejak tadi membuatnya gelisah.

Tidak ada hal yang lebih membahagiakan bagi Lisa selain melihat nama Sehun yang kini terpampang di layar ponselnya. Tanpa berpikir dua kali, gadis itu segera mengarahkan jarinya untuk menerima panggilan yang tertuju padanya. Dengan senyuman yang tak luput dari bibirnya, ia menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya.

"Hello there, sunshine."

Tiba-tiba saja, air mata Lisa terasa panas. Matanya berkaca-kaca mendengar panggilan sayang itu menyapa telinganya. Damn, she's an absolute cry baby.

"Oppa," bisiknya dengan suara bergetar.

"Shhh, cry baby."

Lisa kemudian terisak begitu saja. "What a mean asshole."

"Hey, apakah kau baru saja mengumpat padaku?"

"Kau pantas mendapatkannya." Lisa berujar di antara isakannya. "Kau benar-benar menyebalkan!"

Suara kekehan pelan kemudian mengalun dari seberang sana. Ah, she really miss his laugh.

"Maaf, ponselku sempat bermasalah."

Lisa diam, ia tidak menyahuti alasan yang dilontarkan pria tersebut. Masih sibuk dengan upayanya untuk meredakan tangisnya yang secara tiba-tiba barusan.

"Tapi kurasa semua itu worthy jika kemudian aku mengetahui bahwa kau akan merindukanku sedemikian rupa."

SUGAR (A Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang