Since You - 1/2 (Lisa x Sehun)

3.9K 450 16
                                    

Inspired by NIKI - Chilly. Ada di mulmed, boleh banget didengerin sambil baca ini

***

Mungkin sudah lebih dari dua jam Jisoo dan Chaeyoung harus menyaksikan bagaimana Jaehyun terus menerus mencuri pandang dan mencoba mencari perhatian dari bos mereka, Lisa. Sementara Lisa sendiri terlihat acuh dan sibuk menyusun pastry yang baru saja keluar dari kitchen ke dalam etalase display. Sudah bukan pemandangan asing lagi bagi pegawai café milik Lisa, bagaimana Jaehyun, pelanggan tetap café berusaha mendapatkan perhatian dan hati dari bos mereka. Sayangnya, sudah berkali-kali pula Lisa dengan terang-terangan menolaknya.

Jisoo, Chaeyoung, maupun Jennie yang bekerja di kitchen hingga saat ini tidak mengerti kenapa Lisa enggan membuka hatinya pada kegigihan Jaehyun. Pria itu jelas good looking, terlihat tidak memiliki kekurangan financial-karena tidak mungkin orang yang memiliki kekurangan financial akan rajin bertandang ke café. Selain itu, Jaehyun jelas laki-laki yang setia-hell mana mungkin laki-laki tidak setia bersedia menunggu Lisa selama bertahun-tahun setelah berkali-kali di tolak? Akan tetapi, ketiganya tidak pernah sekalipun berusaha ikut campur dalam urusan percintaan Lisa. Bos mereka tersebut cukup tertutup untuk masalah seperti itu. Meskipun terkadang mereka cukup iseng untuk membahas kegigihan Jaehyun.

"Kau pikir, akan berapa lama lagi dia bertahan?" Chaeyoung berbisik pelan pada Jisoo yang kini sibuk mengelap kaca etalase.

Jisoo melirik Lisa yang punggungnya kemudian menghilang dibalik pintu dapur. Kemudian berbalik melirik Jaehyun yang mengekori Lisa dengan pandangannya. "Kurasa ia tidak mengenal kata menyerah dalam kamusnya."

"Sayang sekali, padahal dia sangat menarik," Chaeyoung mendesah dari balik mesin kasir. Matanya memandang Jaehyun yang kini beranjak dari duduknya.

"Kau sudah ingin pulang?" tanya Chaeyoung yang melihat Jaehyun melintas di hadapannya.

Jaehyun mengedikkan bahunya, wajahnya terlihat lesu. "Hm, bosmu bahkan tidak melirikku sedikit pun hari ini."

"Ia memang tidak pernah melirikmu selama ini," Jisoo menukas pahit.

***

"Kau yakin tidak ingin bergabung bersama kami?"

Gelengan Lisa menjawab tawaran Jisoo yang sudah bergandengan tangan dengan Chaeyoung dan Jennie. Ketiga perempuan itu merengut, meskipun tidak memaksa lebih lanjut.

Ketiga staff café-nya tersebut berencana untuk menghabiskan malam mereka di sebuah bar. Tidak ada perayaan apa pun, hanya acara rutin yang mereka lakukan di akhir pekan untuk melepas penat. Biasanya, Lisa akan ikut bergabung bersama mereka, menghabiskan malam akhir pekannya bersenang-senang di bar. Tapi tidak kali ini, ia merasa cukup lelah karena café-nya seharian cukup ramai. Ia hanya ingin segera pulang dan tidur di atas ranjang empuknya.

"Hati-hati." Jennie berpesan terakhir kali.

"Hm, have fun!"

Setelah memastikan pintu tokonya terkunci, Lisa berbalik dan berjalan menyusuri trotoar yang masih cukup ramai. Kedua tangannya ia simpan ke dalam saku hoodie, sebagian wajahnya ia sembunyikan di balik syal tebal yang melilit lehernya. Malam ini cukup dingin, mengingat daun-daunan mulai berjatuhan, menandakan musim gugur telah tiba.

Lisa sudah terbiasa berjalan sendiri sepulangnya dari café, karena apartemennya berjauhan dari ketiga staffnya yang lain.

Ini adalah tahun kelima Lisa berada di kota ini, setelah memutuskan pindah dari kota yang telah membesarkannya selama dua puluh satu tahun. Ia memulai kehidupan barunya di kota ini, lima tahun lalu. Berbekal tabungannya yang tidak seberapa kala itu, ia nekat meninggalkan kota masa kecilnya. Ia beruntung bertemu dengan orang-orang baik di kota ini. Ia mendapat apartemen dengan sewa yang murah tanpa deposito, meskipun hanya berupa apartemen studio kecil, ia yang kala itu berusia dua puluh satu tahun bersyukur.

SUGAR (A Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang