Laura & Javier || Bab. 23

4.3K 193 0
                                    

24 Juni 2018...

Gadisku....
Aku ingin memiliki mu

Javier

Aku Update Lagi....
Happy Reading...
Sorry For Typo...

Javier

         Aku bangun pagi hari ini seperti biasa. Tapi aku merasa ada yang tidak biasa terjadi padaku. Yap itu benar. Dan itu terjadi semalam. Semalam kami berciuman dan aku sangat terhanyut dalam ciuman itu. Mengingat itu semua, aku kembali meraba bibirku. Rasa itu masih ada. Tentu saja, karena aku tidak menggosok gigi ataupun berkumur semalam sebelum tidur. Aku memang sengaja melakukan ini, agar aku masih bisa merasakan bibirnya saat aku bangun pagi ini. Dan itu memang benar terjadi. Aku kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah jendela.

        Aku menyibak tirai jendela dan melihat gadisku sedang melakukan aktivitas seperti biasa, yaitu beryoga. Cepat-cepat aku melakukan ritual pagiku. Aku sebenarnya tidak ingin gosok gigi ataupun berkumur. Tapi aku rasa, aku harus melakukannya. Karena aku tidak mau ia mencium bau mulut saat aku berdekatan dengannya. Setelah melakukan ritual pagiku dan mengganti pakaianku dengan pakaian olahraga, yaitu celana training dan juga kaos oblong berwarna biru muda.

         Aku turun dari kamarku dan berjalan menuju ke pantai. Angin pantai berhembus dan membuatku menggigil kedinginan. Meskipun begitu, aku tetap tidak menyerah karena Aku ingin bertemu dengan gadisku. Karena itu, aku melangkah tanpa mempedulikan dinginnya udara pantai. Aktivitas di pantai belum begitu ramai, karena para pelancong yang menginap di resort Justin sepertinya belum ingin keluar dari selimut nyaman mereka.

       Aku sangat bersyukur karena hal itu, karena dengan begitu aku bisa bersama dengan gadisku, tanpa ada gangguan sedikitpun dari orang lain. Gangguan yang aku maksud adalah para pria yang memandang takjub ke arah Gadisku, karena pakaian yang dikenakan oleh Gadisku saat ini, seperti biasa. Saat berolahraga, gadisku itu hanya mengenakan celana pendek dengan atasan tank top saja. Karena itulah, tubuhnya terekspos sempurna untuk dilihat oleh para pria yang haus akan belaian kasih sayang. Menghilangkan semua pikiran buruk itu, aku pun menghampiri Gadisku.

"Selamat pagi Laura..." Sapaku dengan gaya yang sangat manis dan tersenyum lebar. Ia membalas senyumku dan berkata,
"Selamat pagi juga Javier.... Kau ingin berYoga bersamaku...? tanya Laura padaku. Ada binar bahagia dan penuh harap di matanya. Aku pun mengangguk.
"Iya. Aku boleh bergabung kan...?" tanyaku kemudian.
"Bukankah Barusan aku mengajakmu? Jadi untuk apa kamu bertanya lagi."

"Aku hanya ingin memastikannya saja. Mungkin saja kau tidak ingin aku berada disini bersamamu."
"Tentu saja tidak. Ayo! Mari kita beryoga bersama." Aku pun mengangguk setuju dan mulai melakukan gerakan yoga seperti yang ia lakukan. Gerakan yang halus dan gemulai. Ada juga beberapa gerakan yang cukup sulit dan aku bisa melakukannya dengan sempurna. Aku merasa bangga akan hal itu, karena aku tahu yoga adalah olahraga yang cukup berat karena, menggunakan seluruh bagian tubuh manusia untuk bergerak.

      Setelah beryoga, kami melakukan meditasi. Kami bermeditasi di tepi pantai, di atas pasir yang sudah dialasi dengan kain. Kami melakukan meditasi itu hingga Matahari mulai menampakan wujudnya. Saat aku merasakan sinar matahari menerpa wajahku, perlahan-lahan aku membuka mataku, menoleh kearah samping dan menatap wajah gadis pujaanku. Dia terlihat begitu cantik di bawah sinar matahari pagi. Orang bilang sunrise itu sangat indah, tapi gadis yang ada di hadapanku sekarang ini, memang yang paling indah.

         Sinar dari sunrise, menyinari dengan sempurna wajah paling cantik yang pernah aku lihat. Lihatlah sekarang aku seperti orang gila. Di awal pertemuan kami, kami saling membenci dan mencoba untuk saling menjatuhkan. Tapi sekarang, lihatlah apa yang aku lakukan, aku malah menatapnya dengan jantungku yang saat ini berdegup dengan kencang tidak beraturan.

 Laura & Javier (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang