Laura & Javier || Bab. 33

4K 190 3
                                    

28 Juli  2018...

Setelah menyakitinya seperti itu, bagaimana caranya, agar aku bisa membuat ia kembali memaafkan kesalahan ku...?

Javier

Aku Update Lagi....
Happy Reading & Sorry For Typo....

Javier

           Bodoh dan sial! Itulah yang aku rasakan sekarang ini. Aku benar-benar tidak tahu, kalau Laura akan datang hari ini. Aku memang berencana menyelesaikan masalahku dengan wanita itu, sebelum Laura kembali dari Papua. Aku tidak mau saat ia kembali, berita-berita itu bisa merusak hubunganku dengannya. Saat video call dengannya terakhir kali, Laura mengatakan kalau ia akan pulang besok. Sepertinya dia mengatakan hal itu, agar menjadi surprise untukku. Tapi aku malah memberikan Surprise yang tidak terduga untuknya.

          Sekarang ia pasti sangat membenciku. Tentu saja. Wanita mana yang tidak akan membenci kekasihnya, saat melihat pria yang dicintainya berselingkuh di hadapannya. Apalagi sampai melakukan hubungan intim. Aku tahu, apa yang aku lakukan itu salah. Entah apa yang harus aku lakukan agar ia mau memaafkan kesalahanku.aku benar-benar tidak tau. Berulang kali aku sudah menghubunginya. Tapi, ia sama sekali tidak mau angkat panggilan dariku. Untuk saat ini aku harus bisa menyelesaikan masalahku dengan wanita itu. Setelah pengejaran sia-sia yang aku lakukan tadi, aku kembali berjalan masuk ke dalam Apartemenku.

"Javier... Gadis itu siapa?" Tanya Wanita itu padaku. Wanita itu menatapku dengan tatapan penuh selidik. Tapi aku sama sekali tidak peduli. Dialah yang menjadi alasan semua ini terjadi padaku. Jadi untuk apa aku harus peduli padanya.
"Dia kekasihku," jawabku acuh tak acuh.
"Kekasih...?" tanya wanita itu tidak percaya.
"Iya dia kekasihku." jawabku Mantap.
"Lalu, hubungan kita yang hampir dua minggu ini disebut apa?l
"Tidak ada."
"Tidak ada? Maksudmu? "

"Aku bilang tidak ada, berarti tidak ada. Tidak ada hubungan antara kau dan aku. Kau pikir, aku akan menerimamu dengan tangan terbuka, setelah apa yang kau lakukan padaku? Tidak! Jangan pernah bermimpi! Aku memang mengatakan kalau kita kembali. Tapi itu tidak membuat lantas menjadi kekasihku. Aku hanya ingin mengembalikan apa yang dulu pernah kau lakukan padaku. Meninggalkanku setelah kita bercinta." ucapku berapi-api. Aku benar-benar mengeluarkan uneg-unegku yang selama ini aku simpan rapi.

"Tapi aku sudah mengatakan, kalau--"
"Kalau apa?! Kalau kau dipaksa oleh kedua orang tuamu, untuk menikah dengan pria tua itu? Jika benar seperti itu, setelah pria tua itu mati, seharusnya kau langsung kembali ke Indonesia. Tapi yang kau lakukan adalah kau tetap tinggal di sana. Kau bahkan menuntut pembagian harta warisan, yang pada akhirnya kau sendiri tidak mendapatkan apapun. Itu yang kau bilang kau di paksa menikah, Hah?!"aku menatapnya dengan tatapan menghina.

"Aku memang bodoh. Seharusnya aku tidak melakukan hal itu. Seharusnya aku tidak perlu membalas dendam, dengan melakukan hal itu. Karena menyentuhmu, hubunganku dengan kekasihku mungkin akan selesai. Tapi aku akan memastikan satu hal, kalau kau tidak akan pernah lagi berada di sekitarku." Aku menarik tangannya dengan kasar dan menyeretnya keluar dari Apartemenku. Untunglah ia sudah mengenakan pakaian lengkap, sehingga aku tidak perlu menunggu hingga ia mengenakan bajunya dulu. Di depan pintu Apertemen aku pun berkata.

"Aku bukanlah Javier yang bisa kau bodohi seperti 5 tahun yang lalu. Aku sudah berubah. Jangan pernah berada ataupun terlihat, disekitarku. Karena jika itu terjadi, maka kau akan tahu apa akibatnya. Aku tidak main-main dengan perkataanku ini. Camkan itu baik-baik...!!!" ucapku sambil menutup pintu tepat dihadapannya. Setelah menutup pintu apartemenku, aku langsung menelpon Security untuk membawa Wanita itu pergi dari gedung apartemen dan melarangnya untuk datang lagi ke gedung Apartemen ini.

 Laura & Javier (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang