Laura & Javier || Bab 31.

4.1K 174 2
                                    

21 Juli 2018...

Aku harap, apa yang aku rencanakan untuk wanita itu berjalan tanpa halangan apapun.

Javier...

Aku Update Lagi....
Happy Reading & Sorry For Typo...

Javier

        Hari ini aku mengantar Laura ke bandara. Yap. Hari ini dia akan terbang ke Papua dan aku berniat untuk mengantarnya ke Bandara. Tapi, saat aku keluar dari gedung apartemen, sebuah mobil berwarna hitam menghalangi jalanku. Lalu keluarlah wanita itu wanita itu. Sepertinya dia tidak pernah lelah untuk datang menemuiku. Semalam dia bahkan mengaku kepada para satpam kalau Dia adalah kekasihku.

        Tentu saja para satpam dan orang-orang yang bekerja di gedung apartemen ini tidak mempercayainya, karena aku sudah memperkenalkan Laura pada mereka semua. Tapi karena wanita itu sangat keras kepala satpam pun hanya mengizinkan duduk di lobby. Saat aku pulang ke apartemenku, aku melihatnya duduk anggun di lobby gedung apartemen. aku mendekatinya dan dengan memasang wajah datar aku pun berkata.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku tidak berminat
"Tentu saja aku menemuimu Jr"
"Berhenti memanggilku dengan sebutan seperti itu dan cepat pergi dari tempat ini. Kau tidak diterima di tempat ini." ucapkan datar kemudian memanggil satpam yang ada di situ untuk mengusir wanita itu keluar dari area gedung apartemen.
"Mulai sekarang, kalian tidak boleh mengizinkannya untuk masuk ke dalam area gedung." ucapku tajam.

Aku bahkan mengancam semua pekerja gedung itu, kalau aku akan melaporkan mereka semua pada pemilik gedungnya jika mereka kembali membiarkan wanita itu masuk ke area gedung apartemen ini. Aku tahu, yang aku lakukan memang sedikit berlebihan. Tapi, apa peduliku. Aku tidak menyukai wanita itu berada di dekatku jadi, wajarkan aku melakukan hal itu.
Sekarang wanita itu kembali datang menemuiku. Aku keluar dari mobilku dan mendatanginya.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan. Hah?!" tanyaku ketus.
"Jr aku--"

"Baiklah... Jika kau ingin berbicara denganku, maka kita akan berbicara. Tapi tidak sekarang dan ya... Jangan pernah sekali-kali kau datang ke gedung Apartemenku lagi, karena aku belum mencabut ucapanku semalam. Aku harap kau masih ingat akan hal itu. Untuk saat ini aku belum bisa berbicara denganmu. Aku ada urusan yang sangat penting dan tidak bisa aku tinggalkan. Aku akan menemuimu setelah urusanku selesai. Berikan saja nomor teleponmu Padaku. Setelah urusanku bener-bener selesai aku akan menghubungi." Setelah mengatakan itu aku mengulurkan tangan dan mengambil kartu nama miliknya.

       Setelah itu, aku langsung pergi dari tempat itu tanpa menoleh sedikitpun. Setelah melajukan mobilku dengan kecepatan sedang, akhirnya aku pun sampai di rumah Laura. Aku sangat bersyukur karena aku datang tepat waktu. Gadisku belum pergi.
"Hai selamat pagi..." sapaku pada Laura, sambil tersenyum manis padanya.
"Selamat pagi juga..." balas Laura sambil tersenyum juga.
"Apa aku terlambat...?"
"Tidak!"
"Baguslah... Apa kau siap berangkat sekarang...?"
"Sangat siap. Ayo!" ucap Laura sambil menarik kopernya keluar dari rumahnya.

"Kau sudah berpamitan dengan kedua kakakmu itu?"
"Sudah. Tadi pagi sebelum mereka pergi ke kantor."
"Oh syukurlah... Sebaiknya kita pergi sekarang." ucapku lalu mengambil koper yang dia pegang dan membawanya masuk ke dalam bagasi mobil.
"Tunggu dulu. Aku punya sesuatu untukmu." kata Laura menghentikan tanganku yang hendak membuka pintu mobil untuknya.
"Apa itu...?"

"Kau akan tahu nanti. Ayo!" Laura menarik tanganku dan berjalan menuju ke arah Taman. ia kemudian berjongkok lalu mengambil sebuah Pot kosong lalu menyerahkannya padaku.
"Apa ini?" Tanyaku bingung
"Di dalam pot ini ada beberapa butir biji tanaman, yang aku tanam di dalamnya. Saat bunga sudah berkembang dan mulai bermekaran, saat itulah aku akan membebaskanmu, memberiku 3 permintaan dan aku akan memenuhi 3 permintaanmu itu."

 Laura & Javier (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang