Laura & Javier (End)

Laura & Javier || Bab 5

10 Janari 2018

Aku tidak tau. Ternyata menatapmu dari jauh seperti ini sangat menyebalkan.

Javier

Javier
Aku bangun pagi-pagi satelah samalaman suntuk berpesta. Ini bukan kebiasaanku mengingat, aku baru tidur jam 3 pagi tadi, setelah olaraga ranjang dengan 2 wanita sekaligus. Dan itu adalah kebiasaanku.  aku bangun lalu memakaikan kembali pakaianku dan keluar dari kamar itu menuju ke kamarku.

Kamarku sebenarnya berada di lantai paling akhir yaitu, lantai 4. Di lantai 4 hanya ada satu kamar dan itu kamarku saja. Aku tidak pernah membawa wanita manapun ke dalam kamarku kecuali Tri Angle yaitu Hana Cassandra dan Kiara karena mereka adalah saudariku. Jadi, mereka bisa masuk ke dalam kamarku.
Oh iya... Dan jangan lupa ada 1 orang lagi. Dia adalah bibi Mina, perempuan paruh baya yang bertugas untuk membersihkan villaku.

Aku masuk ke dalam kamarku dan langsung menuju kamar mandi. Aku tidak tahu kenapa aku tidak merasa mengantuk lagi setelah bangun pagi ini. Seperti yang aku katakan sebelumnya, semalam aku baru tidur sekitar jam 03.00 pagi. Aku membersihkan tubuhku, lalu keluar dari kamar mandi. Aku hendak mengambil baju dari dalam lemari saat mataku tidak sengaja menangkap sesosok wanita yang sedang berdiri di tepi pantai. Aku keluar dari kamar menuju balkon dan dari balkon aku melihat dengan sangat jelas Gadis itu sedang berolahraga di tepi pantai di atas sebuah kain.

Siluet tubuh gadis itu terlihat sangat jelas karena, tepat di belakangnya, ada matahari yang sedang beranjak naik. Aku memperhatikan gadis itu dan aku mendapati kalau, Gadis itu sedang melakukan olahraga yoga. Menurutku yoga adalah olahraga yang cukup menguras tenaga tapi, Gadis itu terlihat dengan sangat mudah melakukannya. Aku rasa Gadis itu sudah terbiasa dengan melakukan hal itu.

Tanpa sadar, aku terus melihat gadis itu melakukan olahraga yoga, sampaia selesai.  Aku tidak tahu apa dia mengetahui kalau aku sedang memperhatikannya atau tidak.Karena tiba-tiba saja, ia melihat ke arah kamarku. Aku langsung menyembunyikan diri di balik gorden. Aku Buka Sedikit Gorden agar bisa melihat keluar. Saat itu aku melihat Laura membereskan Alat yang dipakai untuk melakukan yoga. Setelah berganti pakaian, aku menunggu beberapa saat, kemudian turun dari kamarku.

Suasana villaku cukup sepih. Semua tamuku semalam masih  tidur
Sebagian lagi memilih untuk menginap di resort milik Justin.
Dan ruang tengah yang digunakan untuk pesta semalam sangat berantakan. Disana sini gelas, botol minuman,dan kaleng soda...
Berceceran.  Sepertinya pekerja yang aku bayar belum memberes kekacauan ini. Mereka mungkin sebentar lagi pasti datang. Bibi Mina sabenarny mau membersikan tapi aku dengan tegas menolakmya. Umurnya sudah tua dan pekerjaan ini cukup menyulitkan jadi aku tidak mengizinkannya.

Aku langsung melangkah menuju dapur. Di dapur, aku malah menemukan Laura sedang menuangkan air ke dalam botol minuman. Aku langsung masuk ke dalam dapur.

"Dapur bukan daerah kekuasaan mu nona Laura." semprotku langsung tepat di depannya
"Aku tahu, aku hanya ingin mengambil air untuk ku minum. Apa itu juga tidak boleh... kamu pelit sekali. Cuma air aja tidak boleh." balasnya dengan kesal. Lihatlah wajahnya yang memerah karena terpapar sinar matahari pagi tadi dan ditambah dengan kemarahan yang sadang ia rasakan membuat ia semakin menggemaskan.
Oh tidak... Apa yang sedang aku pikirkan. Aku tidak boleh berpikiran seperti itu.

"Itu hak ku karena, aku pemilik Villa ini." tegasku padanya
"Terserah kamu saja. Aku tidak peduli. Aku haus dan aku tidak perlu meminta izin untuk minum air dari dapur. Mengerti.... "
" Nona Laura, Bukankah semalam kau sendiri yang terang-terangan mengingatkanku pada perjanjian
kita. " aku mencoba mengingatkannya tentang kejadian semalam.
"Aku  tahu tapi, aku tidak peduli. Kamu sendiri, yang sudah lebih dulu melanggar peraturannya. Aku hanya mengikuti, apa yang kamu lakukan padaku semalam. mengerti..." Laura berbalik dan Hendak keluar tapi, aku  menghalangi jalannya.