Laura & Javier ||Bab. 19

4.5K 227 2
                                    

27 Mei 2018...

Aku tidak tau kenapa,
Berdekatan dengan Laura, membuat ku meras sangat nyaman.

Javier

Javier

Aku melangkahkan kakiku dengan terseok-seok menuju ke dermaga. Berbagai umpatan kasar sudah aku keluarkan karena kesal. Sungguh gadis itu benar-benar menyebalkan. Bagaimana tidak, dia berpura baik-baik padaku agar aku mau menurunkan dari bahuku. Tapi aku tidak menyangka, jika hal itu memberikan dia kesempatan untuk menendang tulang keringku. Harap diingat ya, tulang kering dan itu sangat sangat menyakitkan. Aku tidak tahu dari mana ia belajar menendang, sehingga ia melakukannya dengan sangat tepat. Aku sangat bersyukur karena ia tidak melakukan itu pada juniorku. Jika tidak, aku pasti tidak akan tahu Apa yang akan terjadi dengan Juniorku.

        Setelah berjalan dengan susah payah, akhirnya aku pun sampai di dermaga. Aku melihat ketiga adikku mengajak Laura untuk masuk ke dalam Yacth. Aku pun bergegas mendekati Yacth dan berusaha untuk naik. Dari ekor mataku, aku tau Laura sedang melihatku menaiki Yacth dan aku mengambil kesempatan itu untuk membuatnya merasa bersalah. Aku berpura-pura kesakitan saat melangkah menaiki Yacth dan berhasil. Laura merasa bersalah, dan hal itulah yang membuatnya turun menghampiriku.

"Javier kau tidak apa-apa? Apa itu sakit sekali...?" tanya nya dengan lembut dan terselip nada khawatir di dalamnya. Aku mengangkat kepalaku dan menatap wajahnya. Dari sini aku bisa melihat dengan jelas wajah cemasnya. Ia terlihat cute dengan wajah seperti itu. Jujur aku terpesona. Tapi aku tidak mau ia mengetahui hal itu. Karena itu, aku kembali padanya aktingku, yang terlihat seperti orang yang sedang kesakitan. Dan hal itu membuat wajah Laura yang tadinya hanya menampilkan rasa cemas, kini menampilkan rasa ketakutan. Aku tahu ini sedikit berlebihan. Tapi, kapan lagi aku bisa mengerjai gadis ini. Aku rasa kesempatan tidak akan datang dua kali kan...? Karena itu aku memilih untuk tidak peduli.
"Iya. Ini sakit sekali. Kau menendangku dengan tepat dan sangat kuat. ucapku dengan nada penuh kesakitan.

"Tentu saja tepat sasaran. Informasi untukmu ya... Aku pemegang sabuk hitam taekwondo." jawabnya dengan lugas. Seketika itu juga, wajahku melongok mendengar pengakuannya.
Aku benar-benar tidak menyangka gadis mungil ini memiliki keahlian beladiri. Apa Lagi sampai memegang sabuk hitam. Meskipun Kiara Cassandra dan Hanna, mereka juga memiliki keahlian yang sama, tapi tetap saja Aku kaget mendengar pengakuan dari Laura.

"Tidak usah sekaget itu kali, aku rasa Hanna, Cassandra dan Kiara juga memiliki keahlian yang sama."
"Kau memang benar. Tapi ini dirimu."
"Memangnya kenapa dengan diriku. Aku rasa sah-sah saja jika aku bisa menguasai beladiri itu. Jadi, kenapa kau masih merasa heran. Sekarang diam dan aku bantu kau untuk naik." ucapnya kemudian memposisikan dirinya untuk membantuku menaiki Yacht. Akhirnya kami pun sampai juga di dalamnya.

        Laura mendudukan ku di atas sofa, kemudian berjongkok untuk melihat kakiku. Kemudian...
"Astaga maafkan aku Javier... Aku tidak tahu jika tendangan itu bisa membuatmu kakimu seperti ini." ucapnya merasa bersalah. Dengan pelan, Laura mengangkatkan kakiku dan meletakkannya di atas sofa, hingga Aku duduk berselonjor di atas sofa itu. Dengan nada cemasnya, ia menghampiri Kiara, Cassandra dan juga Hanna, untuk menanyakan dimana kotak obat.

"Astaga dasar oon. Seharusnya ia bertanya padaku tentang kotak obat itu, karena akulah pemilik Yacth ini. Tapi ia malah bertanya kepada Tri Angle, yang notabene adalah adik-adikku yang kurang kerjaan, yang datang ke sini hanya untuk menikmati semua fasilitas yang ada di sini dan setelah itu pergi.
"Soal kotak obat, jangan tanyakan pada kami Laura. Kau seharusnya bertanya pada pemiliknya sendiri. Kau tahu, Kami bertiga datang ke sini hanya untuk menikmati fasilitas yang ada di sini. Bukan untuk hal-hal tetek bengek seperti ini." ucap Hanna dengan sangat sangat santai.

 Laura & Javier (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang