#PoPikutmudik 😂
"Kalian, segera menuju peron tujuh," ujar Ms. Delian, selaku pembimbing dan penanggung jawab perpindahan siswa kali ini, sembari menunjuk ke arah peron bernomor tujuh.
Mereka yang dititah Ms. Delian segera bergegas menuju peron tujuh. Termasuk Ren. Dia merasa terasing di perjalanan ini. Bagaimana tidak? Empat anggota lainnya adalah para pemilik elemen of god. Walaupun jika setengah sun dalam dirinya masih dianggap, dirinya tetap ada di golongan mereka.
"Di sini sangat dingin." Lya merapatkan syalnya. Menghalau udara dingin merangsek lebih jauh.
"Kau seperti tak pernah merasakan musim dingin saja." Deaz berkata tanpa memalingkan pandangannya dari catatan yang tak berminat dimasukkannya kembali ke dalam kopernya yang sesak.
Lya mendengkus. Merasa perhatian yang seharusnya ia dapatkan malah direbut oleh setumpuk catatan yang entah apa isinya.
"Bukannya tak pernah, tapi aku ini orang tropis." Lya mengendikkan bahu. Tak mendapat tanggapan Deaz, ia menghembuskan napas kesal. Uap dingin mengepul seiiring dirinya menghembuskan napas.
"Pasti sangat sulit beradaptasi, ya, Kak Lya." Rise berkata simpatik sembari tersenyum. Ia selalu menutup matanya kala tersenyum. Membuat orang lain selalu bilang bahwa siapapun dapat bersembunyi kala Rise tersenyum atau tertawa. Seperti petak umpet dengan Rise sebagai pencarinya.
"Rise memang orang yang pengertian!" Lya bersorak, lantas mendekap Rise.
"Haha, jangan begitu. Kakak tahu bagainana aku."
Bincang-bincang mereka tak pernah terputus. Bahkan sekadar berhenti untuk mempersilakan Ren bergabung. Gadis itu hanya tersenyum mendengar perbincangan mereka berempat yang seharusnya membuatnya terbahak.
Ren melirik Vier. Dia juga asik dengan topik perbincangannya sendiri. Sesekali Rise harus mencubitnya agar laki-laki itu berhenti bicara hal menyebalkan. Ren ingin mentertawainya. Namun, sulit untuk berbaur. Ia juga merasa sulit berhubungan dengan Lya. Perempuan pemilik elemen of god tipe nature itu selalu menatapnya tajam saat mereka saling berhadapan. Ren tak sanggup mendapatkan tatapan itu. Bulu romanya selalu meremang karenanya. Walaupun tak mengerti sebab pastinya, Ren lebih baik menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess: MEMORIES
Fantasía-- Second Book -- (𝙼𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚖𝚊𝚊𝚏, 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚍𝚒𝚛𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒. 𝚂𝚊𝚛𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚎𝚓𝚊𝚊𝚗, 𝚝𝚊𝚝𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗, 𝚙𝚕𝚘𝚝 𝚑𝚘𝚕𝚎, 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔𝚋𝚎𝚛𝚊𝚝𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚒𝚗𝚗𝚢𝚊) Kehidupan Re...