02

496 50 10
                                    

      Sore itu Hyera menjenguk Chan sendirian karna Changkyun seperti punya masalah serius dengan Jooheon. Eyy, pria itu memiliki rasa cemburu yang besar.

Dengan membawa sekantung apel dan Jeruk untuk Chan, Hyera bersenandung sepanjang jalan. Namun Hyera menghentikan langkahnya dan tersenyum " Ayo kemarilah, jangan jadi pengecut " ujar Hyera dengan pongah.

Terdengar suara langkah kaki mendekati Hyera " Baiklah, kau memang Nona jahat yang memiliki alarm bahaya yang luar biasa " Ujar seorang pria dengan langkah angkuh.

Dengan senyum bangga Hyera berbalik " kang Jiho, ada apa gerangan mengikutiku? " pria itu, Jiho. Menatap Hyera dengan remeh.

" kebetulan saja " Hyera mendecih mendengar kilahan konyol Jiho dan berjalan mendahului Hyera.

" benar-benar pria yang rumit " Gumam Hyera sambil kembali berjalan menuju rumah Chan.

.
.
.
.
.
.

Kediaman keluarga Yoon sore ini agak ramai karna kehadiran calon kakak ipar Chan,Lee Jihoon. Hyera yang baru saja datang di sambut dengan sangat baik oleh Soonyoung.

" Nona Shin, Selamat datang " Jihoon cukup curiga dengan gadis ungu di hadapannya ini. Merasa di telisik Hyera menatap Jihoon dengan Bingung.

" Jihoonie, kenalkan ini temannya Chan dan Investor utama di Rumah sakit Miliku " Ujar Soonyoung dan Jihoon langsung memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Hyera.

" Jihoon "

" Hyera "

" Pantas Soonyoung menyambutmu dengan sangat baik, ternyata kau Gudang Uangnya " Ucapan pedas dari Jihoon membuat Hyera mengeluarkan senyuman andalannya.

" yah mau bagaimana lagi, Dokter Kwon begitu banyak membantuku " Ujar Hyera dengan nada pongahnya dan Jihoon menatap Hyera dengan dingin. Melihat perdebatan itu Soonyoung langsung merangkul keduanya dan membawanya ke ruang tengah.

Hyera begitu terkejut ketika melihat sosok pria yang sempat dia sukai ada di rumah Chan. Dokter Choi Seungcheol.

" Nona muda anda sudah datang " Ujar Jeonghan dengan ramah.

" Panggil Hyera saja, kau kan sedang tidak bekerja. Mana Chan? " Ujar Hyera dengan datar.

Jeonghan langsung mengantar Hyera ke kamar Chan yang berada di lantai dua " Apa Dokter Choi juga kerabat Chan? " Tanya Hyera pada Jeonghan.

" Eum.. Dokter Choi itu tunangan ku " Hyera membelakan matanya namun tetap diam.

" hoh.. Kalian nampak serasi,  terima kasih sudah mengantar " Ujar Hyera yang langsung masuk kedalam kamar Chan.

Saat memasuki kamar milik chan, nampak si pemilik kamar tengah berusaha duduk. Dengan langkah cepat Hyera membantu Chan untuk duduk  " Oh?  Kau datang " Ujar Chan dengan lemah.

" Kenapa kau tidak menghubungi aku tadi pagi eoh?!  Jadi Changkyun tidak perlu repot beli minuman untukmu " Chan terlihat bersalah " Sudahlah, Changkyun sudah membantu tugas kita jadi kau cepat sembuh saja. Untukmu " Ujar Hyera sambil memberikan kantung berisi buah apel dan Jeruk itu.

" Terima kasih Hyera " Hyera menganggukan kepalanya dan duduk santai di kursi belajar milik Chan.

Chan menatap Hyera dengan dalam, mendadak tatapannya menajam. Posisi Hyera membelakangi Chan. Dengan gerak perlahan Chan mendekat pada Hyera dengan belati di tangannya, sesaat akan menyerang. Hyera sudah berbalik dan memblokade tangan Chan ke belakang.

" Akh...  " rintih Chan dan belatinya terjatuh di bawah kaki Hyera.

" Kau ini apa-apaan sih... " Ujar Hyera langsung mendorong Chan ke kasurnya dan Hyera mengambil belati itu.

Chan menatap tajam pada Hyera " Aku sedang latihan untuk menyerang, kenapa kau sulit untuk di lawan? " Tanya Chan sambil mengurut tangannya yang di pelintir oleh Hyera.

Hyera memberikan Belati itu pada Chan dan kembali duduk, tapi kali ini dengan mengahadap pada Chan " Entah, itu reflek saja " Chan membuka laci meja di sebelah kasurnya dan memberikannya pada Hyera.

Hyera menerima amplop itu " Apa ini? " Tanya Hyera pada Chan.

" Itu hasil lab ibu tirimu, polisi tidak akan mengira itu pembunuhan karna dari semua hasil pengecekannya itu positif bunuh diri " jelas Chan dan saat Hyera akan membuka amplop itu, pintu kamar Chan terbuka dan Munculah Dokter Choi dengan senyumannya.

" Apa aku menganggu?  Aku hanya ingin memberitahu sudah waktunya makan malam " Ujar Dokter Choi.

" Kami akan turun " Ujar Chan yang di balas anggukan kepala oleh dokter Choi dan langsung pergi meninggalkan kamar Chan.

Hyera memasukan amplop itu dalam tasnya dan langsung turun kebawah bersama Chan.

**

Makan malam berlangsung dengan khusuk sampai Soonyoung memecah keheningan makan malam itu.  " Hyera, kau sudah dapatkan hasil lab Han Nara? "

Hyera meletakan sendoknya dan menganggukan kepalanya " Sudah "

" berterima kasihlah pada Dokter Choi dia sedikit banyak membantu kita " Hyera menatap dokter Choi yang tengah tersenyum " Dia mungkin terlihat seperti orang baik-baik tapi, Who's Know? "

Jeonghan menatap malas pada kedua pria di hadapannya " Kalian orang-orang jahat memang " Gumam Jeonghan dan mereka - Soonyoung dan Seungcheol - melebarkan senyumannya.

.
.
.
.

Hyera sudah akan pulang dari kediaman keluarga Yoon, saat baru melangkah keluar ponselnya berdering

Wonho calling..

" Halo, kak? "

" aku mau biskuit cokelat dengan mentega juga kacang... Jangan lupa Ice cream kacang merah sudah bai "

Pip

" kegilaan apa lagi ini ya Tuhan..  Hambamu mau mati saja rasanya " gumam Hyera dan berjalan menuju pasar swalayan yang ramai di malam hari untuk mencari keinginan aneh kakaknya.

.
.
.
..
.
.

TBC

Memeluk Mawar Sequel [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang