Hyera kembali kedalam Mobil Jiho dan ternyata Shiwoo senang sekali bermain dengan Jiho " kenapa sudut bibirmu berdarah? " Tanya Hyera dengan Bingung sambil mengambil Shiwoo yang ada di atas perut Jiho.
Jiho memperbaiki Jok nya dan tersenyum pada Hyera " tidak apa-apa tadi Shiwoo mengantukan kepalanya pada bibirku jadi yah.. Begini " Hyera menggelengkan kepalanya.
" Kita mau kemana lagi? " Tanya Jiho, Hyera menatap Jiho dengan tatapan ' yang benar saja '
" kau benar-benar jadi supirku seharian ini? " Jiho menganggukan kepalanya.
" aku mau ke rumah kak Minhyuk bisa antarkan aku? Biar kumasukan alamatnya di gps kau tinggal ikuti saja " Jiho menganggukan kepalanya lagi.
..
.
.
.
..Wonho berada di kafe Mbebe yang berada di dekat Sungai Han, tentu sudah ada Hyunwoo di sana. Wonho menyesap Americano miliknya menunggu Hyunwoo bicara padanya.
" ceritakan masalahmu padaku, Kihyun terus mengomel tentang Hyungwon yang pergi ke paris meninggalkan Shiwoo.. Aku tidak tau apa saja yang Hyungwon ceritakan pada Kihyun tapi aku yakin kau yang salah di sini "
Wonho menundukan kepalanya " kesalahpahaman dan kebodohanku.. Perusahaanku mengalami kerugian besar dan sekretarisku menawarkan bantuan dengan imbalan entah kebodohan apa yang merasukiku sampai aku bisa memarahi Hyungwon dengan sebegitu kasarnya.. Sumpah demi Ibuku, Hyunwoo aku sangat menyesal. Anakku sendiri tidak ingin denganku, aku menyesal Hyunwoo... Apa yang harus aku lakukan saat ini.. Bahkan Hyungwon tak menanggapi panggilan dariku, pesan ku di abaikan.. Apa yang harus aku lakukan.. " Tangis Wonho pecah dia merasa butuh teman dan biasanya Kihyun yang menjadi teman curhatnya, Namun kini dia sadar tidak selamanya Kihyun ada sebagai temannya. Jadi dia memendamnya sendirian.
Hyunwoo merasa kasihan sebenarnya dia tau Hyungwon mengacuhkan Wonho, Hanya saja Hyunwoo juga merasa Tingkah Wonho ini salah, bahkan sangat salah. Dengan helaan nafas Hyunwoo menepuk bahu kokoh Wonho " Jangan menangis begitu dong, aku akan membantumu. Aku juga kan temanmu "
Wonho menganggukan kepalanya " terima kasih "
.
.
.
.
.
.Shiwoo sudah berada di pelukan Ibunya dengan nyaman sebelumnya Shiwoo berceloteh ria dengan semangatnya hingga Hyungwon dan Minhyuk di buat gemas oleh Shiwoo.
" kesini dengan siapa? " tanya Minhyuk yang masih memaninkan tangan kecil Shiwoo.
" Jiho.. Dia supirku hari ini " Hyungwon memukul kening Hyera dan mendelik.
" sebegitu tidak sukanya kau pada Jiho jangan memperbudaknya " omel Hyungwon pada Hyera sambil memberikan jitakan sayang.
" ish! Dia sendiri yang mau kan aku gak mau buang ongkos " ujar Hyera sambil mengusap-usap kepalanya yang di jitak oleh Hyungwon.
" mungkin kau adalah definisi kaya tapi pelit yang sesungguhnya " ujar Minhyuk sambil terkekeh.
.
.
.
.
.Malam ini Niat Hyera akan membuat kakaknya dan kakak iparnya bicara dengan kepala dingin, Namun yang Hyera dapatkan malah sebuah keheningan antara keduannya.
Hyungwon masih memilih diam dalam arti menunggu wonho bicara, sedangkan wonho diam karna takut Hyungwon tidak akan mendengar semua ucapannya tapi dengan segenap keberanian Wonho mengenggam tangan Hyungwon dan menatap mata Hyungwon dalam.
" Aku.. Aku tau aku salah dalam hal apapun, aku mengakuinya. Aku juga suami yang buruk dan ayah yang sangat tidak dapat di banggakan tapi Hyungwon tolong maafkan aku, berikan aku kesempatan yang kedua kalinya ini benar-benar di luar kendaliku — Kumohon " Hyungwon dapat melihat lapisan kaca yang menyelimuti kedua mata suaminya, Hyungwon cukup mengerti seperti apa sifat suaminya.
Wonho menahan agar airmatanya tidak keluar sedangkan Hyungwon nampak menahan senyumannya " Menangislah ayah.. " ujar Hyungwon dengan membalas genggaman tangan suaminya.
" Jika aku menangis itu akan nampak memalukan kau tau " mereka terkekeh bersama dan saling melempar senyum.
Sedangkan Hyera tengah mencoba membuat Shiwoo tenang dalam gendongannya karna bocah itu tengah meronta agar dapat menghampiri kedua orangtuanya yang tengah berlovey dovey itu.
" auhh ~ sabar gumpalan daging berlendir kalau ayah bodohmu sudah menyelesaikan masalahnya baru kau kesana " Shiwoo nampak tidak peduli sampai tiba-tiba ada yang mengambil Shiwoo dari gendongan Hyera.
" Gimana mau menjadi Ibu dari anak-anakku jika keponakanmu sendiri di katai gumpalan daging berlendir " Hyera mendelik kesal namun tetap dia " Kenapa diam? "
" Aku malas meladeni ucapan tidak masuk akalmu Kang Jiho "
T. B. C
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Mawar Sequel [ Complete ✔ ]
Fiksi Penggemardi kehidupan yang baru, seperti pucuk bunga Mawar yang akan mekar dengan indahnya suatu saat nanti, akankah kalian akan lupa dengan durinya? kehidupan yang baru itu juga sama seperti bunga Mawar yang mahkotanya berada di atas begitu Indah menutupi...