Soonyoung datang menghampiri Hyera yang tengah duduk di kantin Rumah sakit. Hyera menatap Soonyoung dengan datar dan tetap menyantap makanan berat yang di anjurkan Dokter Kim.
" Terimakasih.. " gumam Soonyoung dengan pelan sedangkan Hyera masih diam seolah acuh, Soonyoung mengangkat wajahnya dan menatap Hyera yang nampak sangat pucat " Apa Jihoon butuh banyak darah? "
Hyera meletakan garpunya dan meminum segelas air mineral " Hm.. Dua kantong darah, aku mentransfusikan darahku sambil minum jus buah Bit yang murni kau tau .. Rasanya benar-benar menjijikan, tapi aku senang membantumu " ujar Hyera di akhiri dengan senyum segaris bibir dan melanjutkan makannya.
" apapun akan aku lakukan untukmu Nona Shin.. Karna kau telah membantu Jihoon ku. Dia adalah hidupku, Jika dia tidak ada hidupku tidak ada gunanya " Ujar Soonyoung dengan mata yang berkaca-kaca.
" aku tidak butuh imbalan, anggap saja aku balas Budi atas apa yang pernah kau lakukan untukku. Kwon Soonyoung, Mencintai seseorang boleh saja tapi jangan berlebihan meskipun dia pernah memberikan nyawanya untukmu bukan berarti kau harus tunduk dengan Cinta. Aku kagum padamu yang begitu mencintai lee Jihoon yang menjengkelkan itu.. Aku iri " Soonyoung tersenyum dengan lembut nampak sangat berbeda dengan Kwon Soonyoung yang biasanya.
" Jangan iri, akan ada saat dimana ada seorang pria yang akan tunduk pada cintamu meskipun saat ini bukan waktunya tapi akan ada moment yang tepat untuk kau dapatkan yang terbaik. Percayalah padaku "
Hyera tersenyum pada Soonyoung dan menjahilinya " kenapa aku harus percaya pada dokter rumah sakit jiwa.. " Soonyoung tertawa mendengar hal itu.
" Sudah dapatkan untuk donor sumsum tulang belakang? " Tanya Hyera pada Soonyoung.
" Aku sudah menghubungi keluarga Jihoon katanya sepupu Jihoon akan datang untuk donor tapi aku merasa tidak yakin... "
" Kenapa? "
" keluarga Jihoon pernah menentang hubungan kami karna aku dokter Jiwa yang benar-benar buruk citranya... Yah begitulah, walaupun Jihoon tidak cerita tapi aku cari tau dan ternyata Jihoon di keluarkan dari kartu keluarganya karna memilih diriku "
" begitukah? Mau kubantu untuk melakukan donor sumsum tulang belakang itu? "
" apa... Tidak menyulitkanmu? "
" akan ku bantu sebisaku.. "
Perbincangan itu di akhiri dengan baik. Hyera memilih untuk pulang karna dirinya merasa sangat lemah sekali, tentu saja sebelum itu Hyera menebus obat penambah darah.
.
.
..
.
.
Sesampai di rumah Hyera berniat untuk mencuci wajahnya lalu tidur, Namun semua hanya harapan semata karna ada seorang pria dengan pakaian bisa di katakan berantakan tengah menatap rumahnya." permisi paman mencari seseorang? " Tanya Hyera pada pria dewasa di hadapannya.
" aku.. Aku mencari Hyungwon " ujar pria itu dengan ragu.
Hyera menatap pria itu dari ujung rambut hingga ujung kakinya dan beberapa saat " Chae. Young. Jin " pria itu tersentak terkejut.
" kau mengenalku? "
Hyera mendatarkan ekspresi wajahnya dan menatap tajam pada Pria itu " Sudah keluar dari penjara rupanya, Untuk apa kau mencari kakakku?! "
Pria itu. Young jin, ayah kandung Hyungwon.
" Aku ingin menemuinya saja dan aku ingin menemui Nara. Aku dapat alamat ini dari Ayahmu, Shin Hyera. Kudengar Hyungwon sudah menikah dan pindah kesini jadi aku — "
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Mawar Sequel [ Complete ✔ ]
أدب الهواةdi kehidupan yang baru, seperti pucuk bunga Mawar yang akan mekar dengan indahnya suatu saat nanti, akankah kalian akan lupa dengan durinya? kehidupan yang baru itu juga sama seperti bunga Mawar yang mahkotanya berada di atas begitu Indah menutupi...