5. Pacarnya, Ya?

777 303 1.1K
                                    

Jikalau salah satu mulai bosan, mengapa kalian harus bertahan? Menyedihkan.

- Untuk, Abadi -

🕊🕊

1.6K+

2015

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2015

Warna jingga menyelimuti seluruh kediaman semesta. Langit seolah tidak mengalahkan gumpalan awan yang siap melebur menjadi kelam. Suasana seolah mendukung dua insan yang berkacamata sedang berjalan mencari tujuan. Seperti yang diketahui, mencari tujuan tidak semudah ditemukan dengan orang yang salah.

Kania semula melihat Abadi yang masih bertahan menggandeng tangannya saat menyeberangi jalan besar yang mereka lewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kania semula melihat Abadi yang masih bertahan menggandeng tangannya saat menyeberangi jalan besar yang mereka lewati. Gadis itu tersenyum, menyelipkan sehelai anak rambut disalah satu telinganya. Semua itu membuat Kania menuntut suatu fakta bahwa tidak akan ada yang dilepaskan. Jika salah satu mulai bosan, mengapa kalian harus bertahan?

Menyedihkan.

Kania ingin pengklaiman itu menjadi fakta. Namun sepertinya, tidak lagi saat ilusi tetaplah menjadi mimpi. Perkara halusinasi memang mudah. Sangat mudah jika menciptakan sekaligus hancur untuk dipatahkan. Sehingga salah satu menanti pelukan agar bisa direkatkan.

Sederhananya, Kania Naeswari tak ingin hanyut dalam harapan. Jika jatuh tanpa pengertian, rasanya tidak bisa dideskripsikan. Sakit. Miris. Kasihan.

Genggaman tangan Abadi membawa Kania menelusuk ke salah satu jalan kecil. Masih dimuati bagi pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Hampir tujuh belas menit mereka menempuh jarak, Kania mulai letih, ingin bersuara---tapi sosok yang membawanya tiba-tiba berhenti.

Abadi sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. Kania tidak bisa menunggu lagi, dia harus mengetahui ke mana tujuannya bersama cowok itu.

"Di, kita mau ke mana?" Kania tidak tahu sudah berapa kali bertanya pada cowok itu. Namun responsnya tidak sesukses pertanyaannya. Kania tidak akan bertanya lagi. Dicuekin.

Untuk, Abadi | Completed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang