Part 5

1.2K 58 5
                                    

"Mas, masa kamarnya cuma satu sih" seru Jodha

"Oh iya mbak, kebetulan resort yang kalian pilih adalah resort khusus bulan madu mbak"ucap salah satu karyawan resort tersebut

"Apa nggak ada resort lain mas ?"

"Maaf mbak kebetulan resortnya sudah pada terisi penuh"

Jodha hanya berdecak kesal, karena mereka salah memilih resort, tapi mau bagaimana lagi mereka sudah terlanjur menyewa resort tersebut

"Baik mbak saya permisi, jika kalian butuh sesuatu, tinggal hubungi kami dengan telepon yang sudah tersedia"

Jodha dan Jalal hanya mengangguk

“memangnya buat apa kita bulan madu?? Menghabiskan uang saja, dan bukankah bulan madu itu hanya untuk pasangan suami istri” ucap Jalal setelah orang tadi pergi

“kau pikir kita ini apa? Bukan suami istri?”tanya Jodha

“maksudnya suami istri yang sebenarnya”ucap Jalal

“memangnya kita bercanda?” tanya Jodha

"Menurutmu ?"tanya Jalal balik

“Ya!!! Berhenti bicara tuan Jalal aku lelah” sungutku sambil merebahkan diriku diatas kasur dan berusaha memejamkan mata, pria itu sungguh membuatku kesal

“Jodha” aku memilih diam saat dia mencoba memanggil namaku

“Jodha….” tak usah di jawab, batinku

“Istri ku….” ooh…. dia bilang apa istriku… menggelikan

“baiklah Nyonya Jalal, jika kau masih tetap tak menjawab, aku akan menciummu" Ucapnya

Aku segera menggidikan bahuku, dan menghadap kearahnya

“ada apa Tuan Jalal?” tanyaku mencoba menahan emosi

“aku hanya memastikan kalau kau tidak mati" ucap Jalal santai

Hilang sudah kesabaranku ini, aku ingin segera maju dan menghajar tubuhnya hingga babak belur.

“arrgghh….. kau belum pernah merasakan tinjuanku ini?” ucapku lemah namun penuh penekanan

“hahaha… maaf.. maaf… tadi aku hanya bercanda” ujarnya santai.

Aku sudah memeluk bantal dan selimutku dengan susah payah menuju pintu kamar

“hey… kau mau kemana??”

“tidur di luar” ucapku tegas.

Jalal POV

Aku masih mencoba menahan tawaku karna melihat wajah lucunya, saat aku bilang akan menciumnya

“hey…. kau mau kemana??? Tanyaku saat melihatnya berjalan dengan susah payah membawa bantal dan selimut dipelukannya.

“tidur di luar” jawabnya singkat, dan selanjutnya aku hanya mendengar suara pintu kamar tertutup dengan sedikit kasar, apa dia marah ?

Aku segera menyusulnya keluar dan mendapati ia tengah mencari posisi tidur di atas sofa

“masuk”

“tidak mau”

“udaranya dingin, apa kau ingin sakit hah??”

“bukan urusanmu” ia sudah menutupi tubuhnya dengan selimut dengan posisi menghadap sandaran sofa.

Jodha….” ucapku lembut
Dia tidak merespon ucapanku

“baiklah jika kau tak ingin tidur di kamar aku akan menemanimu tidur disini” dan sedetik itu pula aku mengambil tempat pada sofa yang sama dengannya, meskipun itu hanya sedikit

"Huaaa"

Gadis itu sukses menendang tubuhku hingga jatuh kelantai dan sialnya kepalaku terkena pinggiran meja

Sepertinya ia terkejut dengan perbuatannya, karna dalam sepeserkian detik ia segera menghampiriku.

“apa kepalamu sakit???”

“Menurutmu….” ucapku lirih

“Maaf….” ujarnya lirih sambil tangan menggantung di udara, berniat hendak melihat kepalaku

“Aish kau ini wanita atau bukan sih, kuat sekali tenagamu"

ia memukul lenganku, “berlebihan… aku minta maaf, aku tidak sengaja”

“Kau harus tanggung jawab, bisa bisa  aku kehilangan ketampananku gara gara kekuatanmu itu”

"Hiss, kepedean sekali kamu dasar kingkong"

"Apa kamu bilang kingkong? Asal kamu tahu saja banyak gadis yang mengantri ingin aku peluk"

"Oh ya ??? Aku tidak peduli, Tuan Kingkong"

Author POV
Jodha bergegas mengambil lap dan air hangat untuk mengompres dahi Jalal yang semakin lama terlihat membiru

"Mangkanya kamu jangan aneh aneh, lihatkan kamu sendiri yang menanggung akibatnya"
Ucap Jodha sambil pelan pelan menekan memar di dahi Jalal

"Ya habisnya kamu ngeyel sih"
Ucap Jalal sambil meringis menahan perih

"Ok, sudah selesai" ucap Jodha

"Tunggu..." ucap Jalal sambil mencekal tangan Jodha

"Ada apa ? Apa masih ada yang sakit ?"

"Iya"

"Dimana ?"

"Disini" ucap Jalal sambil menunjuk dadanya

"Apa kamu masih berminat merasakan tinjuanku ?"
Ucap Jodha sambil mengepalkan tangannya

"Oh tidak, ini saja sudah cukup" ucap Jalal meringis, membayangkan mendapatkan bogem mentah dari Jodha

Jodha tersenyum mengejek

Jodha POV
Aku sungguh kaget dengan tindakan Jalal tadi sehingga membuatku reflek mendorongnya tapi sayang dahinya terbentur ujung meja dan membuatku kasihan melihat dahinya yang memar dan berniat mengobatinya, tapi apalagi...dia memancing emosiku, tapi melihat ekspresinya yang ketakutan karena aku mau meninjunya, membuatku tersenyum geli, sungguh lucu pria itu

Tbc
Notes :
Terimakasih sudah membaca, jangan lupa beri ⭐️

SANG MENTARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang