***
Disuatu kesempatan Jodha menemui Jalal dikantornya"Ada yang bisa saya bantu ?" tanya sekretaris Jalal
"Saya ingin bertemu dengan pak Jalal" jawab Jodha
"Apakah nona sudah membuat janji ?tanya sekretaris itu lagi
"Belum, tapi bilang saja saya Jodha"
...
"Nona anda boleh menemui pak Jalal, anda hanya lurus dan belok ke kanan, disitu ruang pak Jalal""Oh ya, terimakasih"
Tok...tok...tok
Jodha mengetuk pintu ruangan JalalTerdengar sautan dari dalam
"Masuk""Ada apa kamu kesini ?" tanya Jalal setelah mempersilahkan Jodha duduk di sofa tamu
"Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan" ucap Jodha sambil menyerahkan sebuah map ke Jalal
Jalal pun menerima map tersebut, dan membacanya
"Apa ini surat perjanjian ?"tanya Jalal
"Iya, aku tahu kita tidak saling menyukai, jadi aku memutuskan untuk membuat surat ini"
Ya itu adalah surat perjanjian pra nikah yang dibuat oleh Jodha
"Oke aku setuju"ucap Jalal setelah sekilas membaca isi surat itu
Jalal dan Jodha menyepakati sebuah kesepakatan pranikah dengan lima poin yang ada di dalamnya. Pertama, Jodha tidak mesti memenuhi seluruh kewajiban sebagai istri. Kedua, Jodha juga tidak menuntut Jalal untuk menafkahinya karena Jodha juga memiliki penghasilan sendiri sebagai seorang Jurnalis. Ketiga, masing masing tidak berhak mencampuri urusan satu sama lain. Keempat, pernikahan mereka hanya berlaku selama satu tahun, setelah itu masing masing dari mereka dapat mencari kebahagiaannya sendiri, dan Poin terakhir akan diberitahu Jodha pada saat yang tepat.
Mau bagaimana lagi, memang benar kenyataannya bahwa mereka tidak saling menyukai, jadi apa salahnya menyetujui perjanjian tersebut
"Aku sudah menandatanganinya, dan sekarang karena kau sudah setuju kau juga bisa menandatanganinya"ucap Jodha
"Aku akan menandatanganinya nanti"ucap Jalal
"Humm, baiklah tidak masalah, yang penting kita sudah sama sama setuju"
***
Satu bulan kemudian pernikahan dilaksanakanPernikahan pun berjalan dengan kondisi Jalal dan Jodha seperti orang asing dalam satu atap mereka tidak berada dalam satu kamar tetapi diruang terpisah, dimana Jodha dikamar utama, sedangkan Jalal berada di kamar kedua yang berada dilantai bawah
Tetapi Jodha masih melayani Jalal seperti seorang istri pada umumnya, yaitu menyiapkan makanan, mereka tidak mempekerjakan seorang pembantu, hanya saja ada orang khusus yang datang setiap pukul 08.00 pagi untuk mencuci dan menyetrika pakaian mereka selebihnya ia mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga
Mereka bersandiwara seperti menjalani pernikahan normal hanya saat kedua orangtua mereka datang berkunjung
Seperti pada malam ini, Jalal dan Jodha menghadiri acara resepsi pernikahan kolega bisnis Jalal, mereka tampak romantis dan serasi didepan semua orang, tetapi mereka tidak tahu drama apa yang telah Jodha dan Jalal lalui untuk bisa seperti itu
Flashback
tok...tok..tok..."Ya tunggu sebentar"
Jodha bergegas membuka pintu kamarnya"Ada apa Jalal ?"
"Kamu temani aku menghadiri resepsi pernikahan temanku"ucap Jalal
"Kapan ?"tanya Jodha
"Nanti malam, jam 19.00 aku tunggu kamu dibawah"ucap Jalal
"Hmm, baiklah" ucap Jodha sambil menutup kembali pintu kamarnya
"Huh, tidak ada sopan sopannya dia sebagai istri, enak aja asal menutup pintu, padahal aku masih disini" ucap Jalal kesal
***
"Jodha begitu kita turun dari mobil, aku akan menggandeng tanganmu"ucap Jalal"Ih enak saja, nyari kesempatan kamu !"
"Siapa juga yang mencari kesempatan itu semua wajar, sekarang kita berada di tempat umum, apalagi ini didepan teman temanku, jadi jangan membuatku malu, dengan bertindak seperti orang asing " ujar Jalal kesal
"Sudah cepat ayo kita turun"
"Huh, jika bukan ditempat umum, sudah ku cabik cabik mukanya itu"
Jodha hanya menggerutu kesalFlashback end
TBC
Terimakasih telah membaca coretan tidak jelas saya, semoga suka 😊 silahkan tinggalkan jejak berupa ⭐️

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MENTARI (END)
FanfictionOrang tua yang menjodohkan anaknya selalu punya alasan dan pertimbangan baik secara logika atau pun rasionya. Tapi, apakah mereka memahami apa yang di inginkan seorang anak? dengan orang yang bahkan tak pernah sedikit pun mereka bayangkan? Cinta me...