Part 15

1.1K 50 1
                                    

Jodha sedang berdiri didepan lemari pakaian, ia memilah-milah tumpukan baju didalamnya.

"Uh!mau pakai baju apa, bajunya nggak ada gini!" gerutu Jodha dengan nada frustasi

"Lah nggak ada baju gimana, Yang? Sebanyak itu kamu kira apa? Kain lap?"tanya Jalal ketika keluar dari kamar mandi

"Ih maksudnya nggak ada yang cocok untuk dipakai hari ini. Mana yang masih muat cuma beberapa doang" keluh Jodha sambil mengusap perut buncitnya.

Jalal melangkah kearah Jodha, dan memeluk Jodha dari belakang sambil menopang dagunya di bahu Jodha.
"Memang kamu mau kemana?"

"Mau jalan sama Dinda"

"Lah...mau jalan sama Dinda sampai segitunya milih baju" komentar Jalal

"Jalan sama Dinda mau nonton konser, ya harus dandan cantiklah siapa tahu artisnya ngelirik aku" Jodha cekikikan membayangkan ucapannya menjadi kenyataan, sedangkan Jalal hanya mendengus sebal melihat ekspresi girang istrinya

"Awas ih kamu, kalo nggak mau bantuin milihin baju, sana hus..." ucap Jodha sambil menggendikkan salah satu bahunya yang ditopang oleh dagu Jalal

"Kok aku nggak tau kamu mau nonton konser?" protes Jalal

"Lah ngapain kamu harus tahu?" ucap Jodha sambil melanjutkan aksi pilih-pilih bajunya.

"Aku kan suami kamu Jo" ucap Jalal

"Hemm, ya terus?" ucap Jodha acuh sambil memilih salah satu bajunya

"Ya kamu harus izin aku dulu"protes Jalal

"Yaudah aku izin, suamiku aku ingin nonton konser dulu ya. Sudahkan ?"ucap Jodha dengan nada semanja mungkin

"Nggak, nggak boleh. Kamu itu sedang hamil besar nanti desak-desakan gimana ?"larang Jalal

"Apa-apaan sih kamu, nggak ada desek-desekan kok! Tadi disuruh izin, giliran udah izin nggak dibolehin, mau kamu apasih!" pokoknya tanpa izin kamu aku akan tetep nonton konser!titik" ucap Jodha dengan ekspresi ngambek

Jodha berjalan dengan menghentakkan kaki jenjangnya menuju ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Jalal tidak menyerah, dia mengikuti Jodha sampai ke kamar mandi, tapi sayang pintunya dikunci.
"Yang, aku nggak izinin lho, dosa kamu kalo ngelanggar ucapan suami" ucap Jalal keras dari balik pintu kamar mandi

Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka
"Kamu maunya apa sih! pake bawa-bawa dosa segala! Nyumpahin istrinya dosa?!" dan air mata Jodha pun tumpah

Jalal panik melihat air mata istrinya, istrinya memang sensitif semenjak hamil.
Jalal melangkah merengkuh Jodha dalam pelukan.

Jodha yang kesal meronta dalam pelukan, ia memukul-mukul bahu Jalal dengan sekuat tenaga.

"Plak!

"Kamu tuh nyebelin banget!"

"Bugh!"

"Nggak bisa bener liat istrinya seneng"

"Plak! Bugh!"

"Dasar kingkong otoriter!"

Dan keluarlah segala cacian dari mulut Jodha, sedangkan Jalal tetap diam sambil terus merengkuh erat istrinya yang sedang emosi.

"Bukannya aku nggak seneng lihat kamu bahagia, tapi ini demi kamu dan baby kita. Aku nggak mau kalian kenapa-napa" ucap Jalal memberi penjelasan.

"Jangan nangis gitu dong, Yang" ucap Jalal menuntun Jodha ke kasur

Jalal berjongkok dihadapan Jodha, dan menghapus sisa air mata istrinya.

"Kamu tahu kan kalo aku sayang banget sama kamu, aku nggak mau kamu kenapa-napa, kandungan kamu kan udah besar banget, Yang"
"Lagipula kamu kan capean kalo jalan jauh dan juga kan konser itu berdiri "ucap Jalal memberi pengertian

SANG MENTARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang