Orang tua yang menjodohkan anaknya selalu punya alasan dan pertimbangan baik secara logika atau pun rasionya. Tapi, apakah mereka memahami apa yang di inginkan seorang anak? dengan orang yang bahkan tak pernah sedikit pun mereka bayangkan? Cinta me...
Pagi menjelang Jodha bangun dari tidurnya tetapi ia tidak menemukan Jalal disampingnya, ia masih ingat jika sampai sekarang belum menegur Jalal sama sekali, Jodha masih bersikap cuek pada Jalal ia masih menelan bulat bulat gengsinya, ia ingin tahu seberapa besar cara Jalal untuk meluluhkan hatinya.
Ketika Jodha beranjak bangun ia menemukan satu buket bunga dan juga kartu ucapan di dalamnya. "Hai sayang selamat pagi, maafkan aku harus berangkat meeting pagi-pagi, tadinya aku ingin membangunkanmu tetapi aku takut mengganggu tidur nyenyakmu, dibawah sudah aku siapkan sarapan untukmu, I love you Jodha"
"Heum sogokan" pikir Jodha sambil mencium bunga mawar merah pemberian Jalal
Jodha bergegas mandi dan bersiap pergi ke kantornya setelah menghabiskan sarapan buatan suaminya.
...
"Hai Jo, sudah datang?"tanya Dinda
"Iya Din"
"Bagaimana kabarmu sudah baikan ?"
"Jika yang kau maksud baikan, kondisi fisikku aku sudah merasa lebih baik, jika yang kau maksud kondisi hatiku sepertinya belum"
"Jadi kamu belum memaafkan Jalal?"
"Aku sudah memaafkan nya, tapi untuk menegurnya seperti biasa sepertinya belum, aku ingin mengujinya dulu"
"Maksudmu ?"
"Aku ingin tahu seberapa besar dan kuat usahanya meluluhkan aku"
"Baiklah seterah kau saja, tapi jangan keterlaluan, jangan sampai dia lari ke pelukan orang lain"ejek Dinda
Jodha hanya mengendikkan bahunya tanda tak peduli
"Maaf bu Jodha, ada paket" ucap satpam
"Paket dari siapa pak?"
"Saya tidak tahu bu, tidak ada nama pengirimnya"
"Oh baiklah, terimakasih pak"
Jodha segera membuka isi paket tersebut, ia penasaran siapa yang mengirimnya, dan ternyata isinya adalah dress yang sangat cantik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan ternyata pengirimnya adalah suaminya Jalal dan ada kartu ucapan berbentuk hati didalamnya. "Hay sayang ini dress untukmu, aku ingin mengajakmu dinner jam 19.00 nanti malam, aku harap kamu mau datang dan tolong pakai dress ini untukku, I love you sayang dan selamat bekerja. From : your husband
Jodha berfikir haruskah ia datang, ia ingin mempertahankan egonya untuk tetap mencuekkan Jalal, tapi juga ia takut akan terjadi seperti yang dikatakan Dinda tadi, ia takut suaminya mencari pelarian mengingat Jalal sudah berusaha meluluhkan hati dan otaknya yang keras, ia bingung haruskah ?"
Dikantor Jalal
Jalal tidak konsentrasi pada meeting dan pekerjaannya, ia hanya menatap kosong pada tumpukan dokumen yang mengantri minta tanda tangan, ia masih khawatir jika Jodha masih keukeh dengan ambekannya yang berlarut-larut, ia harus melakukan cara apa lagi agar Jodha memaafkannya, ia berharap Jodha mau datang nanti malam.
...
Ketika pulang dari kantor Jalal tidak pulang kerumah ia sengaja pulang ke apartment untuk bersiap ke restoran dimana ia mau menyiapkan dinnernya dengan Jodha, disana ia menyewa rooftop dengan pemandangan langit malam yang disinari dengan lampu-lampu kota, ia membuat suasana malam itu dengan sangat romantis
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu Jodha akhirnya datang dengan memakai dress yang Jalal beri, ketika ia bertanya kepada pegawai restoran, pegawai tersebut menunjukkan tempat dinner mereka yag berada di rooftop, Jodha sangat takjub dengan pemandangan dan suasana yang begitu menakjubkan, ia melihat sekeliling tetapi tidak menemukan Jalal sama sekali, akhirnya ia memutuskan duduk menunggu Jalal yang mungkin terjebak macet, tetapi ia heran ada area yang gelap disudut yang dihiasi tirai-tirai putih Jodha berniat menghampirinya, tak lama kemudian terlihat lampu bersinar yang menampilkan slide-slide kebersamaan antara dirinya dan Jalal, dan itu berhasil membuat Jodha menangis karena terharu, tanpa sadar Jalal telah memeluk erat Jodha dari belakang
"I Love You my Wife"bisik Jalal ditelinga Jodha
Jodha membalikkan tubuhnya dan memandang dengan penuh cinta kearah Jalal
"I Love You too my Husband"peluk Jodha dengan tidak kalah eratnya
Jalal menuntun Jodha kearah tempat duduk mereka, dan menarik kursi untuk Jodha
"Terimakasih Jalal untuk semuanya"
"Sama-sama sayang, ini semua aku lakukan untuk cintaku"
"Maafkan aku yang terlalu egois"
"Kamu tidak salah sayang, aku yang salah aku tidak bersikap tegas pada orang yang terang-terangan ingin merusak pernikahan kita" "Aku mohon mulai sekarang kita harus saling percaya" Ucap Jalal sambil menggenggam tangan Jodha
Jodha mengangguk tanda setuju
"Baiklah, sekarang waktunya kita makan" "Aku lho yang menyiapkan ini semua"
"Serius kamu? aku nggak nyangka kamu bisa seromantis ini"goda Jodha
"Kamu meremehkan aku sayang" timpal Jalal dengan mimik dibuat-buat seperti marah
"Ho oh, aku kira pria yang mengagumiku yang membuat ini semua"
"Awas kamu ya, tunggu pembalasan ku"seringai licik terukir dibibir Jalal
"Dengan senang hati akan aku tunggu" timpal Jodha dengan wajah menggoda
Mereka menghabiskan makan malam mereka dengan penuh canda tawa, tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi, mereka bertekad akan menyelesaikan semua masalah dengan kepala dingin agar tidak berlarut-larut.
Malam ini Jalal membawa Jodha pulang ke apartment karena besok akhir pekan, Jalal ingin menghabiskan malam yang indah bersama Jodha, ia ingin mengunjungi buah cinta mereka berdua
"Hai anak ayah sedang apa didalam, cepat besar ya nak agar ayah dan ibumu dapat cepat merasakan tendanganmu, ayah tidak sabar bermain denganmu"ucap Jalal sambil mengusap perut Jodha yang masih terlihat datar
"Hai juga ayah, aku juga ingin segera bermain dengan ayah dan bunda, aku tidak sabar melihat reaksi ayah dan bunda ketika merasakan tendanganku, doakan aku semoga selalu sehat diperut bunda"ucap Jodha menirukan suara anak kecil