Hai semuanya!
Maaf yah di cerita ini masih belum ada Syakir Daulay 😰
Tapi tenang aja di part part selanjutnya pasti ada ceritanya Syakir😍.
🌸 Happy reading 🌸
Setelah Sabyan memikirkan tentang perasaannya pada Danis, dia bingung dan dia pergi ke kamar Veve untuk curhat.
Tok tok tok....
Suara ketukan pintu terdengar oleh Veve yang sedang mengaca di cermin.
Ia langsung membukakan pintunya dan ternyata itu adalah Sabyan. Dia mempersilahkan Sabyan masuk ke kamarnya.
"ada apa Sabyan? ",tanyanya.
"aku hanya ingin curhat kepadamu"
"silahkan saja"
"akhir akhir ini, aku merasa aneh dengan diriku, aku merasa kalau setiap kali aku berada dekat dengan Danis jantungku berdetak tak karuan, badanku gemetar. "
"jika kamu memang mengalami itu, berarti kamu sedang ada rasa sama Danis"sambil tersenyum padaku.
"maksudnya rasa apa"tanyaku dengan polos.
"haduhh masak gak tau sih!, rasa suka lahh! "sambil meledekku.
"ah, masak sih"
"iyaa... memang saat pertama kali jatuh cinta itu ya begitu, emangnya kamu gak pernah jatuh cinta ya"ejeknya kepadaku.
"emm... aku...., ahhh gak mungkin"aku langsung pergi dari kamar Veve dan pergi ke kamarku.
Aku memikirkan kata kata Veve tadi. Aku merasa ada benarnya juga. Tapi aku tetap mengelaknya dan percaya pada diriku sendiri bahwa aku tidak punya rasa apapun pada Danis, karena aku hanya menganggap Danis itu hanya teman hanya TEMAN.
Aku mulai mengantuk dan perlahan aku tertidur lelap di kursiku. Tanpa sadar seperti ada yang menyelimutiku, tapi aku terus mengabaikannya. Mungkin itu Veve, batinku.
Tapi, aku merasa aneh, kenapa dia mengecup keningku. Veve tidak mungkin melakukan itu, aku berusaha untuk melihat wajah itu, tapi rasanya rasa kantukku sangat berat sampai aku harus terlelap dalam tidur ku. Lalu dia mematikan lampu kamarku dan menutup pintu kamarku dengan pelan.
*****
Hi guys!!!
Apa kabar? *baik*
Semoga suka ya ama cerita aku.
Pliss! Vote and coment
Tinggalkan bintang di sebelah kiri....
Next<<<
