First Kiss

56 3 0
                                    

Happy reading ♡

Pagi muncul begitu cepat, aku mengusap mataku yg lembab.
Dan langsung beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi.

Selesai mandi, aku mengaca di cermin kacaku. Aku masih memikirkan perasaan Syakir kemarin malam yg tiba tiba pergi begitu saja dari pesta.

Tiba tiba ada yg mengetuk pintu kamarku.

Tok tok tok

Aku menoleh ke arah pintu dan berjalan perlahan ke arahnya. Membuka pintu perlahan dan aku melihat Syakir di situ.

"Hai! ",sapa Syakir padaku sambil tersenyum.

"Oh, hai jg, oiya kamu ngapain ke sini? ",tanyaku.

"Aku mau ngajak kamu keluar, yaaa sekali kali ngajak sahabat aku keluar",balas Syakir.

"Mau kemana kita? ",tanyaku balik

"Kita ke tempat yg romantis saja yaa, biar kita bisa bicara dengan tenang",jawab Syakir.

"Oh, yaudah jam berapa berangkatnya? ",tanyaku.

"Sekarang aja yaa, aku juga mau ganti baju, oiya... Kamu harus berdandan cantik yaa hari ini! ".

"Emang aku harus secantik mungkin yaa? ".

"Iyaa, biar aku tergoda sama kamu.... ",jawabnya sambil menggodaku.

"Ih, apaan sih, jangan lebay deh! ",balasku padanya.

"Iya iya... Aku tunggu kamu di bawah ya",dia langsung pergi meninggalkan ku disertai senyuman manisnya.

Aku kembali menutup pintuku dan mulai mencari pakaian yg cocok untukku pakai. Aku mulai menggeledah lemariku. Aku jg memikirkan tempat yg akan kami tuju.

Akhirnya, aku menemukan baju yg cocok untukku pakai. Aku mengenakannya sambil mengaca di cermin. Aku sudah berdandan selama 15 menit. Aku turun ke bawah sambil melihat Syakir yg berbaju rapi tengah duduk di kursi ruang tamu.

"Ayo! ",ajakku padanya.

"Eh, iya, ayo kita berangkat",jawab Syakir padaku.

Aku merasa malu karena Syakir dari tadi melihatku terus, sambil senyam senyum sendiri.

"Lu ngapain sih!, senyam senyum sendiri ke gue? ",tanyaku.

"Gue lagi liat wajah lo yg cantik ini!",jawabnya menggodaku.

Wajahku memerah, jantungku berdetak tak karuan, darahku berdesir.

Kami berdua berangkat naik sepeda motor, kebetulan Syakir bisa bersepeda motor.

Aku langsung naik dan memakai helm. Tapi, tanganku terhenti karena tangan Syakir menghentikannya. Syakir mengambil helmku dari tanganku dan langsung memakaikannya di kepalaku. Aku kaget saat melihat Syakir perhatian padaku, aku hanya bisa diam tanpa bicara apapun, sambil menatapnya.

Kami berdua naik motor dan langsung ke tujuan kami. Di jalan, tidak sengaja aku memeluk perutnya. Aku tersadar kalau aku melamun sambil memeluknya, tapi dia malah membiarkanku memeluknya saat tanganku hendak melepasnya. Aku sangat canggung saat tanganku memeluknya.

10 mnt kemudian, kami sudah sampai ditujuan. Syakir membawaku ke taman yg indah dan penuh romantis. Disana banyak orang yang berpacaran, aku yg melihat itu merasa malu dan canggung. Kami mencari tempat duduk untuk bicara. Ada satu kursi panjang yang kosong yg tidak ada orang menduduki, kami duduk di sana dan memulai pembicaraan. Didampingi juga minuman es cappucino.
Setelah lama, Syakir pun memulai pembicaraan dahulu.

"Sabyan? "

"Iya? "

"Kita kan sudah lama sahabatan nih? ",gue mau lo jadi pacar gue! "

"Hahh!? ,lo gak papa kan?, kita udh sahabatan lama, tapi lo nganggep hubungan kita serius!? ",jawabku dengan kagetnya.

"Elo-"

Ucapanku terhenti ketika sesuatu kenyal menempel di bibirku. Saat aku membuka mataku, ternyata Syakir sedang menciumku. Dia melumatnya dengan lembut, tapi aku tidak membalas ciumannya. Aku langsung memuku mukul dadanya agar dia melepaskan ciumannya, tapi usahaku sia sia. Tangannya berhasil memegang tanganku, aku tidak bisa berbuat apa apa. Aku msh belum membalas ciumannya, dia sangat geram dan akhirnya, dia menggigit kecil bibir bawahku hingga aku kesakitan. Tanpa sadar aku membuka sedikit mulutku dan dia langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut ku. Lidah kami saling bertemu dan bergulat di dalamnya. Aku berusaha melepasnya dan muncul ide dari otakku. Aku langsung menendang kemaluannya, meskipun aku tidak mau, tapi aku harus melakukannya agar dia melepaskan ciumannya. Aku menendang kemaluannya hingga sangat keras sampai sampai dia kesakitan.

"Apa maksudmu?!",tanyaku sambil marah campur kecewa.

"Itu-itu....",dia menjawabnya dengan gugup.

"Udh ah, aku mau pulang aja, aku marah sama kamu, aku gak mau ngomong lagi sama kamu, aku kecewa berat sama kamu!!!",jawabku penuh kecewa sambil menangis kecil. Aku langsung pergi dari tempat itu penuh keamarahan.

---

Tbc

Next<<<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Always Be By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang