Chapter 6 : Recognition

541 109 6
                                    

Setelah puas kejar-kejaran mereka memutuskan berhenti karena lelah.

Jihoon yang sudah terengah-engah langsung masuk kedalam pondok menjatuhkan tubuhnya di kasur Jinyoung.

"Ini semua gara-gara kau! Sekarang aku harus mandi, badanku lengket." Keluh Jihoon.

Jinyoung tertawa, mendudukkan dirinya di ranjang sebelah Jihoon. Sebuah ide jahil terlintas dipikirannya, dia mendekati Jihoon dengan menyunggingkan senyuman miring.

"M-mau apa kau?" Jihoon yang gugup berusaha menjauhi Jinyoung namun terlambat, Jinyoung sudah mengukung tubuhnya menatap Jihoon intens membuat yang ditatap langsung menutup mata dengan wajah memerah.

"Haha..lihat wajahmu sudah seperti tomat!" Ejek Jinyoung yang langsung dihadiahi pukulan bantal diwajahnya oleh Jihoon.

"Menjauh dariku!" Jihoon mendorong tubuh Jinyoung lalu berjalan ke kamar mandi.

"Kau mau mandi kan? Bagaimana kalau kita mandi bersama?" Goda Jinyoung.

"ENYAHLAH KAU BAE JINYOUNG!" Teriak Jihoon sebelum menutup pintu kamar mandi dengan keras, sedangkan Jinyoung tertawa melihatnya.

✨Wonderland✨


Jihoon memandangi halaman luas didepan pondok Jinyoung dari jendela kamar, kembali berkutat dengan pikirannya.

Berapa lama lagi dia harus berada di dunia aneh ini?

Jihoon menghela nafas, sudah dua kali ia menelusuri hutan itu tetapi tidak ada jalan keluar.

Tiba-tiba terbersit dalam pikiran Jihoon, Jinyoung pasti tahu jalan keluar dari sini bukan? Dia pasti sudah lama tinggal disini. "Astaga bodohnya diriku!" Jihoon menepuk kepalanya pelan lalu mencari keberadaan Jinyoung yang sedang membaca buku di ruang tengah.

"Jinyoung!" Panggil Jihoon namun hanya dijawab gumaman oleh Jinyoung, matanya masih fokus melihat buku ditangan. "Aku ingin bertanya padamu."

Jinyoung menoleh, menutup bukunya lalu menunjuk sisi kosong sofa disebelah, bermaksud menyuruh Jihoon duduk. "Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Apakah kau tahu bagaimana cara keluar dari hutan ini?"

Jinyoung terdiam, dia tahu Jihoon sudah berkali-kali mencoba keluar dari sini. Tentu saja dia tidak rela! Dia sudah mencintai pria manis bermarga Park itu.

"Aku tak tahu cara keluar dari sini." Balas Jinyoung sebelum meninggalkan Jihoon sendirian di ruang keluarga, tetapi dia tidak berbohong, dia memang tidak tahu cara keluar dari sini.

 Jihoon adalah miliknya dan dia tidak boleh pergi dari sini.

"Maafkan aku Jihoon aku tak bisa membiarkanmu pergi meninggalkanku." Gumam Jinyoung.

Jihoon mengerutkan alisnya heran, bahkan Jinyoung pun tak tahu cara keluar dari sini. 

'Apakah Jinyoung juga sama sepertinya yang terjatuh dari jurang lalu sampai kesini?' Pikir Jihoon. Tetapi itu sangatlah tidak mungkin, sepertinya dia harus mencari cara sendiri untuk keluar dari hutan ini tanpa bantuan siapapun tetapi, ada satu hal yang sedikit mengganjal dihati Jihoon.

Ya, Bae Jinyoung. Orang itu lah yang entah mengapa sedikit menahan niat Jihoon untuk pergi dari sini, apakah dia harus mengajak Jinyoung juga? Atau dia harus melupakan Jinyoung dan menyelamatkan dirinya sendiri? Jihoon bimbang dibuatnya.

"Bagaimanapun juga aku harus menyelusuri hutan itu kembali, aku tidak ingin disini selamanya." Ucap Jihoon mantap dengan keputusannya.

Malam telah tiba, tepat saat itu juga Jihoon keluar dari pondok Jinyoung dengan Jinyoung yang sedang tertidur, dia sengaja menunggu Jinyoung tidur karena tak ingin Jinyoung menahannya walaupun Jinyoung memang tidak pernah kelihatan menahannya saat berusaha pergi dari sini.

Jihoon menyusuri hutan dengan senter dari rumah Jinyoung, padahal kemarin saat dia dan Jinyoung pergi ke hutan, hutan terasa terang karena banyak kunang-kunang di sepanjang jalan. Sekarang tak ada satupun, suasananya sama seperti di mimpinya saat bertemu si wanita jadi-jadian.

Ugh! Jihoon jadi sedikit merinding.

"Lindungi aku Ya Tuhan." Bisik Jihoon. Bulu kuduknya meremang, jika saja tempat ini tidak aneh, Jihoon pasti tidak mau menantang maut seperti ini.

Walaupun pemberani, siapapun pasti takut jika berada di situasi seperti ini.

Srek

"Siapa itu?" Teriak Jihoon. Astaga! Bahkan badannya sudah sekarang, semak-semak itu kembali bergoyang.

"HUWAAA!!" Jihoon berlari secepat mungkin. Badannya gemetar ketakutan. Padahal hanya melihat semak yang bergoyang  namun dia sudah membayangkan hal yang menyeramkan

Bruk!

 Jihoon menubruk sesuatu hingga jatuh terduduk.

"Kumohon jangan apa-apakan aku!" Jihoon memeluk kedua lutut.

"Ini aku Jihoon." Balas Jinyoung, Jihoon mendongak menatap Jinyoung lalu berhambur ke dalam pelukannya. Terisak-isak dengan tubuh yang masih gemetar.

"H-hiks..Jinyoung aku t-takut." Jihoon mengeratkan pelukannya pada Jinyoung.

"Sudahlah, ayo kita pulang." Jinyoung mengelus punggung Jihoon untuk menenangkannya.

"Maafkan aku Jinyoung, seharusnya aku tidak keluar tanpa seizin mu." Ucap Jihoon, membuat Jinyoung diam-diam tersenyum senang, karena Jihoon tak jadi meninggalkannya.

✨Wonderland✨


Jihoon dan Jinyoung sudah kembali ke pondok, Jihoon sudah tidak gemetar lagi karena Jinyoung memeluknya sambil membisikan kalimat penenang.

"Jinyoung?" Jihoon melepaskan pelukan Jinyoung.

"Hm?" Jinyoung masih dengan kegiatannya memainkan poni Jihoon.

"Aku merasa dunia ini sangat aneh.”

Jinyoung menghentikan kegiatannya sebentar, sepertinya sudah saatnya Jihoon mengetahui tentang semuanya termasuk dirinya.

"Aku juga merasa seperti itu Jihoon, dan aku tidak tahu bagaimana cara keluar dari Wonderland ini." Jawab Jinyoung .

Jihoon mengerutkan keningnya bingung. "Wonderland?"

Jinyoung menggangguk mengiyakan."Ya, itu sebutan dariku untuk dunia aneh dan ajaib ini." Jawab Jinyoung.

Jihoon juga setuju, disini memang aneh dan ajaib.

"Lalu, bagaimana bisa kau berada disini?" tanya Jihoon lagi.

"Aku pun tidak tahu mengapa aku bisa berada disini, aku juga tidak tahu aku itu apa."

Jihoon langsung menjauhkan tubuhnya dari Jinyoung saat mendengar jawaban dari Jinyoung.

Jinyoung bukan hantu atau monster kan?

Melihat Jihoon yang menjauhinya dengan tatapan ketakutan Jinyoung terkekeh, Jihoon pasti memikirkan hal aneh tentang dirinya.

"Tenang saja, aku manusia sama sepertimu hanya saja aku tidak tahu aku itu hantu atau manusia biasa."

Perkataan Jinyoung sukses membuat Jihoon kembali gemetar bahkan menepis kasar tangan Jinyoung yang hendak menyentuhnya.

"Jangan sentuh aku!"

Jihoon kembali ketakutan. Dia sudah tidak tahan dengan semua ini, dia terlalu takut ditambah Jinyoung seseorang yang sudah membuatnya jatuh hati bahkan membuatnya semakin takut. Rasanya dia mau mati saja.

"Jangan takut Jihoon, aku tidak akan menyakitimu karena aku.." Jinyoung menggantungkan kalimatnya sembari memeluk Jihoon yang mulai terisak.

"...karena aku sangat mencintaimu Park Jihoon"

-TBC-

Hayoo..siapa kemarin yang curiga sama Jinyoung terus bilang dia bukan manusia? Jinyoung manusia kok dia gatau apa-apa juga :)

-28/06/2018

©Baeriwinks & Jikyung

WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang