Chapter 16

368 57 5
                                    

Matahari yang bersinar cerah, mengundang rangkaian bunga untuk bermekaran. Di jalan setapak penuh rumpun bunga beralaskan rumput hijau.

Disana dia berdiri..

Terlihat sedang menanti-nanti seseorang yang tak kunjung datang.

Ketika aku datang.. dia tersenyum senang. Mengulurkan seikat bunga seolah memberi tanda untuk menerima bunga tersebut.

Dialah Bae Jinyoung, menggunakan kemeja putih dengan tatanan rambut hitam yang rapi persis saat di "Wonderland"

Atau memang aku kembali lagi kedunia ajaib ini? Atau mungkin.. kita?

Sayangnya aku salah.. dia tidak tersenyum padaku.. dia tidak mengulurkan bunga padaku.. dia tidak menatapku..

Melainkan orang lain, seseorang pemuda manis.. Kim Shihyun.

Hatiku terasa sakit. Ini tidak mungkin benar bukan?

Tapi tidak, ini semua terasa nyata bahkan mereka berciuman bahagia sembari saling melemparkan tatapan penuh akan rona bahagia.

Semuanya berubah gelap.. aku merasa seperti tiba-tiba menghilang ke suatu tempat yang gelap dan sunyi.

✨Wonderland✨

"Haahh...hahhh.." Jihoon terbangun dari tidurnya. Tubuhnya penuh keringat. Dirinya terduduk menyandarkan punggung pada sandaran ranjang.

Apa yang terjadi?

Mimpi itu terus terngiang lagi sejak dia memutuskan untuk menerima perjodohan dengan Guanlin. Apa yang sebenarnya salah? Bukankah ini lebih baik bagi kebaikan mereka berdua?

Jihoon sudah mulai memilih untuk membuang perasaan terhadap Jinyoung sejauh mungkin. Dia cukup sadar diri melihat keadaan Jinyoung sudah memiliki tunangan. Dan dia tidak mau di cap sebagai ;
"Perebut tunangan orang"

Sekelebat bayangan tentang Wonderland mulai memasuki mimpinya setiap waktu membuat dirinya semakin sulit melupakan Jinyoung.

"Kau harus melupakannya Jihoon, dia adalah milik orang lain"











Dilain tempat, Jinyoung juga merasakan hal yang sama. Dia bermimpi Jihoon menikah dengan orang lain. Pemuda tinggi lebih putih darinya tetapi dia tidak tahu itu siapa. Tetapi, terlihat jelas gurat bahagia terpancar dari wajah Jihoon maupun pemuda itu membuat Jinyoung menjadi tidak bisa berkutik sedikitpun.

"Shit, mimpi macam apa itu?" Jinyoung mendengus kasar. Seminggu sudah berlalu sejak pertemuannya dengan Seonho. Membuat moodnya sangat memburuk, bahkan dia membolos kuliah selama seminggu. Semuanya terasa melupakan dirinya, Shihyun yang biasanya berkunjung tiba-tiba menghilang bagai ditelan bumi. Yah, Jinyoung memang tidak mempermasalahkan itu sih. Dia sudah menganggap Shihyun sudah tidak penting lagi. Hanya saja, masalahnya adalah Jihoon. Pemuda itu seolah tidak peduli dengannya, tidak ada satupun kabar maupun batang hidung dari pemuda berpipi gembil perebut hatinya itu.

Jinyoung bertambah gusar, pikirannya kalut memikirkan ini semua. Ditambah sebuah mimpi sama terus menghantuinya semenjak seminggu yang lalu. Rasanya dia ingin mengamuk saja. Melupakan semua keluh kesah ini.

Jinyoung beranjak menuju kulkas dimana terdapat sebotol soju. Meneguknya pelan, dia butuh pelampiasan sekarang. Perlahan, tubuhnya mulai hilang kesadaran tepar tepat pada sofa ruang tamu setelah menghabiskan 3 botol soju.





WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang