Chapter 2 : Pounding

728 124 23
                                    

Jinyoung menggandeng Jihoon hingga sampai disebuah pondok di tengah hutan yang tak kalah indah dari jalan setapak penuh bunga tadi , Jihoon kembali menganga terpana melihat keindahan didepannya.

Oh , ingatkan Jihoon sudah berapa kali dia menganga sejak bertemu dengan Jinyoung

Jinyoung menuntun Jihoon memasuki pondoknya , mendudukannya di kursi yang berada di ruang tengah lalu meninggalkannya untuk mengambil obat. Jihoon menatap ke setiap sudut ruangan itu , sederhana , nyaman dan terlihat indah itulah kesan yang menggambarkan tempat tinggal Jinyoung.

Tak lama , Jinyoung datang dengan membawa kotak ditangannya berlutut didepan Jihoon sembari mengobati luka pada kepalanya.

"Jinyoung , apa kau tinggal sendirian disini ?" tanya Jihoon.

"Ya." jawab Jinyoung mulai menempelkan plester pada dahi Jihoon setelah membersihkan lukanya menggunakan alkohol. Jihoon memutuskan diam setelah mendengar jawaban Jinyoung , mengamati setiap inchi dari wajah Jinyoung yang sangat dekat dengannya saat ini rasanya Jihoon benar benar menyukai pemuda ini sejak awal.

Park Jihoon sudah jatuh terlalu dalam oleh pesona seorang Bae Jinyoung

"Sudah selesai , sekarang bersihkan tubuhmu kau benar-benar kotor." Jinyoung beranjak sambil membawa kotak obatnya , dan Jihoon langsung mengamati tubuhnya benar kata Jinyoung tadi pakaian dan tubuhnya dipenuhi dengan tanah.

Setelah selesai mandi , Jihoon mematut dirinya di cermin sesekali tertawa melihat dirinya terbalut pakaian Jinyoung yang kelihatan oversize ditubuhnya. "Ini sangat lucu." Kekeh Jihoon menggoyangkan tangannya yang tertutupi lengan baju Jinyoung bahkan celana Jinyoung menutupi hingga mata kaki.

Puas bercermin , Jihoon keluar dari kamar Jinyoung celingukan mencari keberadaan pemuda tersebut. Ternyata Jinyoung di halaman belakang sedang bermain dengan kelinci putihnya , Jinyoung masih mengelus kelincinya sesekali memberi wortel pada kelincinya lalu menoleh melihat Jinyoung yang memakai pakaiannya.

"Kau sangat imut" ucap Jinyoung membuat Jihoon tersipu malu.

Jihoon memutuskan berjalan-jalan disekitar pondok Jinyoung , matanya menangkap sebuah hutan gelap yang terletak diujung sana benar kata Woojin , disini benar-benar menyeramkan! Tapi tunggu dulu! Mengapa Jinyoung bisa tinggal di tengah hutan seperti ini? Ini aneh.

"Jihoon" panggilan dari Jinyoung sukses membuyarkan lamunan Jihoon. "Ya?" Jihoon menoleh kearah Jinyoung "Kita harus masuk , sudah hampir malam." Jinyoung merangkul Jihoon kembali memasuki rumahnya dengan pikiran yang berkecamuk setelah melihat hutan gelap tadi.

✨Wonderland✨

Hari sudah malam , bahkan jam dinding pada kamar Jinyoung sudah memasuki pukul 9 tepat namun sepertinya tak ada niatan dari Jihoon untuk menutup matanya , sedari tadi dirinya berguling gelisah ke kanan dan kiri entah apa yang dipikirkannya sampai Jinyoung membuka pintu kamar membuat Jihoon langsung terduduk di kasur saking kagetnya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Jinyoung bantal dan selimut lagi di lemari. "Aku tak bisa tidur" jawab Jihoon pelan , entah mengapa sangat gugup berada di satu ruangan dengan si pemuda Bae.

"Kalau begitu kau tidur dikasur saja , aku akan tidur dibawah" Jinyoung menaruh bantal dan selimut yang diambilnya tadi ke lantai disebelah ranjang , tetapi Jihoon menahannya.
"Kau tidur disini saja denganku" toh mereka sama-sama lelaki bukan?Jadi tak masalah tidur satu ranjang.

"Baiklah" Jinyoung membaringkan tubuhnya disisi yang kosong sebelah Jihoon , beberapa menit berlalu tapi sepertinya dua orang itu tak bisa menutup matanya sedikit pun bahkan Jihoon sudah beberapa kali berguling sehingga ranjang sedikit bergoyang , mengakibatkan Jinyoung sedikit terusik.

"Jihoon" Jinyoung berbalik menghadap Jihoon.

"Eoh?Apa aku mengganggumu?Maafkan aku" Jihoon ikut berbalik menghadap Jinyoung. "Bolehkah aku memelukmu?Aku tidak bisa tidur" pinta Jinyoung , awalnya Jihoon ragu lalu menggangguk membiarkan pemuda itu mendekap dirinya erat.

"Selamat malam Jihoon" ucap Jinyoung. "S-selamat malam Jinyoung" balas Jihoon gugup , hingga akhirnya kedua sejoli itu dapat menutup matanya dengan pulas.


Jihoon terbangun masih dalam dekapan erat Jinyoung , tadinya Jihoon ingin melepaskan pelukan tersebut namun melihat wajah Jinyoung yang tertidur damai ia mengurungkan niatnya , memilih menatap wajah tampan milik Jinyoung. 'Dia bahkan sangat tampan walaupun sedang tidur' batin Jihoon tersenyum kecil menatap wajah Jinyoung entah sadar atau tidak Jihoon mulai mendekatkan bibirnya pada bibir Jinyoung lalu-

~Chu

-mengecup bibir Jinyoung lama , sampai matanya membulat sadar dengan apa yang telah dilakukannya.

Astaga apa yang telah dia lakukan?Park Jihoon kau sangat bodoh!

Cepat-cepat Jihoon bangkit dari ranjang lalu berlari menuju ke kamar mandi sebelum pemuda Bae itu bangun , tetapi sepertinya dia salah Jinyoung sudah bangun sejak Jihoon menatapnya , tentu saja dia terkejut dengan Jihoon yang barusan menciumnya tadi. "Ada apa ini?" Jinyoung memegangi bibirnya dan dadanya yang bergemuruh , tak paham dengan keadaan yang membuat jantungnya berdegup cepat.

-TBC-

Pendek ya? Maafkan aku yang tak bisa nulis banyak :" tapi bakal diperpanjang wordnya seiring bertambahnya voment :)

-22/06/2018

©Baeriwinks & Jikyung

WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang