Part 26. Rara Azvila

1.2K 81 0
                                    


"Nessa" Panggil seseorang

Bell pulang sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu nessa duduk di  depan ruang guru menunggu arvin yang tengah berbicara di dalam dengan guru

Nessa mendongkakan kepala

"Apa"ucap nessa malas

"Lo tau dika sekolah di sini"ucap seseorang itu yang kini duduk di sebelah nessa

"gue tau"ucap nessa malas

"Kenapa lo ga kasih tau gue"

"ngapain gue mesti repot repot ngasih tau lo ra" rara yang kini duduk di samping nessa tak lagi bisa menahan air matanya

Nesaa yang duduk di sampingnya terkejut melihat rara menangis

"ra ish lo kenapa nangis mana di depan ruang guru kalo guru sampe liat nanti mereka mikirnya gue yg bikin lo nangis secara kita ga akur"ucap nessa pusing dan langsung menarik rara ke gedung belakang sekolah

"nah lo cerita kenapa lo nangis"

"gue takut"ucap rara gemetar nessa yang melihat iba bagaimana pun rara pernah jadi sahabatnya

Nessa memeluk dan menenangkan rara

"gue ga paham gue musuh lo kenapa lo nunjukin kelemahan lo dengan nangis di depan gue"

Rara masih terisak badannya gemetar dan nessa masih berusaha menenangkannya

Setelah rara sudah di rasa tenang nessa melepaskan pelukannya dan duduk di kursi yang ada di sana di ikuti rara

Nessa lalu mengotak atikan hpnya mengirim pesan pada gita agar ia kesini karna nesaa rasa gita perlu tau masalah yang akan rara ceritakan

Tak lama gita datang dengan nafas terengah engah

"hosh ness ra hosh gue ga telat sesuatu kan"ucap gita dengan peluh membanjiri dahinya dan duduk di depan rara dengan nessa di sampingnya masih dengan nafas terengah engah

Hening
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi lo kenapa"tanya gita dengan nafas yang mulai stabil

"Lo berdua tau kenapa gue ngejauhin kalian dan mengecap nessa musuh"

"tau lo benci gue gara gara dika suka sama gue kan"ucap nessa

"Awalnya gue emang benci lo karna dika suka sama lo tapi- jeda rara

"gue ngelakuin itu buat nyelamatin lo juga dari dika"lanjut rara membuat nessa dan gita merenyitkan dahinya

"Maksud lo" tanya gita

"Dika itu kasar semua yang dia mau harus dia dapetin selama gue pacaran sama dika gue di siksa dengan perlahan sama dia gue gabisa lari dari dia satu kata putus yang keluar dari mulut gue gue bakaln di hajar abis abisan sama dia"ucap rara

"tiap kali gue berontak dan detik itu juga gue ngerasa di neraka"

"awalnya gue seneng karna dika suka lo otomatis gue bisa bebas tapi Lo sahabat gue ness gue gabisa ngebiarin lo kesakitan kaya gue"

Rara lalu membuka satu kancing bajunya memperlihatkan satu bahunya yang terdapat bekas jahitan

"luka jahit ini gue dapet dari dika yang waktu itu sering ngehukum cambuk gue karna berani beraninya ngejauhin lo dari dia"




Tes





Satu tetes air mata lolos dari mata nessa sedangkan gita sudah terisak pelan di tempatnya

"gue sengaja ngejauhin lo supaya dika juga jauh dari lo maafin gue"ucap rara sambil menunduk

"Tapi Lo Dalang penculikan gue"ucap nessa lirih

Rara tersenyum perih

"Bukan gue, gue minta maaf waktu itu gue di rawat di rumah sakit, gue gabisa jaga lo dari dika, waktu gue tau lo di culik gue langsung lari keluar dari rumah sakit bahkan tanpa sendal"ucap rara

"dan waktu sampai di tempat itu gue liat lo di tolong cowok asing gue lega lo gpp dan lo mikir gue dalang dari penculikan lo"ucap rara

"Gue minta maaf"ucap rara jatuh terduduk di depan nessa dan gita

"Bahkan gue sengaja jadi saingan lo buat daperin ka arvin itu semua supaya gue deket dan akrab lagi sama lo ness" lirih rara

"Maafin gue"ucap rara di sertai isak tangis

Nessa langsung memeluk sahabat rapuhnya yang nessa tak tau ternyata telah mengorbankan diri untuknya

Gita masih terisak dan ikut memeluk sahabatnya yang benar benar bodoh fikirnya

====================

Nessa berjalan gontai di koridor sekolah

"Nessa"panggil seseorang yang jauh di depannya

Nessa mendongkak dan melihat arvin berlari menghampirinya

Nessa langsung memeluk erat arvin menenggelamkan wajahnya pada dada arvin dan menangis di sana

Arvin yang sedikit bingung hanya mengelus pelan kepala nesaa mencoba menenangkan

Arvin lalu melepaskan pelukannya dan menghapus sisa sisa air mata yang keluar dari mata nessa

"Sekarang ada gue yang siap nanggung beban lo jadi jangan nangis lagi Oke"ucap arvin dan nessa mengangguk kecil lalu memeluk kembali arvin









TBC






Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang