Part 18. Di Balik Ributnya Nessa Dan Rara

1.3K 80 1
                                    







Bell pulang sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu

Nessa segera mengganti baju seragamnya dengan baju basket dan segera berlari kelapangan malakukan pemanasan sebentar sembari menunggu yang lain datang beruntung yang memang nessa jago dalam basket berkat ajaran Ka elma dan papinya

Nessa mendriblle bola dan memasukannya kedalam ring

"Nes gue denger denger Ka Arvin pernah suka sama cewek kakak kelas tapi sekarang dia udah lulus" ucap Jiya sambil berusaha merebut bola dari tangan nessa

"Siapa"tanya nessa penasaran

"Gue gatau namanya"

"lo tau dari mana"

"dari geng gosip di toilet yang kayanya sih geng gosip kelas 11"

"ck lo bikin gue mati penasaran bego ah kalo mau ngasih info yang tuntas jangan setengah setengah"ucap nessa kesal dan di balas kekehan dari jiya

"mungkin itu alesannya dia belum juga notis lo"

"ck gue gapeduli mau dia suka sama cewek lain kek atau ngga kek gue bakaln tetep pepet ka arvin"semangat nessa

"heran deh, lo emang bener bener nekad ness"ucap jiya geleng geleng kepala

Nessa dan jiya terduduk di lapangan mengabaikan bola basket yang entah terpental kemana

Lalu tak lama pemain lain datang dan mulai melakukan pemanasan begitu juga dengan arvin

====================

Pukul 19.00

Tapi nessa masih berdiri di depan gerbang sekolah menanti jemputan yang telaht hampir 1 jam ini menunggu sekolah sudah sepi semua teman teman basketnya pun sudah pulang

Sudah puluhan kali nessa menelpon dan kini ponselnya mati kehabisan daya

"ck gue pulangnya gimana"gerutu nessa

"kalo tau gini gue begal jiya atau ka arvin tadi"

Nessa lalu menghidupkan paksa hpnya dan setelah hidup walau beberapa kali ada pemberitahuan bahwa batrai lemah nessa tak peduli ia lalu dengan segera menelepon arvin dan tak lama tersambung

"HALO KA ARVIN JEMPUT NESSA DI SEKOLAH SEKARANG" dan belum sempat orang di sebrang sana menjawab panggilan langsung terputus

"semoga ka arvin jemput semoga, semoga, semoga"ucap nessa smerapalkan beberapa mantra online dari babeh jono

Sudah hampir 15 menit nessa menunggu arvin ia lalu berjongkok memainkan ranting kecil di sebelahnya dan menulis nulis asal di tanah

Nessa tersenyum pada tulisannya di tanah yang bertulis

'NESSA SAYANG KA ARVIN'

Terus menulis kalimat itu berkali kali

"lo emang bener bener nyusahin"ucap seseorang yang berdiri di hadapannya nessa langsung mendongkak dan tersenyum sumeringah

"KA ARVIN"teriak nessa langsung berdiri dan memeluk erat arvin membuat arvin lali lagi mematung dan darah yang berdesir aneh

"syukur deh lo dateng ka"ucap nessa masih memeluk arvin

Tak lama arvin tersadar dan mendorong nessa pelan

"lo gatakut hantu kenapa peluk peluk gue"ucap arvin

"gue emang ga takkut hantu ka tapi gue takut sama orang"ucap nessa dan arvin semakin tak mengerti

"ayo ka arvin nessa laper"ucap nessa

"hah"

"makan dulu baru pulang"ucap nessa

"ga"tolak arvin sambil naik ke motornya

"ish nanti kalo nessa mati kelaperan sebelum sampe rumah gimana"ucap nessa naik ke jok belakang

Arvin itu walaupun bilang ngga tapi akhirnya di turuti juga

Dan disinilah nessa di tempat makanan yang katanya tempat favorit keluarganya arvin

Nessa ?

Jelas sangat senang di bawa ke restoran kecil tempat favorit keluarganya ia tak berhenti berheneti tersenyum

Dan tak lama pesanan nessa pun datang arvin hanya memesan minuman

Nessa segera menyantap makanannya semangat

"pelan pelan"ucap arvin

"gabisa nessa laper"ucap nessa masih dengan mulut penuh hingga pipinya menggelembung lucu

Arvin tak menmedulikannya dan menyeruput sedikit minumannya

Lalu tiba tiba seorang cowok menghampiri meja arvin dan nessa dan menatap nessa

"Agnessa kan" tanya cowok itu

Nessa mendongkakan kepala dan matanya membulat

"Dika"ucap nessa dan cowok yang di panggil dengan nama dika itu mengangguk dan tersenyum ramah

"apa kabar ness makin cantik aja" ucap dika menyodorkan tangannya ingin bersalaman

Nessa yang mengerti langsung menjabat tangan dika

"baik dika"ucap nessa tersenyum ramah

"lo sama siapa"tanya dika

"gue sama temen"ucap nessa mengabaikan arvin yang menatap tajam dika

Entahlah sesuatu dalam diri arvin tak suka jika nessa menyebutnya teman padahal kenyataannya memang hanya teman

Arvin juga merasa kesal hanya karna nessa mengabaikannya dan tersenyum kepada dika

Entah arvin semakin tak paham dengan dirinya

"gue boleh minta nomor lo"ucap dika

Baru saja nessa ingin mengeluarkan hp nya suara arvin menyelanya

"gue ngantuk"

"tunggu bentar ka"

"gue maunya pulang sekarang"ucap arvin berdiri dan menarik tangan nessa keluar dari sana

Arvin langsung menyalakan motornya dan melaju pergi

"ka arvin marah"tanya nessa mengeratkan pegangannya pada pinggang arvin sambil tersenyum senang ia berfikir arvin mungkin saja cemburu dan jika dugaannya benar ia ingin berterima kasih sekali dengan dika dan akan mencoba mengobrol dengan beberapa laki laki di depan mata arvin

"gak"ketus arvin

"yaudh"sahut nessa

Lama terdiam tak ada yg berbicara hanya deru motor arvin dan keramaian jalan yang terdengar bising

"itu siapa"tanya arvin

"siapa"ucap nessa sambil menyenderkan kepalanya ke punggung arvin makin memeluk erat pinggang arvin

"cowok tadi"gugup arvin

"oh namanya dika dia mantan pacarnya rara-

"nessa sama rara itu sahabatan bareng sama gita juga dari SD tapi waktu SMP rara pacaran sama dika yang ternyata sukanya sama nessa dari situ rara mengibarkan bendera perang awalnya nessa gamau rara ngejauh sampe satu kejadian yang bikin nessa menyambut baik kibaran bendera perang dari rara"Lirih nessa terdengar tercekat

"lo suka dika juga"tanya arvin

"ga nessa ga suka orang pertama yang nessa suka itu kak arvin"ucap nessa dan diam diam arvin tersenyum





TBC

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang