Part 1. Cewek Absurd

3.2K 123 1
                                    



"KA ARVIN GUE SUKA LO"

Satu teriakan lepas begitu saja dari mulut seorang adik kelas tanpa memikirkan kantin yang mendadak senyap. Semua mata tertuju aneh pada seorang gadis yang tanpa malu dengan lantang mengungkapkan isi hatinya seolah mengatakan ' orang gila macam apa yang tidak tau malu nembak cowok di tengah ramai kantin'

bisik bisik mulai terdengar kala cowok yang di panggil arvin membalikan badan sadar atau tidak hawa di kantin mendadak tegang dan dingin semua penonton yang berada di kantin baik murid maupun penjual menahan nafasnya berbanding terbalik dengan gadis yang baru saja melontarkan perasaannya ia nampak cuek dengan pasang mata yang melihatnya seakan menelajanginya ia terkesan terlalu santai.

"oh"ucap cowok itu dan di sertai anggukan kecil lalu pergi meninggalkan kantin dengan seisinya yang menatap punggung yg sudah berbalik berjalan jauh dari kantin dengan perasan lega terutama para cewek cewek seolah mengatakan 'untung tidak di terima' jahat memang tapi peran most wanted sekolah memang patut di jaga dan tidak boleh di miliki siapapun beruntung sifat arvin yang memang dingin dan cuek kepada kaum hawa namun itu sisi yang paling di sukai membuat cewek manapun penasaran setengah mati

"AGNESSA ALLESANDRA" teriak seorang yang tak lain adalah sahabat seperpopokannya berlari masuk ke kerumunan kantin berusaha menyadarkan sahabatnya dari aksi 'mari nembak ka arvin' lalu menarik ralat menyeret keluar dari kantin

Roftop

"lo gila nes walaupun gue tau dari kecil lo ga warass tapi kali ini lo mesti dapet piagam kegilaan lo" agnessa yang kerap di panggil nesa hanya merenyit tanda tak mengerti

"git salah gue dimana ko lo malah ngatain gue gila sumpah deh demi cinta gue ke ka arvin gue ga gila"

"salah apa gue punya sahabat cem lo"gita mengacak acak rambutnya tanda frustasi

"liat siapa sekarang yg keliatan gila"ucap nessa santai sambil mengambil permen lolipop dari saku dan melahapnya

"arghhh nessa sayang lo tau ka arvin siapa"

"tau-----

"hamba allah kan"lanjut nessa dan detik itu juga gita ingin sekali menenggelamkan sahabatnya ini

"lo gila ness lo bahkan baru ketemu ka arvin 20 menit yang lalu dan lo langsung ngungkapin ke dia kalo lo suka sama dia"gita geleng geleng kepala merasa takjub akan keabsurdan sahabatnya

"terus masalahnya buat gue apa"tanya nessa dengan polos membuat gita ingin sekali menjedotkan kepalanya

"lo sama aja ngundang macan buat nerkam lo tau ga"

"Lah gue ga lagi di kebun bintang sumpah git gue ga boong"

"arghh maksud gue ka arvin cowok paling ganteng di sekolah ini dan lo berani nembak dia sadar nes sadar kita baru selesai mos belum 1 bulan lo udah ngerusuh nembak kakel yang di puja semua cewek" sketika gita mencak mencak sendiri bagai ibu tiri yang memarahi bawang putih dan yang di marahi hanya manggut manggut membuat gita ingin terjun dari lantai roftop ini

"Gue capek bangunin gue kalo bel masuk"ucap gita dan langsung merebahkan diri di kursi yang tersedia di roftop

Lama terdiam hingga gita yang hampir terjun ke alam mimpi di kejutkan oleh suara makhluk astral siapa lagi kalo bukan sahabat seperpopokannya

"GITA GUE TAU GUE TAU GIT" ucap nessa semangat 45

"apa apa lo tau apa"ucap gita gemas

"gue udah mutusin mau masuk ekskul apa gue bakaln masuk ekskul Basket supaya ketemu ka arvin"semangat nessa gita langsung down



===============================

Tringggg tringggggggg

Bell pulang berkumandang kencang seakan mengabulkan harapan siswa siswi SMA Merdeka

"Git plis anter gue ke ka audy gue mau daftar basket"

"ga gue mau langsung pulang"

"ish nanti kalo nessa di culik om om gimana gita nanti gapunya temen imut kaya nessa loh"

"yaudh yaudh"pasrah gita dan dapat sorak bahagia dari cewek imut berambut panjang itu

"oke cuss kita ke kelas ka audy"semangat nessa

"bilang aja lo sekalian mau modus kan ka audy sekelas sama ka arvin"ucap gita to the poin dan di balass cengengesan dari si cantik nessa

"ness nees woy kelewatan bego ini kelasnya"gita menepuk dahinya

Nessa mengintip pelan pelan lewt pintu yg terbuka sedikit dan gita hanya mendengus gusar seolah mengatakan 'kenapa ga di ketuk pintunya malah ngintip cem maling'

Lama mengintip dan tidak mendapatkan hasil nessa menepuk dahinya pelan lalu berbalik menatap gita polos

"ko gue ga ketuk ketuk pintunya ya"ucap nessa gita pusing gita lelah gita frustasi

Gita menghela nafas lalu berjalan mendekati nessa"susah ya punya sahabat polos nyerempet bego"dan di balas dengan kerutan di dahi nessa tanda tak paham

"gue makin heran kenapa pas kelulusan smp lo terpilih jadi siswa dengan nilai UN terbaik dan pas mos lo masuk siswa terpintar lo ngedukun dimana sih" nessa hanya mengedikan bahu dan berbalik hendak mengetuk pintu namun baru saja hendak mengetuk pintu terbuka dengan sekali hentakan dari dalam dan membentur keras dahi nessa mengecup sempurna dahi yg kini berubah warna menjadi kemerahan

Nessa terduduk di lantai sambil memegang dahinya ingin sekali mengumpati si pembuka pintu yang tak berperasaan hingga dahinya di kecup pintu dan pantat semoknya mencium lantai

Namun semua ia telan saat melihat si pembuka pintu yg tak lain adalah cowok yang baru beberapa jam memenuhi pikirannya hingga rasanya penuh

"vin" teriak cowok yang berjalan mendekat

"gue kerumah lo ya"

"ngapain"ucap arvin malas

"ngegame lah"yang di balas arvin dengan anggukan

"LANDAK" teriak cowok yg tadi juga memanggil arvin

"Bangsul nama gue Lando gilang lando berapa kali gue bilang gini nih gini kalo upil di kasih nyawa ya jadinya cem gini"ucap seorang dengan perawakan lebih besar nyerempet gendut yang ikut berdiri di depan pintu membuat arvin dan gilang terhempas kedepan karna lando yang memenuhi akeses jalan di pintu

"KA ARVIN" teriak nessa melupakan kalau ia masih terduduk di lantai dan sakit dahinya yang masih bewarna kemerahan

Arvin gilang dan lando langsung menunduk melihat ke sumber suara

"oh ada orang ternyata"ucap arvin dengan ekspresi datar sedatar papan tulis

Slepet tidak ya slepet tidak ya untung nessa sabar untung nessa sayang

Gita yg sedari tadi melihat hanya menutup wajahya dengan tangan tanda malu

Nessa mengulurkan tangannya ke hadapan arvin meminta agar membantunya bangun dari duduknya yang ga ada elit elitnya sama sekali

Arvin lalu mengeluarkan permen dari saku celananya dan memberikan kepada nessa lalu pergi begitu saja meninggalkan nessa yg masih cengo memproses kejadian tadi dan buru buru berdiri lalu

"KA ARVIN MAKASIH PERMENNYA NESSA JADI TAMBAH CINTA DEH" teriak nessa menggelegar di kawasan kelas 11 tanpa tau malu gita semakin menunduk menyembunyikan wajahnya smbil mengumpati nessa dan berjanji setelah ini ia akan mengubur hidup hidup sahabat sehidup tidak sematinya ini









TBC

iya tau iya cerita satu lagi belum selesai tau tau balik lagi bawa cerita baru

muhehehe

author lagi pengen aja bikin cerita baruu tenang yang satu lai masih di lanjut ko

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang