Part 39. Hurt

1.2K 80 5
                                    



Dan di sini lah nessa berada di kediaman rumah arvin duduk di sofa dengan raka yang duduk di pangkuannya dan arvin yang duduk di sofa depannya dengan elma di sampingnya

Nessa menatap tangan elma yang bergelayut manja di lengan arvin

Arvin hanya memasang tampang datar

"Woah ness kenapa ga bilang sama kakak kalo kamu kenal arvin"ucap elma


Nessa memaksakan senyumnya

Mencoba kuat

"ka arvin kakak kelas nessa"ucap nessa

"lo ko akrab sama keluarga arvin ness"ucap elma sambil menyuapi puding yang di sajikan mama arvin lalu menyuapkan ke arvin

Dan di terima baik oleh arvin

Nessa menggigit bibir bawahnya kencang

Jadi kini status nessa dan arvin apa?


Arvin seperti tak berniat menjelaskan apapun ke nessa ia nampak cuek dengan wajah datar dan ekspresi yang tak terbaca

"iya ga sengaja ketemu mama arvin di supermarket waktu itu jadi akrab gitu aja"ucap nessa menunduk memainkan rambut raka

"Ness lo masih pake seragam"

"iya gue baru pulang dari perpustakaan kota"

"Lo"

"Gue abis jalan jalan sama arvin ya kan vin"ucap elma dan di angguki oleh arvin

"Vin aaaaaa"ucap elma hendak menyuapi satu lagi potongan puding

Dan arvin tak menolak malah mengusap lembut rambut elma

Nessa menyaksikan semuanya

Adegan paling menyayat hatinya lebih sakit dari apapun

Nessa berani sumpah kali ini

"vin, nessa ini sepupu gue"ucap elma dan arvin hanya mengangguk mengerti

"ka arvin ko ga pernah ngajak ka nessa kerumah lagi raka kan kangen untung tadi ketemu di taman"ucap raka elma memandang bingung nesaa dan arvin

"lo berdua ada hub-

"Cuma temen"ucap arvin memotong bicara elma

Jleb

Nessa tersenyum getir

Jadi kini hubungan nessa dan arvin hanya teman begitu?

Jadi benar begitu

Jadi memang balasan perasaan nessa hanya seperti ini

Di permainkan


Nesaa ingin marah tapi ia justru memendam dan mengubur dalam dalam amarahnya

Ia menyayangi arvin sungguh dan menerima apapun asal ia bahagia

Lagi lagi munafik

Lagi lagi nessa lebih mementingkan orang lain

Tak apa

Toh dari awal nessa tau

Hanya nessa yang berjuang, arvin mungkin hanya kasihan makanya menjadikan nessa pacar

Sungguh bahkan belum sebulan mereka berpacaran, bukan ?

"Ka nessa nginep di sini yaa temenin raka tidur"ucap raka

"ngga bisa raka kak nessa harus pulang sama kakak nanti kalo ga pulang sekolahnya gimna"ucap elma gemas

Raka menatap tak suka ke arah elma

"ihh raka kan nanya nya sama ka nesaa bukan ka elma"cemberut raka

Nessa mencubit pelan pipi berisi raka

"Ka nessa harus pulang janji deh besok main sama raka lagi"bujuk nessa

Raka akhirnya mengangguk

"Papi Pulang"ucap seseorang bersamaan dengan terbukanya pintu

"Papi"teriak raka berusaha turun dari pangkuan nessa dan berlari ke arah papinya yang sudah merentangkan tangan ke arah raka

"aduh anak papi makin berat aja"ucap papinya menggendong raka

"Loh banyak orang, eh ada nessa juga"

"Haloo om kangen nessa yaa"

"iya nih om kangen kesayanganya arvin"

Hening................................


"Maksud papa kesayangannya raka kali"ucap mama di ujung sana yang sudah menyaksikan semuanya dan kini mengerti hubungan antara anak pertamanya bersama nessa dan elma

"tante"

"ya"

"toilet dimana ya"ucap elma ramah

Mama arvin tersenyum lalu mengantar elma ke toilet

"ayoo jagoan papa udah malem waktunya tidur"ucap papa lalu berjalan ke kamar meninggalkan arvin dan nessa di ruang tamu


Hening..................


" Ka arvin" panggil nessa akhirnya setelah menyiapkan mental dan hatinya

"Ka elma sama ka arv-

"Gue berencana nembak elma"




Deg

Air mata sudah siap meluncur di pelupuk mata tapi ia tahan mati matin

Nessa memaksakan untuk tersenyum

"ohahaha Bagus dong moga langgeng ya"ucap nessa




So kuat ya

So tegar ya

Lihat nessa tampak menyedihkan

Hatinya terluka

Dan tampaknya arvin sama sekali tak memikirkan perasaan nessa

"Oh iya ka arvin nessa harus pulang ka arvin pasti mau nganter ka elma kan nessa gamau ganggu jadi nessa pulang duluan yaa oh iya bilangin ka elma nessa nginep di rumah gita" ucap nessa buru buru melangkah keluar

Lalu saat di depan pintu nessa berbalik

"Ka arvin"

Arvin hanya menatap nessa

"Nessa Sayang ka arvin"ucapnya lalu pergi berlari meninggalkan arvin yang diam mematung









TBC





Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang