Part 20. Protektif Papa

1.3K 78 1
                                    





Dan disinilah arvin berada di kediaman keluarga Allesandra arvin yang tak tahu menahu di bawa ke rumah nessa dan di dudukan di sofanya dengan papa nessa yang menatapnya intens di depannya

Glek

Dengan susah payah arvin menelan salvianya gugup

Ia seperti seorang pacar yang hendak melamar anaknya pikirnya ngawur, arvin tak pernah segugup ini berhadapan dengan orang tua teman, ia teman mungkin

Suasana tegang terasa sekali padahal ruang tamu ini ber AC tapi keringat bercucur di pelipis arvin dan ia hanya berharap nessa cepat kembali dari acara 'membuat minuman untuk arvin'

"Jadi siapa namamu nak"ucap papa nessa tegas membuat arvin tersentak seddikit pasalnya dari 20 menit yang lalu sampai di rumah ini hanya ada keheningan

"Arvin om"jawab arvin gugup jika anak sekolah tau hancur sudah image arvin yang telihat gugup di hadapan orang tua nessa yang notabenya bukan siapa siapa arvin jadi untuk apa ia gugup

"Nama lengkap"tegas papa nessa

Protektif sekali

"Arvin Mahessa Om"

"Ada hubungan apa kamu sama anak saya nessa"

"gaada hubungan apa apa om"jawab arvin buru buru

"bukan pacarnya"

"bukan om"

"teman"

"bukan juga om"

Bingung itu yang di rasakan arvin sungguh ia bingung harus menjawab apa secara logis hubungan nessa dan arvin bukan teman maupun pacar hanya nessa yang tiap hari datang mengganggu dan menyusahkan arvin

Nessa lalu datang membawa minuman dengan di ikuti mamanya yang membawa beberapa kue

"aduh maaf ya nak arvin pasti haus ya maaf ya lama menunggu"ucap mama nessa ramah

Nessa menaruh minumannya satu untuk arvin dan satu untuk papanya

"di minum ka"ucap nessa tersenyum yang entah kenapa membuat arvin lega

"duh nak arvin ini ganteng sekali ya"ucap mama nessa sambil meraba wajah arvin heboh membuat papanya melotot dan membuat arvin meringis pelan melihat raut wajah papa nessa

"ish mama nih jangan pegang pegang"ucap nessa yang tadiya duduk di sebelah papanya mendadak pindah dan duduk di antara arvin dan mamanya

"sempit dek udah bener kamu duduk deket papa"

"ish mama tuh harusnya yang duduk di samping papa"telak tak ada yang mau mengalah membuat papa lagi lagi merasa di nomor 2 kan oleh malaikat malaikatnya

"Jadi"ucap papa nessa menyadarkan arvin nessa dan mamanya

"kamu bukan pacarnya nessa"tanya papanya memastikan sekali lagi

"Doain aja pa supaya nessa di notis sama ka arvin dan ka arvin suka balik nessa juga"semangat nessa mengabaikan raut wajah dari papanya dan ringisan kecil arvin

"JADI NAK ARVIN GANTUNGIN PERASAAN ANAK MAMA"teriak menggelegar mama sandra (nama mamanya nessa)

Arvin kini tau dari mana turunannya nessa yang suka sekali berteriak

"KURANG APA ANAK MAMA YANG CANTIK INI NAK ARVIN"teriaknya lagi

"yaaa walaupun cerewet, suaranya kaya toa masjid, petakilan ,rada lemot, ngeselin, manja, gatau maluterus jug-

"MAMI NIAT MUJI MUJI NESSA ATAU NGEJELEK JELEKIN SIH"teriak nessa tak terima

"TUH KAN TUH KAN LIAT NAK ARVIN BENER KAN ORANGNYA KAYA TOA MASJID"teriak mama nessa dengan suara yang tak kalah kencang

"ISH MAMI"Teriak nessa merajuk

Papi nessa pusing ia lalu mengajak arvin pergi dari ruang tamu dan memilih mengajak arvin ke danau belakang rumahnya

Papa nessa lalu mengambil 2 pancingan

"bisa mancing kan"tanya papa nessa sambil memberikan satu pancingan ke arvin

"bisa om"ucap arvin menerima pancingannya dan mengisinya dengan umpan di pengaitnya lalu melemparkan ke danau begitu pula dengan papa nessa

"nessa dan mamanya memang seperti itu setiap hari selalu teriak teriakan dan bertengkar konyol"ucap papa nessa dan di sambit senyum ramah arvin yang merasa ia juga berfikir seperti itu

"jadi nak arvita tak punya perasaan apa apa pada putri om"

Arvin galau kembali jika tadi suasananya gugup sekarang lebih santai dan rileks

Melihat arvin yang terlihat kebingungan papa nessa tersenyum memaklumi

"nessa itu tak pernah menangis di depan papa dan mamanya sebelumnya tapi waktu itu saat nak arvin mengantarkan nessa pulang dengan satu anak kecil laki laki di dalam mobil saat ia masuk lalu tiba tiba nessa memeluk papa dan menangis kencang"

Arvin tak menanggapi apa apa ia menunggu papa nessa melanjutkan ceritanya

"ia sesegukan menangis lalu mengatakan ia menyukai seseorang dan- jeda papa nessa

"Sangat Menyayanginya"lanjutnya membuat arvin merasakan darahnya berdesir hangat

"nessa tak pernah mengenalkan laki laki manapun atau orang lain manapun pada papa dan mamanya karna sejujurnya jika tidak ada gita di sampingnya sedari kecil mungkin nessa tak berani berkenalan dengan siapapun"

"kenapa"tanya arvin

"ia punya sedikit masa kecil dan masa SMP yang tak menyenangkan karnanya ia sedikit Trauma"ucap papi nessa

===================

Arvin pulang pukul 7 malam setelah menghabiskan waktu memancing dan mendengar fakta tentang nessa yang mengejutkan arvin sungguh arvin tak menyangka sifat bar bar dan cerianya hanya omong kosong

Ting

Satu pesan muncul arvin lalu membukanya

LINE

Cewek Bar Bar

Ka arvin

Maafin papa nessa ya tadi

Btw papa ngomong apa aja tadi

Maafin mama nessa juga ya tadi

Semua yang di omongin mama tadi gabener ko nessa anak baik pemalu cantik ramah

Ka arvin jangan kapok main ke rumah nessa ya

Hm

Yaudah sampe ketemu besok ka

Y

Oiya nessa sampe lupa bilang

?

NESSA SAYANG KA ARVIN

SANGAT

Oh

Good Night Ka jangan lupa mimpiin nessa

Hm

Ga ada niatan ngucapin good night balik ke nessa

Ga

Okedeh bikin nessa makin suka aja

Read

Arvin terkekeh pelan melihat balasan terakhir nessa ia geleng geleng kepala melihatnya lagi dadanya berdesir

Arvin beberapa kali menegaskan ia tak menyukai nessa dan begitu seharusnya

Ia tak akan menyukai cewek bar bar ceroboh pembuat ulah yang mengganggu hari hari damainya




TBC

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang