Part 42. Tangis Dalam Derasnya Hujan

1.5K 83 4
                                    





Hujan mengguyur total seluruh tubuhnya

Menyamarkan jejak air mata yang tak kunjung berhenti mengalir

Matanya bahkan sudah memerah di sertai hidung

Bahkan kaki kakinya melemas

Kesalahan apa yang dulu pernah ia lakukan sehingga

Takdir


Dengan tega mempermainkan kehidupannya

Arvin mahessa

Laki laki yang saat pertama kali bertemu ia langsung menyukai

Nessa menyukai arvin saat pandangan pertama

Tapi

Ironisnya justru nessa mendapat kekecewaan dari perasaan tulusnya

"ka arvin"lirih nessa di tengah derasnya hujan

Arvin yang semula di depannya kini sudah melangkah menjauh di depannya

"KA ARVIN" panggilnya lagi tapi seolah batu arvin yang di panggil tak juga menoleh hanya tetap jalan menjauh meninggalkan nessa

Hiks

Isak tangis kembali terdengar

"Nessa cuma sayang sama ka arvin, nessa ngga akan ganggu ka arvin sama ka elma, nessa janji ka"lirihnya

"justru nessa seneng ka arvin ga jadi pembohong nessa seneng ka arvin jujur"lirihnya lagi

Bahkan dingin yang menyusup hingga ke tulang total ia abaikan

"Nessa ga akan minta lebih, nessa cuma pengen ka arvin tau nesaa sangat sayang ka arvin udah itu aja"

"apa sesulit itu permintaan nessa" Teriak nessa arvin berhenti melangkah di depan sana

Sekolah seakan menjadi saksi bisu antara arvin dan nessa

Isak tangis makin keras hatinya sesak arvin tak menoleh sama sekali dan hanya berhenti lalu kembali berjalan meninggalkan nessa


Hiks

Hiks

"Begini kah akhirnya"lirihnya

"Bahkan gue masih aja berharap semua ini mimpi"

Nessa menangis keras disana tubuhnya ambruk kakinya melemas tak bisa menampung tubuhnya nessa jatuh terduduk Dengan telapak tangan menutupi wajahnya dan

Menangis

Memprotes takdir pun tak ada gunanya

Kesabarannya habis sudah

"NESSA" teriak gita dan rara lalu langsung berlari ke tengah lapangan dimana nesaa berada

"hiks ra, git gue- gue hiks sayang arvin, gue bakalan lepasin dia tapi hiks tak bisakah dia ngebiarin gue buat terus sayang sama dia hiks git, ness salah gue apa"lirihnya nadanya bahkan melemah

Gita dan rara memeluk erat tubuh bergetar dengan isak tangis menyayat, membiarkan tubuh mereka basah

"Gue- gabutuh hujan drama kaya gini"ucap nessa putus putus

Nessa menahan tangisnya ia lelah tapi semakin kuat ia menahan semakin kuat pula perasaan gemuruh sakit dalam dadanya

"gue tau gue yang mati matian ngejar dia, git, ra gue gapeduli caci maki orang orang yang bilang gue murahan karna ngejar ngejar cowok, gue cuma mau perjuangin cinta gue, salahkah"

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang