Part 19. Saingan Ngajak Perang Lagi

1.2K 81 0
                                    



"ka arvin pulang sekolah jalan yuk"ajak rara

Dan nessa menunggu dengan harap harap cemas

"gak"cuek arvin

Dan nessa bersorak bahagia dalam hati

"yaudah anterin rara pulang aja yaa"nego rara

"gak gue bukan tukang ojek"sarkas arvin lalu pergi meninggalkan rara

Nessa tertawa keras sepeninggalannya arvin

"denger noh"ucap nessa lalu menepuk nepuk bahu rara

"yang sabar lo"ucap nessa terkekeh lalu pergi meninggalkan rara yang menatapnya kesal

Dan untuk sekali lagi nessa benci berbohong sebenarnya menyakitkan baginya harus bermusuhan dengan rara bukan bukan karna dika,

nessa tak peduli soal itu menurutnya itu hanya masalah kecil namun karna itu sifat rara tidak seperti yang nessa kenal hanya karna cowok rara melakukan kesalahan

yang membuat nessa menerima kibaran bendera perang dengan senang hati dari rara dan bersumpah tak akan pernah memaafkannya

Roftop

Ting satu pesan muncul dan nessa dengan malas membukanya

LINE

Gita Nathaniel

Nyetd di mana lo

Di Hatimu

Bangsul, gue serius bego

Roftop

Otw

Read

Nessa memutuskan hanya membaca pesan gita dan kembali menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya

Menyegarkan

Nessa menyandarkan kepalanya pada sofa dan mendongkak ke atas menikmati suasana roftop melihat dengan seksama langit yang cerah dan awan awan lembut yang bergelung bergerak

dan matahari yang seolah tanpa beban menyinari dengan cerah bumi tak peduli manusia di dalam bumi itu menggerutu tak suka terkena teriknya.

Beruntung sekolah sedang bebas karna besok ada penilaian sekolah sehat jadi hari ini semua murid serempak membersihkan sekolah yang begitu luasnya

hingga nessa lebih memilih mengacaukan hari arvin dan malah berdebat dengan rara dan kini ia malah bersantai di roftop

Cklek

Pintu roftop terbuka dan nessa sudah tau siapa yang datang dan hendak bersiap menutup telinganya

"AGNESSA ALLESANDRA GUE NYARI LO DARI UJUNG SABANG SAMPE MERAUKE"Ucap gita frustasi

"mau ngapain nyari gue kangen lo"ucap nessa terkikih geli

"huft gue capek"ucap gita merebahkan badannya di sofa samping nessa

"capek ngapain sih"

"Vangke lo enak enakan disini sedangkan gue di seret seret si jono supaya bersihin kelas capek gue di awasin mulu sama tuh anak dukun gue takut kalo gue ketauan kabur ntar yang ada gue di bacain mantra online biar ayan"

Nessa ngakak di tempat baginya melihat gita sengsara itu membuatnya bahagia yahhh namanya juga sahabat

Sahabat jatuh aja di ketawain dulu baru di tolongin

Namun sahabat akan tetap berada di samping menyemangati saat di keadaan paling terpuruuk sekalipun tidak seperti teman yang hanya datang bila butuh

"ness lo pulang sekolah gaada ekskul basket emang"tanya gita

"gaada"

"pantes si rara masih nempelin ka arvin biar pulang bareng"ucap gita

"serius lo"

"iya tadi gue kan lewat kelas ka arvin waktu mau kesini gue liat si rara nempelin banget ka arvin"ucap gita dan nessa hanya ber-oh-ria

"lo gaakan mnyemperin mereka"tanya gita bingung dan nessa hanya menggeleng

=====================

Pukul 10.30

Seluruh siswa siswi SMA Merdeka di pulangkan karna memang tak ada KBM dan di sambut sorak bahagia dari seluruh murid dan langsung berbondong bondong keluar dari gerbang

Nessa lalu keluar dari kelas setelah melihat pesan dari papinya yang berisikan akan menjemputnya di sekolah

"tumben"gumam nessa

"ness yuk pulang"ucap gita di belakang nessa yang sedang mengunci kelas

"lo duluan aja git gue di jemput papa"ucap nessa sembari memasukan hpnya kedalam saku

"loh tumben om Ali jemput"tanya gita yang sudah berada di sampingnya dan nessa hanya mengedikan bahu tanda tak tahu

"yaudh gue duluan ya"ucap gita dan di balas lambaan tangan dari nessa

Nessa lalu melihat arvin hendak berjalan hendak ke luar bersama rara yang masih menempelinya nessa lalu buru buru berlari dari kelas ke parkiran

Di parkiran hanya tersisa motor arvin yang lainnya mungkin sudah ngibrit pulang

Nessa lalu menaburkan paku di sekitarnya dan menancapkan satu di ban motor arvin

Lalu berjalan santai keluar gerbang dengan sesekali terkikik lucu

"nessa"ucap papa dari mobil nessa lalu tersenyum dan langsung masuk

"tumben jemput pa"sindir nessa membuat papanya tertawa

"papa lagi pengen jemput putri papa yan cantik ini"ucap papanya dan mendapa tatapan mata curiga dari nessa

"oke oke papa ngaku papa pengen liat mana cowok yang nganterin kamu pulang papa pengen liat seberapa ganteng dia sampe mama dan kamu ngebelain dia mulu"ucap papa dan mendapat dengusan dari nessa

"pa bentar jangan jalanin dulu mobilnya"

"kenapa"

"katanya papa mau liat cowok yang mama bilang ganteng"

Lalu terlihat di parkiran arvin tengah menghubungi seseorang lalu beberapa menit kemudian ia berbicara dengan rara dan sedetik kemudian rara pergi dengan wajah kesal dengan menghentak hentakan kakinya

Arvin lalu berjalan keluar gerbang

Dan nessa buru buru turun dari mobil membuat papanya merenyitkan dahi

"ka arvin"panggil nessa dan arvin hanya menoleh

"kenapa"

"betus ban"ucap arvin dengan tampang datar seperti biasa tak ada raut kesal atau apapun hanya datar

"pulang bareng nessa aja"

"gak"

"kan gantian beebrapa kali nessa di anterin pulang sama ka arvin sekarang nessa yang nganterin ka arvin pulang"ucap nessa langsung menyeret tangan arvin dan mendudukannya di samping papa nessa dan nessa membuka pintu belakang dan duduk denga senyum manis terpantri di wajahnya

Papanya yang melihat nessa tersenyum dengan manis dangan mata yang tak lepas menatap arvin ia menyimpulkan bahwa nessa sangat menyukai laki laki ini dan papanya kini tau mana cowok yang selalu di puji mamanya di depan papa nessa






TBC

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang