Warning Typo!!!
Matanya menatap sendu benda yang di pegang nya,hanya menanpakan satu garis saja.
Sudah berkali-kali hyerim mengetes nya menggunakan tespack namun hasil nya tetap sama.Tanpa sadar mata nya mengeluarkan cairan bening yang membasahi wajah nya.Sudah 2 tahun pernikahan nya belum juga di beri keturunan,hyerim sangat ingin membahagiakan suami nya.memang benar jika jimin tak mempermasalahkan jika mereka belum mempunyai keturunan tapi bagaimana pun ia tak bisa terus mengabaikan nya.
Ia tau betul jimin juga sangat mendambakan seorang anak dari nya.
"Hiks..eottokae?hiks..hiks."hyerim berjongkok di depan wastafle tangan nya menggepal erat.
Ceklek.
"Sayang."jimin terkejut saat mendapati hyerim tengah berjongkok menenggelamkan kepalanya di lutut sambil menangis sesugukan.
Jimin ikut berjongkok melihat kondisi istrinya itu,jimin bingung melihat hyerim yang seperti ini.jimin berfikir keras apa ia ada membuat kesalahan dengan istrinya?ia rasa tidak bahkan tadi sore mereka masih sangat mesrah.
"Sayang ada apa dengan mu?kenapa kau menangis?"jimin panik,ia sangat kenal hyerim tak mungkin istrinya itu menangis tanpa sebab yang jelas.
Perlahan hyerim mendongakan kepalanya menatap jimin,air matanya tetap mengalir.Jika biasanya hyerim akan menangis tanpa sepengetahuan jimin,kali ini tidak ia ingin menumpahkan semua kesedihan nya.
"Mi-mianhae hiks hiks..aku bukan istri yang hiks..baik untukmu"hyerim semakin menangis kencang,ia sangat takut jika harus kehilangan jimin.
Jimin semakin di buat bingung dengan hyerim,namun matanya melihat alat yang di pegang hyerim.tangan nya mengambil benda kecil itu,.
Hati nya memang kadang mencelos saat melihat benda itu yang selalu menampakan hasil yang sama,tapi ia juga tak bisa berbuat banyak kecuali berdoa dan berusaha.Bukan hanya dia yang tersiksa tapi istrinya ini lebih tersiksa,lihatlah bagaimana istrinya menangis karena masalah ini.ingin rasanya jimin ikut menangis dan meraung tapi hal itu tidak mungkin.
Di kondisi seperti ini ia harus lebih kuat untuk membuat hyerim ikut kuat.
"Sayang lihat aku."jimin menangkup wajah hyerim agar dapat melihat wajahnya.tangan nya mengusap air mata yang menyesakan dada nya itu.
"Kau tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri seperti ini.Tuhan lebih tau mana yang terbaik untuk kita,kita harus yakin Dia telah merencanakan nasib baik untuk kita.Ini bukan kehendak kita,semua telah di atur.."
Mata mereka saling bertemu.jimin paham jika hyerim menyimpan begitu besar kepedihan atas pernikahan mereka,ia pun sama merasakan nya.
"Mianhae."ucap hyerim lirih,ia memang tak menangis seperti tadi hanya saja air matanya masih terus mengalir.
Jimin membawa hyerim kedalam pelukan nya menyalurkan rasa nyaman nya untuk sang istri.
"Berhenti minta maaf,kau tidak salah apa-apa.kita hanya butuh waktu untuk mendapatkan nya.Malam ini ingin berapa ronde?"
"Byuntae"hyerim melepas pelukan nya dan memukul dada bidang suaminya tersebut.
Yang di pukul hanya menyengir tanpa dosa,hyerim menampakan wajah merona nya.
Tak tahan jika harus berlama-lama bertatap mata dengan wajah genit jimin hyerim langsung keluar dari kamar mandi.Bisa mendadak jantungan lama-lama jika bertatap mata dengan jimin.Entah kenapa sebulan terakhir ini jimin sangat mesum,pernah sekali jimin benar-benar melarangnya pergi kerja hanya untuk melakukan itu.Hyerim menggelengkan kepalanya,wajah nya mendadak panas mengingat kejadian itu.Jimin sangat brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Husband[PJM]✔️
RomanceMempunyai suami manja dan kekanak-kanakan bukan hal yang mudah untuk di jalani Park Hyerim.Butuh kesabaran ekstra menghadapi suaminya yang manja Tapi bukan berarti hidup hyerim berat,justru karena suaminya lah ia kadang bisa tertawa lepas tanpa beba...