20

3K 157 4
                                    

Warning Typo!!
.
.
.

Mata cokelat itu tak hentinya memperhatikan setiap lekuk wajah yang ada di depan nya ini,seolah ia akan kehilangan sosok itu jika melepas pandang nya.

Jimin tengah memperhatikan sosok wanitanya yang kini masih terlelap di samping nya,sesekali jimin menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajah bak bidadari itu dan mengelusnya lembut.

Hatinya masih sangat sakit mengingat masalah yang tengah menimpanya,tapi jimin ingin bersama hyerim ia ingin kembali menjalani hidup nya dengan normal bersama istrinya.

"Haruskah kita lari saja?"Seolah hyerim mendengarnya jimin membisikan kalimat itu,entah dari mana ia memikirkan untuk melarikan dari masalah nya,ia muak dengan ini semua,ia ingin marah,tapi dengan siapa dia melampiaskan nya?.Karena sekarang jimin rasa ini bukanlah mutlak kesalahan hyerim mengingat istrinya itu begitu mencintainya.Tapi entahlah jimin ragu sekarang.

Perlahan kelopak mata itu terbuka dengan bayangan samar-samar,pertama yang di lihatnya adalah wajah tampan milik suaminya.Rasanya sudah sangat lama ia tak melihat pemandangan indah di bangun tidur nya.

"Kau sudah lama bangun?"tanya hyerim dengan suara serak nya.

Seketika jimin hanya menjawab nya dengan anggukan kecil.

Tangan hyerim tertarik untuk menyentuh wajah itu,jimin hanya diam dan memejamkan matanya seolah pasrah pada apa yang akan di lakukan oleh hyerim.

"Kenapa wajah mu kurus sekali?"

Pertanyaan itu membuat jimin membuka matanya,betapa sendunya mata hyerim menatap jimin.

"Tak ada yang mengurus ku!"

"Setidaknya jaga pola makan mu!"

Keduanya kini saling menatap seolah menyampaikan kerinduan masing-masing.

Hingga jimin mulai mendekatkan wajahnya menyatukan ranum merah mereka,tak ada pergerakan hanya sebuah kecupan namun amat dalam seolah ingin melepas segala kerinduan.

Dalam ciuman itu hyerim menangis,perasaan nya begitu memuncah.Ia ingin jimin terus seperti ini menyentuhnya penuh dengan cinta.

Hingga tautan itu terlepas dengan jimin yang sedikit menjauh.
Tangan nya menghapus air mata istrinya rasanya hatinya begitu tertohok melihat hyerim kesekian kalinya menangis akibat ulah nya.

"Buktikan kalau kau tak pernah menghianati ku"

                             ***
Mingyu begitu frustasi,apa yang telah di rencanakan nya hampir gagal total bahkan ia mendengar jika sekarang jimin dan hyerim kembali bersama.

Hingga kini ia hanya bisa melampiaskan nya lewat alkohol,Rasa pahit minuman itu seolah mengalahkan rasa sakit di hatinya.Sedari dulu ia memang menginginkan hyerim.

Senyum wanita itu,cara nya bicara,bahkan hanya dengan pergerakan sekecil apapun begitu indah di mata mingyu.

Ia ingin memiliki hyerim seutuhnya tak perduli jika hyerim sudah bersuami mingyu ingin bersama hyerim ia ingin wanita itu menjadi teman hidup nya.

My Childish Husband[PJM]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang