25 END

4.6K 268 11
                                    

Nara ibu dari jhope dan dokyeom telah mendengar semuanya mendengar semua yang terjadi pada sunhee. Nara menatap nanar putranya yang memeluk erat sunhee yang masih belum sadarkan diri. Nara yang memang menggunakan kursi roda hanya bisa melihat sendu putranya. Yuju yang juga hadir saat itu meminta maaf pada nara atas semua yang di lakukan ayah gadis tersebut.

" tak apa yuju ya ini musibah lagian yang salah adalah ayahmu bukan dirimu jadi jangan merendahkan diri seperti ini " jelas nara

Jhope masih setia dengan memeluk sunhee yang masih terbaring. Ada rasa sedih dalam dirinya, namun yang jhope takutakan apa yang akan dia katakana jika sunhee bertanya tentang bayinya. Jhope belum siap jika harus menjawab bahwa sang calon bayi telah tiada.

Dan ya sunhee mulai menggerakan jarinya, jhope mulai mengeluarkan keringat dingi di dahinya. Dengan cepat jhope menakan tombol yang ada di dekat ranjang. Seorang dokter langsung memasuki kamar sunhee dan memeriksa gadis tersebut.

" semuanya normal tuan jung nona hanya perlu banyak istirah agar cepat pulih " ucap dokter lalu permisi untuk melanjutkan tugasnya

" syukurlah jika kau baik-baik saja hee ya " jelas jhope

Sunhee yang memang masih dalam kondisi lemah hanya bisa menatap jhope dan tersenyum. Senyum yang membuat hati jhope terasa sangat sakit. Bagaimana sunhee bisa tersenyum sepeeti itu.

" kenapa " Tanya sunhee

Jhope yang tak tahan langsung memeluk gadis itu dengan erat sunhee yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bingung. Sunhee masih setia membiarkan jhope yang menangis dalam pelukannya. Mencoba membiarkan jhope tenang dan menceritakan semua yang terjadi.

" maaf tidak bisa menjagamu dan calon anak kita hee ya " lirih jhope

Lama jhope menunggu tak ada makian dan tamparan yang melayang pada dirinya. Jhope yang bingung langsung menatap sunhee yang juga menatapnya balik. Sebuah senyum kesedihan menghiasi wajah gadis tersebut.

" kau tak marah hee ya ?" Tanya jhope

" bukan kau yang salah jhope ah.. tapi aku.. ibu bodoh macam apa aku yang tak bisa melindungi anak ku sendiri.. aku sudah tau jika dia tak akan selamat saat gadis itu menekan perutku dan memukulnya dengan tongkat" lirih sunhee yang membuat jhope merasa tertohok dan merasakan rasa sakit yang teramat sangat sakit

Di peluknya tubuh sunhee menenagkan gadis itu yang kini tatapannya berubah menjadi kosong jhope yang melihat itu bertambah sakit. Lebih baik sunhee memakinya dari [ada harus sperti ini. Sunhee yang diam dngan tatapan kosong seperti jauh lebih menyksa batin jhope.





Semenjak hari itu kini sunhe masih betah dengan kekosongannya , jhope sudah hilang akal melihat sunhee yang diam bahakn tak berbicara sepatah katapun. Nara yang merupakan ibu hoseok berjalan mendekato sunhee yang duduk di taman dengan sebuah bunga berwarna ungu.

" apa kabar sunhee ya ?" sapa nara

" bibi " ucap sunhee lirih

" kehilangan memang menyakitkan sayang, tapi apa harus membuat mu tenggelam seperti ini ? lihat lah putraku hodeok begitu tertekan karena tak tau harus melakukan apa dengan melihat kondisimu yang seperti ini " jelas nara

Mendengar penjelasan nara membuat sunhee tertegun . memnag benar semenjak hari itu sunhee sedikitpun tak menanggapi semua ucapan jhope hingga lelaki itu sering membanting barang yang adaa di kamarnya.





Jhope yang begitu mabuk mala mini, terlihat berapa botol alcohol yang sudah habis di minumnya . yang lain hanya meringis melihat jhope yang seperti itu persis saat jhope kehilang sang ibu dan adik dulunya. Suga yang diam-pdiam melihat jhope mabuk mulai mendekati lelaki itu dengansekali tarik sebuah pukulan membuat jhope terhyung.

Semua yang ada di club malam itu menatap horor kea rah suga dan jhope. Namun jhope sama sekali tidak perduli dengan lunglai dank e adaan yang sudah mabuk dia berceloteh seperti lelaki yang baru saja patah hati.

" pukul lagi hyung .. hik... sunhee membenciku hik,... dia mebenciku" lirih jhope dengan ke adaan yang sudah mabuk berat

" pulang sialan sunhee hanya akan kecewa melihatmu seperti ini.,.. jangan jadi lelaki bodoh jung hoseok " maki suga dengan menarik kerah jhope.

Jhope yang sudah mabuk berat di antar oleh namjoon dan taehyu ng, terlihat jika lelaki itu begitu sangat tertekan bahkan jhope terus menggumakan kata maaf pada sunhee. Sunhee yang gadis itu terbangun karena suara gedoran poada pintunya terkejut melihat jhope dengan wajah yang memerah padam.

" hee ya hik.. apa kau masih marah hik.. " Tanya jhope

" seok ah " lirih sunhee

" jangan marah hee ya... jangan marah " ujar jhope lalu memeluk gadis tersebut dengan erat . tak terasa air mata sunhee mengalir begitu deras saat melihat kondisi jhope. Dengan segera sunhee membawa jhope masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan lelaki itu. Di bukanya ikatan dasi dan kemeja jhope

" tidurlah hobi aku memaafkanmu " lirih sunhee yang langsung memeluk jhope dan masuk kea lam mimpi. Nara yang memang sudah bangun sejak terdengar suara mesin mobil melihat jhope yang mabuk. Hingga nara tersenyum saat melihat putranya yang tertidur dengan sunhee yang memeluknya sangat erat.

" semoga kalian selalu bahagia " ucap nara

Ke esokan paginya jhoipe terbangun dengan kepala yang teramat sangat pusing. Hingga wajah sunhee membuat jhope membuka matanya lebar lebar. Jhope berharap ini bukan mimpi karena sekarang sunhee ada di hadapannya dan tidur sambil memeluk dirinya.

Dengancepat jhope mengeratkan pelukannya dan membuat sunhee terkejut. Di tatapnya jhope yang juga menatap dirinya dengan senyum khasnya membuat sunhee tertawa.

" maaf hee ya ak-" ucapan jhope terpotong saat sunhee membungkamnya dengan bibir gadis itu.




"takapa .. aku tidak marah.. hobiya ayo kita mulai semuanya dari awal " ajak sunhee membuat jhope tersenyum senang memeluk gadis itu dengan erat, hingga membuart sunhee tertawa karena gemas dengan jhope












END 




Makasi yang udah mapir ke work ini banyak perubahan yang akuy lakukan.semoga kalian tetep suka sama jalan ceritanya meski gak ada adegan yang kalian inginkan jangan lupa vote sama komennya y guys 

Fake Love ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang