Malam ini, akan jadi malam terindah bagiku, Amabel Kirana Ranisa.
Malam ini gue harus cantik, ucap Amabel dalam hati, sembari merapikan rambutnya yang hitam legam nan panjang. Kebahagiaan ini seakan tidak bisa diuraikan menjadi kata kata. Amabel benar benar menyiapkan semuanya. Dari mulai menu makanan yang ia masak sendiri, sampai kebersihan dan kerapian rumah mewahnya itu. Semuanya ia lakukan karena kekasihnya akan datang.
Persiapan ini benar-benar perfect. Orang tuanya bahkan bersedia tidak keluar kamar. Hanya untuk kebahagiaan anak semata wayangnya itu, entah sampai kapan, yang pasti sampai acara itu selesai.
"Apa ini yang kurang, hmmm..., oh iya serbetnya belum ada, bego bego...," ucap Amabel dengan diri sendiri. Pergi mengambil serbet.
"Oh, mungkin di sana jika dikasih lilin, lucu kali ya," Amabem pergi mengambil lilin di laci.
Drrrt..., drrrt..., tiba tiba ponselnya bergetar. Setelah selesai membereskan semuanya, Amabel membuka dan melihat pesannya. Terlihat
3 Notification dari Reza
Reza
Bel, lo gak salah gue yang salah.
Dan sekarang gue mau memperbaiki kesalahan itu, karena itu mulai malam ini kita putus.Gila gak sih, kekasihnya itu. Minta putus dengan alasan gak jelas.
Perasaan Amabel campur aduk. Ini bukan pertama kalinya ia putus dengan seorang pacar, mantan pacarnya dulu. Tapi entah kenapa kalik ini berbeda. Pasalnya tidak hanya 3 tahun kami pacaran. Tapi udah lebih 5 tahun kami pacaran. Bahkan kami sudah bertukar cincin.
Amabel sangat kesal, kemarahanya sampai melewati batas. Amabel membanting ponsel miliknya, tak peduli, seberapa mahal ponsel itu. Mengacak ngacak rambut, dan makeup yang tadinya rapi nan anggun rusak, karena tangisannya yang deras.
Memecahkan piring piring menghancurkanya, melemparnya ke lantai. Rumah yang tadinya rapi, sekarang berubah seperti kapal pecah.
Amabel tak peduli dengan semua itu, berlari menuju kamar dan menutup pintu dengan kasar
Brrraakk! Sungguh benar benar kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Goodbye
Teen FictionCinta memang butuh pengorbana, Butuh kepastian, Butuh dukungan, dan yang paling penting dari cinta itu sendiri adalah bagaimana kita menjaganya dengan baik. Jangan sampai terluka, katanya. Semesta mengajarkan aku bahwa dia adalah masa laluku yang ba...