Jimin tak pernah tau, kenapa pamannya tega memasukkan Jimin ke sekolah paling buruk di kota?
Bagaimana bisa seorang kutubuku yang jenius, yang sudah berkali-kali memenangkan olimpiade sains sampai ke luar negeri harus bersekolah di tempat yang tak 'selevel' dengannya?
Bukan. Sekolah itu buruk bukan karena muridnya yang bodoh². Tapi sekolah itu adalah sekolah anak² berandalan dengan perilaku yang buruk.
Disana adalah sekolah khusus laki². Jelas sekali bahwa murid² disana seluruhnya adalah laki-laki. Hampir seluruh siswa disana adalah penyuka sesama jenis. Jadi jangan heran kalau ada sepasang laki² yang sedang bermesraan di sekitar sekolah itu.
Jimin berdiri di depan gerbang sekolah. Dia gugup dan takut sekali. Tapi rasa takutnya itu harus dilawan.
Ayo, Jimin jangan takut! Cuma jalan doang, apa susahnya sih?
Jimin berjalan masuk ke lingkungan sekolah itu. Baru saja masuk Jimin sudah dikejar oleh murid sana. Kemudian Jimin didorong oleh mereka dari belakang.
"Haha... Anak baru ternyata!" Ucap salah satu dari mereka.
"Tolong jangan ganggu aku! Aku buru²," ucap Jimin memohon.
"Gue bakal lepasin elu, kalo elu mau bayar," kata salah satu dari mereka sambil menarik rambut Jimin.
"Aku ngga punya duit."
Mereka menarik rambut Jimin lebih keras sampai rontok. Jimin menjerit kesakitan.
Untung Tuhan menyayangi Jimin, anak² yang mem-bully Jimin tadi dikejar oleh seorang prefek di sekolah itu.
Jimin langsung cepat² kabur dan menuju ruang kepala sekolah.
▪️▪️▪️
"Oh, Park Jimin. Silahkan duduk!" Sambut kepala sekolah. Jimin kemudian duduk di kursi yang disediakan.
"Pamanmu mengirim kamu kesini. Kenapa pamanmu mengirimkan kamu kesini?" Tanyanya.
"Aku aja ngga tau kenapa." Jawab Jimin singkat.
"Coba sebentar. Biar saya liat kertas² yang pamanmu kirimkan tadi. Park Jimin, menang olimpiade sains Seoul, menang olimpiade sains Busan, perwakilan dari Korea dalam olimpiade sains Amerika, juara 1 lomba robotic, juara 2 lomba robotic di Jepang, juara 1 lomba penelitian siswa, juara umum dalam bidang sains, beasiswa belajar di Inggris, Kanada, Belanda. Wow! Kamu anak ajaib, Park Jimin!" Ucap kepala sekolah.
"Tenang saja, Jimin. Kamu bakal dapat pendidikan yang setara sama sekolah² lain, Jimin. Sekarang ke asrama, ganti baju seragammu!" Lanjut kepala sekolah.
"Baik!"
Jimin keluar dari ruangan kepala sekolah dan langsung menuju asrama.
Sampainya di asrama, Jimin langsung dihajar habis²an oleh beberapa murid disana. Rambutnya dijambak, lengannya ditarik, perutnya dipukul berkali-kali sampai muntah darah.
"TOLONG!" jeritnya.
"Woi! Pergi kalian!" Seru seseorang sambil menghabisi satu² murid yang menyiksa Jimin tadi.
Jimin masih terduduk lemas.
"Oi, lu—"
"JANGAN, PLIS! JANGAN SAKITI AKU!" Teriak Jimin.
"Santai, bro. Gue ngga akan nyakitin elu.." kata seseorang yang tadi menyelamatkan Jimin. Jimin mencari kacamatanya yang terjatuh, kemudian memakainya agar pandangannya lebih jelas.
Di depannya ada seorang Namja dengan tubuh yang lumayan tinggi, ia memakai headband, dan dia sangat tampan.
"Lu anak baru kan?" Tanya namja itu.
"Iyaa, kamu siapa?"
"Kim Taehyung." Kata Namja itu sambil mengulurkan tangannya.
Jimin membalas uluran tangannya. "Park Jimin."
"Tenang, gue ngga bakal nyakitin elu. Gue bakal ngelindungi elu dari anak² sini. Percayalah!" Kata Taehyung. Jimin bernapas lega dan tersenyum puas.
"Oke, sekarang gue antar lu ke kamar asrama elu. Istirahat dulu, habis itu gue ajak elu keliling sekolah ini." Lanjut Taehyung.
Setelah sampai di kamar asrama Jimin, Jimin menatap agak jijik.
"Ini kamar asrama atau penjara?" Tanyanya.
"Ini kamar asrama kok," jawab Taehyung.
"Kamar asrama kayak gini? Ini sama aja kayak penjara! Liat kasurnya! Berantakan! Aku yakin orang² ngga ada yang nyaman!" Kata Jimin. Taehyung cuma tersenyum tipis menanggapinya.
"Bersyukurlah, Chim. Oh, iya... Ini ada air mineral. Diminum dulu biar badannya enakan." Kata Taehyung. Setelah Jimin meminumnya, ia langsung mengganti bajunya dengan baju seragam. Ia diajak Taehyung berkeliling di lingkungan sekolah.
"Dari sebelah kanan ada ruang biologi, terus disana ada ruang staff, ruang guru, ohh iyaa disebelah kiri ada ruang kimia, ruang seni, dan lainnya," jelas Taehyung.
Jimin daritadi melihat murid² disana menatapnya sinis. Ia merasa terancam.
"Ini nggapapa mereka natap kita kayak gitu?" Tanya Jimin takut sambil berlindung di belakang Taehyung.
"Jangan terlalu menanggapi mereka, tenang aja.." ujar Taehyung. Kemudian mereka berkeliling lagi.
Mereka mengakhirinya di sebuah lapangan sepak bola. Mereka duduk disana sambil membicarakan sesuatu.
"Liat, Jim. Disana ada geng penindas, mereka biasanya ada dimana², disana ada geng anak orang kaya, terus ada geng orang aneh, geng atlet, mereka sering kumpul di lapangan atau kelas olahraga, dan geng anak seniman yang biasanya kumpul di kelas seni." Jelas Taehyung sambil menunjuk satu persatu geng yang ada disana.
"Disini memang ngga pernah tenang. Karena mereka bermusuhan satu sama lain dan orang kayak kita yang ngga bergabung geng manapun bakal jadi sasaran mereka semua untuk disiksa, kita ngga bakal bisa aman dan merasa terancam terus," jelas Taehyung.
"Terus gimana biar kita bisa sekolah dengan tenang, tanpa merasa terancam?" Tanya Jimin.
"Kalo elu sanggup menaklukan mereka semua dan sanggup menundukkan semua ketua geng, elu bakal aman." Jawab Taehyung.
"Itu doang?"
"Belum cukup sampe situ."
"Terus apa lagi?"
"Hal terakhir yang paling sulit. Elu harus menaklukan si penguasa sekolah dan anak buahnya."
"APA?!"
TBC~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Yoongi (YoonMin)
Hayran Kurgu"Sekarang, disinilah aku! Di sebuah sekolah paling buruk di kota ini. Dimana banyak terjadinya pembully-an, tawuran, penganiayaan antar murid, penyiksaan antar murid, bahkan kadang pembunuhan. Tak cukup sampai situ, alumni sekolah ini kebanyakan men...