Trap!?

3.7K 322 0
                                    

"Alex kemari!" Tegur raja Grimm saat Alex baru sampai di ruang singgasana.

"Jika ayah akan marah padaku gara-gara tadi siang, maaf aku tidak ingin mendengarnya." Ujar Alex mencoba tenang.

"Alex! Ayah tidak mendidik mu seperti itu, ayah menyuruhmu ke sini bukannya menyuruhmu bicara di sana!" Ucap raja Grimm dengan nada yang sedikit tinggi. Mau tidak mau Alex harus datang ke tempat ayahnya yang sedang duduk di singgasananya yang kebesaran.

"Duduklah." Titah Grimm.

"Sekarang jelaskan apa maksudmu menolak perjodohan yang akan ayah lakukan? Apa karena kau tidak mempunyai rasa pada perempuan atau kau sudah memiliki yang lain!?"

Alex diam, ia ingin mengatakan bahwa ia memiliki rasa pada Ruka, tapi ia takut jika ayahnya tidak akan merestui nya.

"Dulu ayah pernah berfikir kamu itu sedikit gila. Kamu tidak mempunyai rasa pada perempuan di usia yang sudah cukup untuk melakukan hubungan. Pikiran itu hilang saat ayah tahu bahwa kamu menyukai Ruka." Ujar Grimm dengan sedikit senyuman. Alex yang mendengar itu terperangah kaget bahwa ayahnya mengetahuinya tanpa ia katakan. Alex hampir lupa bahwa ayahnya bisa membaca pikiran.

"Ayah..."

"Alex! Jika benar itu keputusanmu ayah tidak akan melarang ." Alex menengadah melihat ayahnya dengan tatapan tidak percaya.

"Ayah..

"Asal kamu tau, ayah sudah tau kamu memiliki rasa pada Ruka. Tadi siang  ayah sengaja membeberkan perjodohan mu di sekolah. Ayah ingin tau reaksimu seperti apa. Jika kau menerima perjodohan yang ayah lakukan pada gadis yang tidak kau cintai maka artinya kau pengecut. Tapi kau menolaknya dan langsung pergi sambil membawa Ruka dari ruangan itu. Sungguh tak di sangka." Ucap raja Grimm dengan senang.

"Apa maksud ayah?"

"Tidak biasanya kamu lemot begini. Ayah sudah memberi lampu hijau padamu Alex."

"Jadi maksud ayah..." Raja Grimm mengangguk mengiyakan.

"Tapi sepertinya kau harus membuat Ruka jatuh hati padamu. Kau tau, gadis itu menutup rapat hatinya setelah kehilangan seseorang. Dan mungkin akan sulit untuk menghancurkannya." Ucap raja Grimm mengingatkan.

"Itu tidak masalah ayah. Ruka akan jatuh hati padaku saat waktunya. Hanya waktu yang dapat menentukan." Ujar Alex yakin.

"Kalau begitu, datangilah dia sekarang. Katakan padanya apa yang ada di pikiranmu saat ini." Ujar raja Grimm menyuruh Alex untuk menemui Ruka dan menyatakan perasaan anaknya pada Ruka.

"Sekarang ayah?"

"Apa kau ingin menunda cintamu? Sampai kapan hmmm?"

"Akan ku lakukan sekarang ayah."

.

.

.

Ruka menginjakan kakinya di lantai kastil kuno ini dengan perasaan yang was-was.

"Steve... Tempat ini menyeramkan." Ujar Ruka terdengar sedikit rasa takut dari suaranya.

Steve semakin merasa bersalah. Ia ingin membawa Ruka pergi meninggalkan tempat ini tapi... Ruka harus membantu negri ini untuk mendapat kawasan yang lebih luas.

"Maaf." Ruka merasa heran saat Steve selalu mengatakan kata maaf di depannya. Mereka terus berjalan di dalam kastil ini dan sampai di depan pintu.

Pintu besar terbuka. Menampilkan ruang singgasana yang sangat besar. Ruka memicingkan matanya menajamkan penglihatan nya. Ada seorang laki laki yang duduk di bangku kebesarannya itu dengan mahkota yang bertengger di kepalanya. Dan seorang gadis yang berdiri di sampingnya.

Black Shadow [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang