Ritual

7.2K 439 4
                                    


"dasar tanda terkutuk! Pergi kau dari leherku!" ucapku setengah teriak. Keringat dingin pun muncul membasahi badanku. Karena tak kuat menahan rasa sakit yang amat menyiksa, matakupun mulai remang remang. Badanku sudah tak dapat ku tahan lagi. Hingga akhirnya aku tumbang di pelukan sesorang.

"bertahanlah.." ucap seseorang yang tak asing suaranya.

***

Di negeri lorax

"ayah!" teriak alex

"ada apa anakku? Tak biasanya kau berteriak seperti ini.?" Ucap raja grim

"tolong dia ayah.. kumohon." Ucap alex lirih sambil membopong tubuh ruka.

"baiklah anakku, ayah akan memenuhi permintaan mu. "pelayan! Cepat bawa gadis ini ke para tabib segera."

"baik tuan." Ucap para pelayan istana tersebut.

"anakku..." ucap raja grim

"ya ayah?." Tanya alex

"jagalah gadis itu dengan baik. Ia akan menjadi pahlawan di negeri ini." Ucap raja grim

"kenapa harus aku ayah?. Bukankah masih banyak orang?. Ayolah ayah.. aku malas jika harus menjaga gadis menyebalkan itu." Ucap alex

"jaga mulutmu wahai anakku!." Ucap raja grim dengan marah

"hhhaah baiklah ayah, suatu kehormatan untuk dapat melaksanakannya." Ucapku sambil membungkukkan badan walaupun itu terpaksa.

"nah itu baru anakku."

***

"baringkan gadis ini di kasur tamu. dan siapkan lima orang penyihir untuk melakukan ritual.. sekarang!

" Ucap ketua tabib tersebut

"baik tuan!." Ucap bawahannya.

"sambil menunggu para penyihir, buatlah lambang sihir menggunakan darah naga di atas lantai segera."

"Baik tuan.."

"tuan para penyihir telah datang." Ucap seorang tabib

"bagus bawa penyihir itu kemari." Ucap ketua tabib tersebut

"apakah ia akan baik baik saja." Ucap seorang laki laki dan ketika itu semua yang ada di dalam ruangan itupun menunduk hormat.

"pangeran ..nona itu pasti akan baik baik saja pangeran, kami baru akan memulai ritual sekarang."

"lakukanlah dengan benar. Pastikan gadis itu tidak terluka."

"baik pangeran.."

"tuan... semua persiapan telah selesai."

"baikah.. simpan gadis itu di tengah tengah lingkaran sihir tersebut."

"selesai tuan."

Ruka pun di simpan tepat di tengah tengah lingkaran sihir dengan keadaan berbaring. kelima penyihir berjubah hitam tersebut berbaris mengelilingi lingkaran sihir tersebut. Lingkaran sihir tersebut pun bersinar terang, cahayanya berwarna biru terang.

Bertepatan dengan nyalanya cahaya dari lingkaran tersebut, erangan keras dari mulut mungil rika menggema di ruangan tersebut. Matanya yang berwarna merah pun terbuka lebar akibat rasa sakit yang tengah ia rasakan. Lambang bintang yang berada di leher ruka pun juga ikut menyala.

"sa....kit." ucap ruka lirih sambil meringkuk

"apakah dia akan baik baik saja." Tanya pangeran pada tabib sambil memandang tak tega ke arah ruka yang sdang menahan sakit sampai sampai keringat tersebut membasahi baju nya

Black Shadow [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang