chapter 13

1.2K 151 1
                                        

Aku merebahkan tubuhku di kasur. Tidak bisa kupercaya, aku menghabiskan waktuku hanya untuk bercerita dan melihat keadaan sekitar bersama Ace dari pagi hingga sore.

Ace bercerita padaku tentang banyak hal. Ia tidak lagi menyebalkan seperti biasanya. Kurasa, aku semakin menyukainya. Ia begitu baik, jadi aku sudah memutuskan, Ace masuk ke dalam daftar temanku. Aku juga merasa bahagia, karena daftar temanku bertambah.

Meski apa yang diceritakannya selalu singkat dan tidak terlalu spesifik, aku tetap bisa menangkap inti cerita yang diberikan olehnya. Rupanya, permasalahan di dunia ini tidaklah mudah dan dunia ini seratus persen bukan dunia penuh imajinasi seperti apa yang kukira sebelumnya. Dunia ini memang imajinatif, tapi permasalahan dunia ini juga tidak bisa dikatakan sepele, cukup membahayakan, menurutku.

Penyerangan-penyerangan yang terjadi, itu juga karena kehadiranku. Ya, aku tidak terlalu paham apa maksudnya, hanya saja kenyataan itu membuatku sedikit kaget dan takut.

Bagaimana bisa manusia sepertiku ini menjadi target penyerangan?

Walaupun ia juga menenangkanku karena semua manusia yang baru masuk ke dunia ini selalu menjadi target penyerangan, tetap saja, aku merasa aneh. Apa hubungan antara penyerangan-penyerangan itu dengan kehadiran manusia baru? Lalu, bagaimana caranya kami --yang merupakan seorang manusia-- masuk ke dunia peri ini?

***

Sudah tiga bulan aku bekerja dan hidup di dunia ini. Tidak ada perubahan yang berarti. Penyerangan-penyerangan terus terjadi dan masih belum diketahui apa ada manusia baru yang datang ke dunia ini.

Aku menghela napas lalu membereskan buku-buku bacaan yang kupinjam dari perpustakaan minggu lalu. Selama sebulan ini, aku, Regis, Emerald, Olivia, Aqua, dan dua teman dekat Regis yang ia kenalkan padaku sebulan lalu membuat sebuah perkumpulan kecil. Perkumpulan kecil ini kami manfaatkan untuk menyelidiki masalah-masalah dunia peri dan keanehan-keanehan yang terjadi semenjak tiga tahun lalu dunia ini terpecah menjadi dua bagian.

"Sepertinya semenjak Natasha masuk ke dunia ini, belum ada manusia  yang masuk ke dunia ini lagi," simpul Aqua sambil menatap kami bergantian.

"Menurutku juga seperti itu. Kalau begitu, Natasha, Regis, Olivia, Larry, dan Carl, apa kalian ingat bagaimana kalian bisa ada di dunia ini?" tanya Emerald pada kami.

Aku menggeleng pasrah. Bisa kuakui, aku hanya mengingat bagaimana aku tidur di malam hari lalu terbangun di sebuah hamparan bunga. Bagaimana caranya aku bisa berpindah dunia, lalu menjalani kehidupan di sini, aku tidak tahu. Bahkan aku hanya mengingat beberapa orang saja. Teman baikku, nenek sihir--maksudku ibu pengasuhku, dan ibu kandungku yang menghilang entah ke mana.

Aku melirik yang lainnya. Mereka ikut menggeleng dan berkata bahwa mereka juga tidak tahu apa-apa. Emerald dan Aqua terpaksa menghela napas kecewa, karena tanpa informasi bagaimana caranya kami berpindah dunia, mereka selaku peri asli dari dunia ini tidak akan bisa membantu dan mencari titik terang permasalahan ini.

"Dengar semuanya. Kalau hal ini terus terjadi, bisa dipastikan dunia ini akan  semakin rusak dan hancur karena Dark Land terus meneror Bright Land. Kita harus segera menyelesaikan hal ini."

"Caranya?"

Aqua menghela napas kasar. "Mana kutahu?! Kalau tidak ada informasi yang lebih aku juga tidak bisa membantu. Apa kalian benar-benar tidak mengingatnya? Atau kalian punya suatu hobi atau masa lalu yang kalian ingat? Apa kalian juga mengingat orang-orang terdekat kalian?"

"Aku ingat sedikit hal tentangku," jawab Regis yang membuat Aqua sedikit mengembangkan senyumnya.

"Ceritakan saja apa yang kau ingat."

Snow Globe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang