11. Secret [II]

6.9K 1.1K 9
                                    

Dua hari setelah beristirahat total, hari ini Keana putuskan untuk kembali melanjutkan aktivitasnya. Sebenarnya, rencana untuk istirahat totalnya kemarin terpaksa harus gagal. Dia kembali disibukkan dengan tugas bersih-bersih apartemennya yang begitu menumpuk.

Apartemennya mirip sekali dengan kapal pecah begitu ia melihatnya setelah pulang dari rumah sakit. Terutama banyak pot-pot tanamannya yang berantakan. Ini membuat pekerjaannya bertambah banyak. Dan belum lagi sketchbook nya yang hilang.

Sketchbook itu benar-benar penting karena Keana telah menuangkan banyak idenya di sana dan itu akan dia gunakan untuk ujiannya nanti. Jika sampai jatuh ke tangan orang yang salah.... Tidak!

Kemarin sketchbooknya berada di tangan Lucas dan tujuannya saat ini adalah mencari pria itu di kelasnya. Ia telah memutuskan untuk kembali ke kampusnya demi mencari harta berharganya itu.

Dia mencarinya dan untungnya anak itu tak menghilang. Lucas berada di kelasnya sekarang, dia sedang sendirian.

Keana pun langsung menghampirinya segera. "Cas, kau masih menyimpan sketchbookku?"

Lucas yang tengah melamun langsung tersadar ketika melihatnya dan langsung melepaskan earphonenya. "Ken!!" pekiknya

"Kau kemana saja selama empat hari ini!?" tanyanya histeris.

Keana justru menatapnya dengan aneh. "Aku pergi ke Gwangju," jawabnya. Tentu dia berbohong. Lucas tak perlu tahu kemana saja ia berada selama ini.

"Sedang apa kau di Gwangju? Dan apa itu Gwangju?"

"Daerah yang jauh dari Seoul. Aku menemui bibiku."

Sejujurnya Keana tak memiliki satupun keluarga yang tinggal di Gwangju. Keluarganya lebih banyak tinggal di Jeju dan tentu itu sangat jauh dari Seoul, tempatnya bermukim saat ini. Lucas mana mengerti daerah seperti itu, mengingat dia hanylah seorang anak rantau dari Hongkong yang tersesat di Korea Selatan.

"Kau sampai tak mengabari dosenmu?" tanya Lucas.

"Aku lupa dan waktu itu keadaannya cukup genting. Ngomong-ngomong, dimana sketchbook-ku?" Keana tak punya banyak waktu untuk menjelaskan kebohongannya itu.

Lucas lantas memekik lagi, "Itulah masalahnya Ken, bukumu itu menghilang!" serunya.

Keana memutarkan bola matanya dengan kesal, "Bagaimana bisa menghilang?!" kali ini giliran dia yang memekik tak kalah histerisnya dari Lucas.

Sketchbook itu adalah masa depannya!

"Kau ingat kejadian waktu aku maag kemarin?"

Gadis itu tentu masih mengingatnya. Kejadian yang terlalu dramatis, di saat maag Lucas kambuh dan dia saat itu nyaris mendapatkan sketchbooknya. Tapi gagal karena harus menyelamatkan anak malang itu.

"Bukumu menghilang di hari itu juga," sambung Lucas

"Oh Lucas, ayolah kau— ck!" Keana berdecak kesal. Ia kehabisan kata-katanya sekarang. Dengan malas dia pun berbalik badan segera untuk meninggalkan pria muda itu dan tak peduli lagi jika Lucas sedari tadi terus memanggil namanya.

Kun, aku membutuhkanmu sekarang!

*****

Tak banyak kelas hari ini di kampus. Maka Keana pun memutuskan untuk pulang setelah kelasnya berakhir. Tujuannya sekarang adalah kembali bekerja di toko. Ia bekerja tapi kesulitan untuk berfokus, sedari tadi kepalanya terasa ingin pecah karena pikirannya terus menanyakan soal sketchbook itu.

fix you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang