27. Middle

5.3K 869 15
                                    

1. TERLEPAS

Ruang hampa

Kegelapan

Rasa sakit

Kehilangan arah

Rasanya kau seperti mengalami kematian, ketika semua tubuhmu terasa begitu kaku dan sesuatu seperti melilit jiwamu dari dalam. Tenggorokanku telah berusaha mencari sedikit oksigen untuk bernafas, namun lagi-lagi aku tak menemukannya.


Aku berusaha membuka kelopak mataku yang begitu berat ini hingga perlahan aku bisa melihat di sekitarku.

Penglihatan pertamaku adalah kegelapan, masih sama seperti yang kurasakan tadi. Lalu, perlahan mengkabur dan tak lama aku melihat sebuah langit malam.

Tubuhku awalnya terkapar dengan kaku dan benar-benar sulit digerakkan terlebih tangan dan kakiku. Tapi tak berapa lama, sebuah kekuatan menghampiri tubuhku, aku perlahan bisa terbangun bersamaan dengan rasa pusing yang menyerangku dengan cepat.

Pandangan mataku terjatuh ketika melihat kakiku yang dilumuri banyak darah. Otomatis aku langsung terkejut dan tak hanya kakiku, tapi tanganku juga dilumuri banyak darah.

Aku terus mengalami ketakutan dan saat kusentuh wajahku perlahan, aku bisa merasakan ada cairan yang mengalir di sekitar keningku, lagi-lagi aku melihat cairan merah yang sama dengan yang berada di kakiku.

Aku mencoba bergerak dengan cara menyeret tubuhku. Rasanya begitu menyakitkan dan aku seperti kehilangan banyak tenaga. Tanganku juga merasakan nyeri hebat setiap kali aku bergerak.

Pandanganku kembali mengedar ke sekitarku. Melihat sebuah jalan raya yang begitu gelap dan sepi, beberapa tokopun tampak tutup, tak ada orang yang lewat disini.

Aku terbangun di atas jalanan yang  sepi itu. Tubuhku berputar ke belakang mencoba melihat keadaan sekitarnya dan aku terkejut menemukan sebuah bus yang berhenti tepat di belakangku. Bus itu tidak ada orang yang menyetirnya.

Aku kembali menyeret tubuhku, intinya aku kesulitan melangkah saat ini, karena tubuhku yang begitu sakit untuk digerakkan. Lalu mataku tak sengaja melihat sebuah sepatu hak hitam yang dilumuri banyak darah. Aku mengikuti aliran jejak darah dari sepatu itu dan betapa terkejutnya aku melihat ada banyak darah yang mengalir di tempat yang berada tak jauh dariku.

Nafasku tercekat, aku terus mencari apa yang sebenarnya terjadi, hingga tak lama pandanganku jatuh ke arah sebuah jendela toko yang menampakkan pantulan diriku.

Aku berdarah.

Aku dilumuri banyak darah di tubuhku. Di kepalaku, tanganku, dan kakiku. Seluruh bajuku pun juga tak luput dari cairan itu. Aku mundur beberapa langkah sambil menggeleng jika itu bukanlah diriku.

Aku terus mundur ketakutan, tak berapa lama tubuhku menabrak sesuatu. Aku otomatis berbalik dan melihat seseorang wanita yang memakai pakaian putih dengan rambut yang diikat acak.

Dia sama sepertiku, sama-sama berdarah.

Aku berbalik arah sambil mencoba berlari darinya. Tiba-tiba bus di depanku itu langsung bergerak. Sorot lampunya begitu menyilaukan di mataku dan busnya bergerak begitu cepat seperti hendak menabrakku.

"Aaaaakh!!" Aku memekik melihat bus yang mau menabrak tubuhku itu.

Mataku terpejam ketakutan, tapi aku merasakan sesuatu seperti angin yang berhembus. Sepersekian detik aku menunggu tubuhku yang hendak ditabrak ini, tapi aku malah tak merasakan apa-apa.

fix you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang