Suasana pagi di rumah besar ini masih sama seperti kemarin, sunyi dan penuh kecanggungan. Ini sudah kedua kalinya Ten kembali ke rumah ini. Jika bukan rasa prihatinnya dia tak akan mau menginjakkan kakinya ke rumah ini.
Apapun yang terjadi saat ini. Ten dengan terpaksa harus memperhatikan adik tirinya itu. Pasalnya sudah lima hari ini Haeun terus berdiam diri di dalam kamar. Itu membuat dia harus mengkhawatirkan keadaannya.
Ketika langkah kakinya hendak menaiki tangga menuju lantai atas, Ten telah melihat sosok adiknya yang tengah berdiri di ujung tangga atas.
Ia terdiam di tangga bawah, dia membuang muka dari pandangan Haeun yang perlahan turun dari tangga.
Jika dilihat sekejap, sepertinya Haeun sedang ingin berpergian. Penampilannya hari ini tampak rapi, padahal Ten yakin kemarin dia tampak begitu hancur.
Suara ketukan sepatu gadis itu perlahan mendekat ke arahnya. Dan tiba ketika gadis itu berdiri tepat di dua tangga atas depannya, saat itu juga pandangan Ten beradu dengannya.
Tapi tak lama Haeun kembali berlalu mengabaikannya dan terus berjalan, hingga sampai di depan pintu rumah ia langsung berhenti.
"Aku ingin pergi. Jangan cemaskan aku dan tolong jangan kembali ke rumah ini lagi," ucap Haeun di tengah kesunyian yang menyelimuti mereka itu.
Lalu gadis itu berjalan pergi keluar dan menutup pintunya meninggalkannya sendirian di dalam rumah. Ten menghembuskan nafasnya dengan dalam. Memang hubungan mereka tidak akan pernah baik sejak dulu.
Dia segera berbalik badan, lalu segera meninggalkan rumah ini. Hari ini dia ada janji dengan seseorang.
Setiap dia berada di rumah ini selalu saja ia merasakan kesedihan di dalam hatinya. Dia jadi teringat dengan ibunya.
Sepuluh tahun yang lalu disaat ibunya bertemu dengan seorang pria pengusaha dari Korea, di hari itulah kehidupan Ten berubah. Pria itulah yang menyelamatkan sebagian besar kehidupan ibunya semenjak meninggalnya ayah mereka.
Mereka lalu menikah dan membuat Ten mau tak mau harus ikut ke Korea. Dia menolak karena dia memang tak mau dan tak ingin mengenal lebih dalam keluarga pria itu. Dan juga Pria itu tak sendirian di dunia ini, dia punya seorang anak perempuan yang mempunyai kebencian yang sangat besar terhadapnya.
Kim Haeun, yang entah sudah berapa lama memendam kebencian itu terhadapnya. Silahkan saja membencinya lagian Ten tak akan peduli. Di saat gejolak delapan belas tahunnya sudah tercipta, Ten memutuskan untuk menghilang.
Dia menghilang dari keluarga tirinya itu. Dia tak akan peduli lagi dengan ibunya ataupun keluarga lainnya. Dia hanya ingin menghilang.
Siapa bilang dia tak bisa hidup tanpa keluarganya, buktinya ia sampai detik ini sukses menjadi seorang dosen muda peraih gelar profesor di Cambridge, Inggris sana. Hingga akhirnya dia ditugaskan ke Korea dan disitulah dia merasa dunia begitu kecil.
Ten bertemu kembali dengan ibunya dan keluarga tirinya itu. Anak perempuan pria itu masih sama seperti biasanya. Dia tetap membenci Ten seperti dulu hingga sampai hari ini.
*****
Di sisi lain Seoul di pagi ini ada Mark yang tengah berjalan menuju sebuah taman di samping rumah sakit. Hari ini dia hanya memakai baju santai biasa dan masih cuti dengan pekerjaannya.
Tak ada alasan spesial dia ingin cuti dari pekerjaan, karena dia ingin beristirahat seperti biasa, namun entah kenapa akhir-akhir ini masalah banyak mendatanginya. Membuat Mark stres berat sepanjang malam belum lagi pola kesehatannya yang semakin buruk. Dia tak mencerminkan seorang dokter yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you
FanficACT - HEAL THE NIGHTMARE ❝Ketika dia datang, di saat itulah kau harus melawan mimpi burukmu.❞ Mark sering bertemu dengan orang-orang baru setiap harinya karena pekerjaannya yang tak lain adalah seorang dokter. Hingga suatu hari di musim panas, dia b...