21. The Day (Keana)

5.7K 971 32
                                    

Sidang akhir dimajukan.

Keana rasanya ingin mengumpat sebanyak mungkin. Jadwal sidang dimajukan atau mungkin dia sendiri yang ketinggalan kabar. Kepalanya mendadak pusing berat sekarang, memikirkan apa yang akan terjadi dengan sidang besok.

Ya. Jadwal sidangnya adalah besok dan dia sudah psuing duluan memikirkannya. Pikirannya saja saat ini sudah kemana-mana, memikirkan hari esok yang akan menjadi hari akhir setelah kuliahnya tiga tahun ini.

Keana memutuskan untuk berjalan menjauhi papan pengumuman kampus itu. Hari ini dia tidak berkuliah, dia hanya mengecek jadwal sidangnya saja hari ini.

Lalu dia terduduk di salah-satu kursi di taman kampus. Dia merogoh kantong tasnya untuk mengambil minumannya, suasana hari ini terlalu panas. Sepertinya musim panas masih belum ingin digantikan posisinya, padahal ini sudah memasuki bulan September.

Hingga ia mendengar suara heboh dari perkumpulan orang-orang yang berada tak jauh dari mejanya. Jika tak salah Keana dapat mendengarkan suara heboh mereka yang menyerukan nama 'Haeun' ataupun 'Mark'

"Kudengar mereka batal bertunangan kemarin."

"Ada masalah dengan keluarganya Mark."

"Jadi mereka benar-benar batal bertunangan? Aku rasa hubungan mereka itu akan berakhir."

Keana tak salah mendengar saat ini. Orang-orang itu membicarakan tentang keduanya dan apakah yang barusan ia dengar tadi, Mark dan Haeun batal bertunangan?

"Mari bertaruh. Aku tebak mereka batal bertunangan karena ada salah satu pihak keluarga yang tak setuju." 

"Aku rasa, jika tak salah ada orang ketiga di hubungan mereka."

"Menurutmu siapa?"

"Ah, si gadis yang satu jurusan dengan Haeun, jika tak salah dia pernah jalan berdua dengan pacarnya Haeun."

Tunggu— mereka menggosipinya juga?!

Keana lantas bangkit dari kursinya dan benar di saat itu juga orang-orang yang berada di perkumpulan itu melihat ke arahnya semua.

Jadi Mark dan Haeun sudah bertunangan, lalu tanpa sebab yang jelas mereka batal bertunangan juga?

Keana tidak terkejut atas berita itu, tapi yang mengejutkan adalah batalnya pertunangan mereka. Bagaimana bisa? Dia seratus persen yakin ada masalah yang tak beres.

Tapi tunggu, ia tak pantas memikirkan hal ini. Dia pun  menggelengkan kepalanya sambil menjauh dari berita gosip sialan itu.

Jika pun Mark dan Haeun benar-benar bertunangan, tetap saja ia tak peduli. Bagaimanapun dunianya juga tetap akan berjalan seperti biasa.

*****

Degup jantung Keana sudah berdetak di atas normal pagi ini. Suhu udara di luar begitu dingin hingga kulit-kulit kaki dan tangannya yang tipis itu juga ikut mendingin.

Keana tak bisa makan dengan tenang saking gugupnya. Pikirannya sudah dihujani dengan apa yang akan terjadi di sidang nanti. Apa dia bisa menjelaskan seluruh materinya dengan lancar dan benar di hadapan para dosen? Rasanya kepalanya ingin meledak.

"Tenang, Ken.. Kau bisa," ucap Keana mencoba sambil menenangkan dirinya sendiri.

Untuk menetralisir degup jantungnya, Keana mencoba meminum seteguk susu, dia tak boleh pusing di saat sidang nanti.

"Miaww~"

Dari bawah kursi meja makannya, dia melihat ada seekor kucing putih yang berjalan ke arahnya. Itu Roro, kucing putih itu masih berada di apartemennya. Sampai hari ini Mark belum mengambil kucingnya itu.

fix you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang