2. TERHUBUNG
Kebenaran
Waktu
Kematian.
Dari kejadian yang baru saja terjadi, kini aku telah mengerti betapa pentingnya kehidupan untuk seseorang.
Aku menghabiskan jam-jam pentingku untuk merasakan kehidupan arwah yang sesungguhnya. Tapi, kurasa itu tak seperti yang aku bayangkan. Aku terus seperti merasakan kehilangan, merasakan sesuatu yang tak pernah hadir lagi untuk menghangatkanku. Menjadi arwah gentayangan ternyata akan semenyedihkan itu.
Karena aku adalah arwah baru di sini, arwah yang belum sepenuhnya dikatakan arwah. Aku tak bisa terbang karena aku belum mati dan sialnya semenjak aku berada di rumah sakit ini aku terus diganggu oleh para hantu di tempat ini.
Omong-omong aku sangat bersyukur kepada wanita yang membawaku ke rumah sakit semalam karena dia telah memberikanku kekuatan saat ini.
Kekuatan untuk mengetahui segala yang terjadi.
Ingatanku telah kembali. Hingga tepat jam lima pagi ini, aku dapat mengetahui segala yang terjadi sekarang. Hanya saja aku tak bisa mengingat kejadian kecelakaanku kemarin. Baiklah, yang pertama kulakukan adalah mencari Haeun.
Aku terus berlarian melewati koridor rumah sakit yang panjang ini mencari keberadaan gadis itu, bagaimanapun aku khawatir dengan keadaannya. Tapi, aku sama sekali tak tahu dia berada dimana sekarang. Aku tak bisa bertanya ke pusat pelayanan karena aku tak terlihat sekarang.
Ah sialan. Aku terus berdoa semoga Haeun selamat-selamat saja, walaupun hubungan kami sangatlah buruk, tapi dia juga turut andil dalam tragedi kecelakaan kemarin. Hingga tak jauh dari lobi depan rumah sakit, aku tak sengaja melihat seorang wanita paruh baya berpakaian hitam memasuki lobi pusat.
Aku mengikutinya ke lobi pusat hingga saat kuhampiri dia, dia langsung pergi begitu saja. Wanita paruh baya itu tampak begitu terburu-buru.
Hingga dia berhenti tepat di ruang yang di atasnya terdapat tulisan 'ruang duka' saat itu tubuhku merasakan adrenalin ketakutan yang berpacu begitu cepat.
Aku terdiam di depan ruangan itu, Haeun tidak berada di sana, 'kan? Tidak.
Tepat di depan ruangan itu, aku melangkahkan kakiku untuk masuk dan suara tangis seseorang lainnya langsung memenuhi ruangan itu sekarang.
"Haeunku, bangun sayang!!" Teriak histeris wanita paruh baya itu.
Aku terkejut ketika seseorang meneriaki nama Haeun di ruangan ini. Aku terdiam.. beberapa menit masih tak percaya, hingga lambat laun aku tersadarkan jika yang di depanku ini nyata.
Haeun meninggal.
Aku ikut menangis menutup mulutku. Aku benar-benar tak akan menyangka jika yang secepat ini pergi adalah dia, padahal aku yang paling parah mengalami kecelakaan itu.
"Dia tidak mati... Dia tidak mati!!" gumamku berusaha meyakini semua ini hanyalah halusinasi.
Aku tak berani melihat peti mati Haeun itu dan yang baru kusadari lainnya ada Yerin yang juga berdiri di samping peti. Benar-benar Yerin. Aku memutuskan keluar secepatnya dengan ketakutan yang kini memenuhi jiwaku.
Harusnya aku yang mati! Iya aku yang harusnya mati! Aku salah selama ini karena aku yang telah merebut semua impiannya.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku meyakini ini semua mimpi, tetapi tetap tak bisa, yang terjadi benar-benar nyata. Perutku perlahan terasa mual, rasanya begitu sakit. Aku berlarian menembus seluruh orang-orang yang tengah beraktivitas di koridor rumah sakit ini. Menembus para arwah yang tengah berkeliaran tak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you
FanfictionACT - HEAL THE NIGHTMARE ❝Ketika dia datang, di saat itulah kau harus melawan mimpi burukmu.❞ Mark sering bertemu dengan orang-orang baru setiap harinya karena pekerjaannya yang tak lain adalah seorang dokter. Hingga suatu hari di musim panas, dia b...